Prolog [Friend into Future Bestie]

664 140 19
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

Pertemananku dengan Naruto adalah hal yang tak mungkin kandas. Kami sudah saling mengenali keburukan masing-masing, tapi tak kunjung pergi atau memisahkan diri.

Perasaan kami sangat kuat. Aku menyayanginya seperti seorang saudara laki-laki, begitupun ia.

Naruto pria yang lucu, ia banyak disukai orang-orang karena tingkahnya yang terbilang sangat kocak dan konyol. Tentu hal itu juga yang membuatku selalu menempel dengan nya.

Banyak hal yang telah kami lewati, dari bayi sampai sekarang umur 19 tahun. Terkadang aku bertanya-tanya sampai kapan hubungan kami terus berlanjut.

Aku bukan lelah, sungguh. Pertemanan kami sangat menyenangkan. Hanya saja, setelah lulus sekolah dan menganggur selama setahun... Membuatku kebingungan dengan perihal 'masa depan'.

Aku... Tak pernah bisa berpacaran lama dengan orang yang aku cintai karena pria berambut durian itu. Mungkin karena hubungan ku dengan mantan-mantan ku itu hanya sebuah cinta singkat, hal itu sungguh tak merugikan ku.

Aku mengingat-ingat sudah berapa kali berpacaran... Mungkin 5 kali? Dan semua itu kandas karena mereka terlalu cemburu dengan Naruto yang selalu aku prioritaskan.

Jangan anggap aku wanita jahat. Aku hanya menjadikan Naruto nomor 2 untuk ku dan yang pertama, tentu kekasihku. Tapi entah kenapa mereka seakan tak percaya dengan semua itu.

Memang pertemanan antara laki-laki dan perempuan itu, harus seperti apa sih?

Kami risih jika ada yang mengatakan jika sebenarnya kami berkencan. Hell ya, mana mau aku menjadi kekasih Naruto?

Walaupun ia bisa dibilang lelaki baik nan dermawan -katanya. Tapi jelas aku tau apa hal terburuk dari sifatnya. Satu kata, jorok. Ia sangat menjijikan. Demi apapun, semoga istrinya kelak akan merubahnya menjadi bersih.

Ia bukan jorok seperti (jarang mandi) hanya saja kelakuannya yang jorok. Mengupil, kentut sembarangan, dan kadang ia... Ketika aku kerumahnya dan masuk kedalam kamarnya -disana aku menemukan banyak tisu bertebaran diatas kasurnya.

Honey SourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang