Teman SD

1.6K 33 5
                                    

-Deva Kinal Putra-

Aku menatap dirinya dari kejauhan, iya dirinya. Yang duduk dibawah pohon sepertiku, yang jarak kami dipisahkan oleh 1 pohon kelapa. Ku lihat dirinya bersandar penuh lega kedinding pohon kasar yang sekarang menjadi nyaman baginya, dengan kedua mata ia memandang lepas kearah lautan biru. Lama ku menatap, tak ada kedipan satu kalipun dari mata yang tidak terlalu belo, padahal aku sudah menatapnya lebih dari 10 menit. Hm. Pasti dia melamun..~

Ah. Buru-buru ku hempaskan nafasku beriringan dengan kepala yang langsung kuarahkan kesamping kanan. Aku..aku menghindari tatapannya. Er! Tiba-tiba dia melihat kearah ku. Membuat jantungku berdetak cepat! Antara takut ketahuan sedang melihatnya atau entahlah.

Lumayan lama aku membuang pandangan dari sosoknya, akhirnya aku pun mencoba melihat lagi. Dan Ng(?) ternyata dia sudah tidak ada disitu. Entah secepat apa gerakannya sehingga dia sudah lenyap dari tempat kediamannya. Ku cari dia dengan memakai mata diantara beberapa orang, ku berharap menemukan jejak sosoknya yang mungkin dalam keadaan sedang berjalan pergi. Tapi hasilnya nihil~

Argh. Rasa kecewa dengan cepat memuncaki hatiku, huh..aku masih ingin menatap dirinya!

"Hei..Kinal!" sebuah suara mengusik telingaku, membuat ku menoleh kearah pemilik suara. Oh ternyata Boby, Boby Chaisar Atradila, adik kandung ku.

"Ada ape Bob?!" tanggap ku dengan suara yang sedikit ditekan. Efek dari rasa kesal yang masih betah mendiami hatiku.

"Ga ada ape-ape mas. Gue duduk ye." izin nya kemudian duduk disebelahku, direnggangkannya kaki kedepan, kemudian dia menarik pelan nafasnya.

Ku tatap wajah samping adik ku itu "Ada ape bob? Ada yang mau lo ceritain ke gue?" tanyaku, ya kalau dalam situasi seperti ini, dia yang izin untuk duduk disampingku, biasanya punya sesuatu yang mengganjel dihati dan ingin dibaginya padaku.

"Hmmm..?" dia memandangku, alisnya berkerut penuh tanda tanya. "Ga ade kok bang. Cuma gue pengen duduk aje disini" ucapnya kemudian

Aku mengangguk. "Bob. Tau ga lo, gue tadi ketemu sama cewe cantik"

"Eh lo serius?" wajah Boby berubah sumringah. Ku tekuk muka ku menanggapi raut wajahnya. Nih anak, cewe cantik aja langsung bahagia.

"Trus lo kenalan ga sama dia? Namanya siape bang?"

Aku semakin menekuk muka ku. "woy Bob! Cewe cantik aja lo langsung kaya gitu, ingat lo punya Shania kan!"

"Hadeh..Shania apaan bang? Jadian juga belum" kini Boby menggerutu

"Loh belum?"

"Iye belum. Susah banget dapetin tuh cewe bang"

"Halah. Gue kirain udeh, duh Boby.. Naklukin cewe itu ga susah vroh, lo aja yang gatau caranya"

"Apaan sih" Boby menundukkan kepalanya, ada sedikit kasihan ketika melihatnya, si adik yang berbeda 2 tahun dariku. Ya dari saat dia menginjak bangku 1 SMA sampai 3 SMA sekarang, dia tak kunjung mendapatkan balasan cinta dari wanita pujaannya, Cresentia Shania Junianatha. Beribu-ribu macam cara dan jalan dia tempuh demi Shania, tapi ya tetap tidak ada kemajuan. Tapi biarpun begitu Boby tetap mengejarnya, ia tak menyerah karna ia serius. Hm.. Pernah sekali aku menyuruh Boby untuk menerima cinta dari beberapa wanita yang menyukai nya, ya sejujurnya Boby ini banyak yang suka. Wajahnya yang tampan meskipun tampanan aku, beserta kacamata yang menghiasi kedua matanya menambah nilai plus untuknya. Belum juga tinggi badan yang hampir seimbang denganku, dalam pengertian dia sudah cukup tinggi, minus dari Boby adalah badannya yang agak kurus membuatnya sedikit terlihat cungkring.

Ku tepuk punggungnya, "Semangat Bob! Harus semangat! Terus usaha untuk dapetin Shania!"

Boby hanya mengulas senyum disudut bibirnya

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang