- Born -

271 3 0
                                    

Tangisan bayi mulai terdengar, orang - orang yang berada di luar ruangan pun merasa lega, akhirnya bayi yang dinanti-nantikan oleh sepasang suami istri tersebut lahir.

Mereka semua menyambutnya dengan senyuman hangat dan mengucapkan selamat datang pada bayi yang baru saja lahir beberapa menit itu.

Made menyusul istrinya kekamar, sambil melihat bayinya yang berada di dalam inkubator di samping ranjang istrinya. Made memberikan ucapan selamat, mengecup kening istrinya yang penuh keringat.

"Terimakasih sudah mau berjuang sampai anak kita lahir, selanjutnya kita berjuang bersama untuk membesarkan nya" kata Made sambil mengelus puncak kepala istrinya.

Made merebahkan badannya dikasur kingsize mendampingi istri nya.

" Kira-kira nama apa yang cocok untuk putri kita?"

" Siapapun namanya, aku menurut saja mas"

Tari menatap made dengan senyuman, tari melanjutkan aktifitas bersama putrinya, sedangkan Made masih memikirkan nama untuk putrinya, sambil mendampingi tari, hingga tari terlelap tidur.

Ketika Made menyadari tari sudah tidur, made bergegas menyelimuti istri dan anak nya, tidak lupa dengan mencium kening mereka. kemudian dia pergi membersihkan badan nya .

(☆☆☆)

Made masih memikirkan nama apa yang akan di berikan kepada putrinya, tentu saja harus sudah siap sebelum aqiqah dilaksanan. made berfikir untuk menemui gurunya.

Rumah megah berwarna biru, hampir di setiap isi rumahnya selalu ada bunga.Pemilik rumah itu adalah guru Made yang bernama Kiyai Sa'ad, ia mempersilahkan Made duduk di teras rumah nya, dengan kursi yang berdampingan hanya dibatasi dengan 1 meja.

Istri dari kiyai Sa'ad membawakan teh hangat dan sedikit cemilan. " Oh made, apa kabar? istri nak made habis melahirkan ya? sehat selalu ya nak made dan keluarga" tutur istri kiyai sa'ad pada made

"Iya mi, sehat alhamdulillah, terimakasih do'a nya"

Istri kiyai Sa'ad masuk kembali kedalam rumah nya, tidak lama setelah nya Kiyai Sa'ad muncul dengan kaos putih oblong, sarung dan kopyah andalan nya.

"Maasyaallah made, apa kabar? kudengar istrimu melahirkan, putri ya?" tanya kiyai Sa'ad dengan senyuman khas nya. "Iya pak kiyai, Alhamdulillah." balas made dengan senyuman

"Gimana? ada apa nak made? kok istrinya baru melahirkan bukan nya ditemenin malah lari kesini?"

"Jadi gini pak kiyai, kan istri saya melahirkan anak perempuan nya, saya mau pak kiyai merberikan nama untuk putri saya pak"

"made ingin nama yang seperti apa? "

"mungkin yang ada nama putri nya, di nama lengkap nya kiyai"

"Baiklah, gimana kalau althea fayna putri?"

"Artinya pak kiyai ? "

" Seorang putri penyembuh "

Punggung itu masih terlihat , Pak kiyai mengantarkan kepergian made sampai gerbang, made mencium tangan pak kiyai, sebagai tanda terimakasih dan rasa hormat made kepada kiyai Sa'ad

"terimakasih pak kiyai, saya mohon izin menggunakan nama itu untuk putri saya, kalau begitu saya pulang dulu nggih"

"Monggo monggo"

(☆☆☆)

Made senang mendapatkan nama yang cantik untuk putri nya, dia segera pulang dengan motor butut nya, ingin sekali made menemui istri dan putri nya.

Belum ada tujuh hari, ketika ayah nya sudah mendapatkan nama untuk putri nya, keluarga berkumpul dan saling mengobrol satu sama lain.

Belum ada tujuh hari, ketika ayah nya sudah mendapatkan nama untuk putri nya, keluarga berkumpul dan saling mengobrol satu sama lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"otok......otok.....otok...otok...." ya begitulah suara motor made. terdengar dari dalam rumah tari bergegas berdiri menyambut made di depan pintu.

"Assalamu'alaikum dek " mereka bersalaman, tari mengecup tangan made

"waalaikumussalam mas" made memberikan martabak yang tadi di jalan sempat dibelinya.

Wanita itu mempersilahkan made duduk, membuatkan teh hangat, dan menyiapkan martabak yang tadi dibeli made, disuguhkan diatas meja dekat made duduk.

"Ini mas, diminum dulu teh nya"

" Iya, terimakasih, kamu nggak minum?"

"Enggak mas, nanti saja"

Seseorang datang menghampiri Tari dan suaminya, ternyata wanita yang sudah mulai menua dan memutih rambut nya. Ya, siapa lagi kalau bukan ibu dari seorang wanita bernama Tari.

Wanita yang sudah mulai menua itu, mengajak Tari dan suami nya masuk kedalam rumah agar berkumpul dengan yang lain, Tari dan made duduk berdampingan, semua mata tertuju pada mereka,layak nya mereka lah seorang buron hari ini.

Anak tertua dari wanita itu memberi isyarat agar mereka duduk, dia mengambil teh hangat dari tengah kerumunan. Menyisihkan nya untuk made dan Tari.

"Made, kakak ingin merawat putrimu, bolehkah putrimu untuk kakak saja? kalian fokus berkarir, dan tak usah khawatir atas biaya apapun, semua bisa kakak tanggung" Ucap kakak ipar made, yang mana posisi dia adalah kakak kandung tari.

Seketika hening, perasaan Made berkecamuk, dada tari pun sesak, ingin rasanya berucap tidak, tapi tari tak mampu, dan akhirnya Made memberanikan diri untuk menjawab

"Tidak! Saya tidak akan memberikan anak saya kepada siapapun, tari sudah merawatnya dengan baik di dalam kandungan, dan kami benar2 menunggu kedatangan purtri kami" Ucap Made tegas.

Menunduk, kakak dari tari ingin sekali memiliki momongan, tapi nyatanya putri pertama dari keluarga Tari, memiliki penyakit dalam, awalnya dokter menyarankan untuk operasi, tapi kakak ipar made ini terlalu takut untuk melakukan operasi. jadi ingin sekali mengadopsi anak dari made dan tari.

"Ma'af kak tapi tari tidak bisa memberikan dia pada kakak, tari ingin menjaga dia dengan baik, tapi nggak apa kok kalau kakak mau main bareng althea, boleh banget kak"

"Terimakasih tari"

(※※※※※)

/to be continue ....

⚠️ Attention ⚠️

⚠️ Don't copying the story

🏷 Ini murni kisah Althea!

🏷 Tolong hargai Author

🏷 Vote yaa ~ karna vote dari kalian bikin aku lebih semangat buat nulis

🏷 Terimakasih sudah membaca dan mau menghargai author.

🙏🏻 Mohon ma'af sebesar besar nya atas typo yang bertebaran 🙏🏻

💌 Salam sayang dari Althea 💌

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Althea ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang