Cepat melalui tuan rumah, dia lembut dan manis

Bab 461-471 akhir

Fiksi Pinellia

Bab 461 Istri Kaya dan Pengikut Kecil Keluarga Dewa Besar (62)

Matikan lampu, kecil , sedang, dan besar

Bab Sebelumnya : Bab 460 Istri Kaya dan Pengikut Kecil Keluarga Dewa Besar (61)

Bab Berikutnya: Bab 462 Istri Kaya dan Pengikut Kecil Keluarga Dewa Besar (63)

Tidak seringan dan dangkal seperti biasanya.

Tapi terbalik mendominasi, seolah-olah menguras udara.

Order Item Star tiba-tiba merasakan beberapa bintang, mind trance ......

......

lama, White Adams enggan melepaskannya secara perlahan.

Dua kali lipat jumlah salib tiba, hanya menyisakan suara serak Nafas Umumnya, bisikan dangkal "Anda presiden sombong, apakah ini dia?"

"......"

mendengar ini, pipi si kecil slip terbang dua kelompok dangkal Rose Grup halo warna. Mau tak mau

aku menurunkan sudut matanya dengan malu-malu, dan berteriak dengan marah, "Kamu adalah CEO yang menanggung risiko orang lain."

"Di mana kamu dalam bahaya."

Bai Si terkekeh ringan, memiringkan kepalanya, dan ingin sekali. lagi.

Dari sudut matanya, dia secara tidak sengaja melirik tangan kecilnya yang tergeletak di kakinya, saat itu kain kasa putih masih melilit.

Pria itu berhenti, lalu menghentikan pikirannya, mengangkat tangan kecilnya lagi, dan terus membalutnya dengan hati-hati dan lembut.

...

"Ingat, jangan ambil benda berat lagi, kamu tidak bisa mengambil barang, kan?" Setelah

membalut tangan kecil itu, Bai Si dengan lembut membelai tangan kecil yang lembut itu, dan terus memperingatkan si kecil.

Setelah itu, dia tiba-tiba berdiri dan berjalan perlahan ke pintu kantornya.

Dia mengulurkan tangannya dan meraba-raba kenop pintu gerbang.

Alat pengambilan sampel darah yang sangat kecil diambil olehnya.

"Hal ini, itu hanya bisa menangani Moline Erleng ini seorang anak."

Koleksi darah putih Sri Lanka akan dengan hati-hati ditempatkan dalam kantong tertutup, menggelengkan kepalanya sambil tertawa, "Mo mendapat kehati-hatian yang sangat licik tidak mewarisi."

Namun, sekarang.

Bahkan jika itu adalah Mo An, dia harus memainkannya.

...

Malam.

Pangkalan aliansi luar angkasa, di laboratorium rahasia.

Seorang pria berwajah cemberut berdiri di depan beberapa peneliti yang takut mengatakan sepatah kata pun dengan kepala tertunduk, meremas tablet di tangannya.

Detik berikutnya.

Tablet "pop!" Dia jatuh ke tanah dengan suara, dan itu hancur berkeping-keping.

"Ada apa? Ada apa? Hah?"

Wajah Mo An memerah dan meraung marah, "Lihatlah hal-hal yang kamu ciptakan. Apa hasil kerja keras selama puluhan tahun? Hasilnya? Hasilnya hanya infeksi. Apa itu? "