Secretary O1

1.4K 159 34
                                    

Seorang pria kulit putih berlari tergesa-gesa masuk kedalam lift sambil sesekali melirik jam yang melingkar ditangan kiri- Krist Perawat itulah namanya.

Pagi ini Krist harus bangun kesiangan akibat lupa memasang alarm semalam. Bahkan pria berparas wajah manis ini tidak sempat sarapan.

Clekk...


Dughh!!



Mata Krist membulat sempurna kala melihat tumpukan kertas putih yang sudah memenuhi meja kerja.

"Selamat pagi Tuan Krist" bisik suara yang berada disamping telinganya. Ia juga memberikan penekanan di akhir kata.

Krist memejamkan matanya berusaha mengontrol emosi yang akan meledak. Tubuhnya memutar melihat tubuh kekar sang atasan yang sangat dekat dengan tubuhnya. Bahkan wajah mereka saling berhadapan dan hanya menyisakan jarak 10 cm.

"Pak Singto ini terlalu banyak!" kata Krist memendam suara amarahnya.

Pria yang bernama Singto hanya menyungingkan senyum sombongnya.

"Itu hadiah untukmu Krist.. karena kau datang sangat pagi hari ini" balas Singto mulai melangkahkan kakinya lebih mendekat- sedangkan Krist melangkah memundur.

"Saya ingin kamu menyelesaikannya malam ini juga" ucap Singto kembali.

Wajah pria manis ini berubah kaget dengan mulut yang ternganga namun kakinya tetap melangkah mundur.

"Kenapa Krist? Kau tidak menyukai hadiah dariku? Atau mengingkatkan hadiah yang lain. hm.."

Dukk!

Punggung Krist menyentuh dinding saat Singto mulai mengunci pergerakan dikedua sisi menggunakan tangannya. Sungguh ini keadaan dimana Krist begitu tersiksa apalagi ketika Singto mulai menatap lekat setiap inci wajahnya dengan deruan nafas hangat menerpa wajah Krist.

"T-tapi pak bukankah kemarin malam saya sudah lembur" ucap Krist sedikit gugup namun memberanikan diri.

"Menolak perintah saya?"

"Tidak. Cukup pak— saya akan pastikan semua selesai malam ini" Krist menahan dada pria dihadapannya saat bibir mereka hampir bersilaturahmi.

"Bagus!" Singto menegapkan kembali tubuhnya. Sambil merapihkan jas-nya dan pergi menuju ruangan yang hanya beberapa langkah dari tempat kerja Krist.

Pria berkulit putih ini langsung terduduk dengan degupan jantung yang bergerak tidak normal.

"Dasar tidak memiliki hati"

🦁🐢

Sudah lebih dari 4 jam Krist duduk dihadapan laptopnya mengerjakan puluhan kertas itu. Perutnya sangat lapar apalagi mengingat bahwa ini sudah masuk jam makan siang- ditambah beberapa karyawan juga sudah keluar dari ruangan dan menuju kantin.

"Sudah masuk jam makan siang. Tidak ke kantin untuk mengisi perutmu Krist?" tanya Newwie menghampiri meja kerja Krist. Ia sangat tau jika sahabatnya ini mendapat hukuman dari Singto akibat terlambat.

"Aku ingin New tapi dia tidak membiarkanku beranjak dari sini!" Kesal Krist.

"Arghhh!!! Ini terlalu sering. Kenapa dia begitu tega padaku New?!! Aku benar-benar lelah.." Krist mengacak-acak rambutnya frustasi membuat Newwie kaget tapi untungnya diruangan hanya tinggal mereka berdua.

"Huftt... Tapi apakah mungkin jika pak— ah tidak tidak!! Jika memang iya tidak mungkin kan bersama pria bodoh seperti Krist" Newwie menggelengkan kepalanya pelan ketika sesuatu melewati otaknya menepis pemikiran gila itu.

Fall in love with secretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang