"Kita bukan Istiqlal dan Katedral yang ditakdirkan berdiri berhadapan dengan perbedaan, namun tetap harmonis. Jika mereka punya nyawa, siapa yang tau kalau mereka saling jatuh cinta?"
"Assalamualaikum. Raya, bagaimana kabar kamu sekarang?"
"Shalom, Ravka. Puji Tuhan kabar aku baik baik saja, terimakasih udah mau nanyain kabar aku. kamu gimana?"
"Alhamdulillah, saya juga baik baik saja"
"Ldr terjauh itu ketika Assalamualaikum di balas dengan Shalom"
"Aku bisa kok pindah agama. Aku bakalan mualaf supaya kita bisa terus bersama Ravka"
"Berhenti mengucapkan itu Raya! Sebrengsek apapun Saya, Saya ga akan mau merebut kamu dari Tuhanmu. Saya juga gamau Papa dan Mama mu kecewa jikalau mereka melihat anak mereka memutuskan untuk pindah agama hanya karna seorang pria seperti ku"
'kita memang berbeda, tapi kita sama sama bodoh jika bertengkar karena perbedaan'
"Yaudah Rav. Aku pergi dulu ya, Soalnya aku mau ke Gereja"
"Baiklah, saya juga ingin pergi ke masjid. Hati hati di jalan Raya"
"Iya kamu juga ya Rav"
'Kita adalah dua orang yang saling mendoakan tapi tak bisa dipersatukan oleh Tuhan.'
"Biarpun aku melipat tangan dan dia mengadahkan tangan, kita masih mengucap doa yang sama"
─ Raya Andreasya"Karena memang sesungguh nya, manik manik tasbihku tetap berbeda dengan manik manik Rosario mu"
─ Ahmad Ravkaza"Karenaa yang seiman akan bertemu di akhir cerita bukan di awal cerita seperti kita."
─ Raya dan Ravka[ Kita yang berbeda ]
© Kailanelvia43
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita yang berbeda
Fanfictionantara adzan yang berkumandang dan lonceng yang berdentang. antara kiblat yang menentukan arahku pulang dan salib yang membuatmu tenang. sebrengsek apapun aku, takkan ku rebut dirimu dari Tuhan mu. Karna aku jum'at dan kamu minggu, tanpa diriku sada...