Senja

TIGA.

Haii semuaa☺️.

Kangen gak sama Author??

Selamat membaca💙.

***

Semua murid XI IPA 2 telah duduk dengan anteng di bangkunya masing-masing, karena di kelasnya hari ini belajar dengan Buk Mai guru matematika sekaligus guru terkiller di SMA Merah Putih.

"Assalamualaikum" Salam buk Mai saat memasuki kelas.

"Waalaikumsalam" Jawab murid dengan serempak.

"Sekarang buka buku catatan kalian, perhatian ibuk menjelaskan dan tidak ada yang bicara" Peringatan buk Mai.

Semua murid mengangguk mengerti.

Buk Mai mulai menjelaskan satu persatu dengan detail.

Murid-murid pun menyimak dengan baik.
Nyimak doang ngerti kagak:)

"Nay" Himbau Kalila pada Kinaya.

Kinaya menoleh kearah Kalila, Alisnya terangkat sebelah.

"Tipe x" ucap kalila.

Kanaya mengambil tipe x nya lalu ia lemparkan ke arah Kalila.
Namun tidak tepat sasaran, bukan jatuh di tangan Kalila namun jatuh di kening Kalila.

"Minjemin orang tu yang ihklas dikit kek" Ucap Kalila dengan suara sedikit keras.

Buk Mai yang mendengar suara Kalila pun langsung berbalik menghadap muridnya.

"Kenapa kamu berteriak" Tanya buk Mai dan menatap kalila tajam.

"Yang teriak siapa coba" ucap Kalila pelan namun masih bisa di dengar oleh teman sampingnya.

Senja yang mendengar ucapan Kalila pun langsung menyikut tangan gadis itu.

"Kalila, kalau guru bertanya itu di jawab" Ucap buk Mai.

"Iya buk" Jawab Kalila.

"Kalau guru ngomong itu dengerin dulu, baru di jawab" Ucap buk Mai lagi.

"Kan tadi ibu yang nyuruh jawab" Ucap Kalila tidak mau megalah.

"Berani kamu dengan saya" Marah buk Mai Berkecak pinggang.

"Iya eh enggak" Jawab Kalila lalu menutup mulut nya dengan kedua tangannya.
(Paham kan)

"Cepat sekarang kamu hormat bendera" Perintah buk Mai dengan nada sedikit tinggi.

"Ngak bis-" Belum selesai Kalila berucap suara buk Mai sudah menggema di kelas.

"Cepat Kalila" Ucap buk Mai dengan nada tinggi.

Kalila pun berlari terbirit-birit keluar kelas.

"Sekarang kalian kerjakan tugas di papan tulis, jangan ada yang berisik" Perintah buk Mai.

"Siap buk" Jawab nya serentak.

Semua pun mulai mengerjakan, bukan semua hanya beberapa saja, yang lain hanya pura-pura mengerjakan dan sibuk dengan pekerjaan masing-masing.