Bittersweet Marriage

25K 195 22
                                    

DISCLAIMER

Cerita fiksi ini karangan saya. Jika ada kesamaan nama, tempat atau lainnya dipastikan tidak disengaja. Cerita ini banyak terinspirasi dari buku yang saya baca atau film yang saya tonton.

Chapter 1

WARNING!

Diakhir ada konten berbau 17+ 

“Untuk mempertahankan profesionalitas pekerjaan, kita akan bertingkah layak nya seorang dokter dan perawat. Jangan pernah mengharapkan perlakuan istimewa dariku.” Mako menyandarkan tubuhnya ke kursi kerjanya, kemudian meletakkan laporan yang tengah ia baca ke meja.

”Dan terakhir, jangan pernah katakan pada siapapun tentang hubungan kita. Kau mengertikan, istriku?”

Kiyara hanya bisa mencibir saat mendengar kata-kata Mako. Ia segera menghentikan tingkahnya dan menggati raut kesalnya dengan cengiran lebar saat Mako menatapnya. Mako mengerutkan dahi dan menatap Kiyara tajam.

“Ya,,ya. Baiklah Dokter Mako.” Mako mengangguk puas. Setelah itu, ia kembali mengambil laporan dan melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda tadi.

“ Masih banyak pekerjaan yang harus aku lakukan. Kau boleh pergi sekarang.” Ekspresi datar Mako dan nada suara yang tersirat didalamnya membuat Kiyara menggerutukkan giginya kesal. Ia merasa seolah bagaikan lalat pembawa penyakit yang harus segera dibasmi.

“Baik dokter.” Kiyara membungkuk sebelum membalikan tubuhnya. “Dasar otoriter.”

Mako terbatuk pelan. Kiyara mempercepat langkahnya menyadari Mako mendengar gumamannya barusan. Ia menghembuskan nafas lega saat berhasil keluar dari ruang kerja Mako dengan selamat. Gila. Ini gila. How come I’m falling in love with that tyrant guy in the first place?

“Suster Kiyara.”

Apalagi ini? Kiyara melihat Suster Ratih berjalan dengan tergesa-gesa menghampirinya. Aura kesal tergambar jelas di wajahnya membuat Kiyara merinding. Suster Ratih adalah kepala perawat yang terkenal galak dan disiplin. Benar-benar sebuah bencana. Rasanya Kiyara ingin ditelan bumi saja. Setelah Mako, sekarang Suster Ratih.

“Suster Kiyara, kemana saja anda dari tadi? Banyak tugas yang harus anda kerjakan. Anda masih baru disini, jangan bertindak seenak anda sendiri kalau anda tidak ingin cepat angkat kaki dari rumah sakit. Anda paham?”

“Maaf suster, tadi saya...”

“Saya yang memanggil suster Kiyara ke ruangan saya.” Mako muncul dari balik pintu, berdiri tepat di belakang Kiyara.

“Oh, maaf Dokter Mako. Saya tidak tahu hal itu, tapi Suster Kiyara seharusnya bertugas jaga sekarang. Apakah Suster Kiyara membuat masalah besar dok? Maafkan dia, Suster Kiyara masih baru disini.” Kiyara mendengus kesal mendengar suara Suster Ratih yang melembut. Dasar wanita tua genit.

“Tidak. Tidak ada masalah. Saya hanya ingin berbicara beberapa hal dengan Suster Kiyara.” Suster Ratih tampak penasaran dengan “hal” apa yang dibicarakan Mako dan Kiyara, namun ia memilih diam dan menyimpan pertanyaan itu.

“Baiklah kalau begitu. Ayo Suster Kiyara.” Suster Ratih memberikan senyuman lebarnya pada Mako dan menganggukan kepala pelan. Kiyara dapat merasakan Mako menatapnya dari balik punggungnya.

“Kalo begitu, saya permisi dok.”

Saat Kiyara melangkah kakinya untuk mengikuti Suster Ratih, ia terpekik kaget saat merasakan dua lengan kokoh menahan pinggangnya, membuat langkahnya tertahan. Tubuh Kiyara ditarik  kebelakang dengan satu tarikan kuat, membuat punggungnya menempel dengan dada bidang Mako.

Bittersweet MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang