1

218 11 2
                                    

WARNING!!!

Udh dpt izin dri penulis aslinya JeanTheRapper

Mohon untk tdk menghunjat, krna sya sdh dpt izin dri kak JeanTheRapper sendiri.
.
.
.

Berjalan santai diantara sibuknya jalanan pagi ini, pemuda dengan surai gelap itu terus tersenyum, senyum yang dapat memikat siapapun.

Dia Fluke Natouch, bekerja disalah satu stasiun tv swasta sebagai team kreatif program tv yang cukup terkenal di Thailand.

Sebagai seorang kreatif, ia memiliki daya hayal yang tinggi. Karena daya hayal itu ia menjadi salah satu team kreatif terbaik. Karena otaknya, ia bisa mencapai apa yang ia mau.

Fluke memasuki gedung yang menjulang tinggi, berjalan santai menuju meja kerjanya. Meletakan barang-barang nya diatas meja setelahnya ia menyiapkan berkas yang harus ia presentasi kan.

Hari ini Fluke ada rapat dengan kepala team kreatif, membahas tentang program acara nya yang kini mulai sedikit membosankan. Fluke harus membuatnya menjadi lebih menarik lagi.

Mengetuk pintu kaca itu sebelum Fluke masuk kedalam nya. Sudah ada rekan-rekan kerjanya duduk disana, menunggu Fluke yang akan mempresentasikan hasil pikirnya.

Menyalahkan proyektor dan Fluke memulai segala kegiatannya.

...

"Keren." Puji sang teman. Prem Warut. Fluke hanya tersenyum membalas Prem, Fluke tak tau harus berekspresi seperti apa, ia bersyukur karena ide nya akan dipakai untuk program tv Let's Talk. Acara talk show biasa, namun lebih banyak game saat berbincang.

"gua seneng banget pas ide lu di terima." Oceh Prem.

Fluke menyesap kopi miliknya. Mereka sedang makan siang disalah satu cafe pinggir jalan, sebenarnya di kantor Fluke juga ada kantin, tapi disana harga sangat mahal. Fluke tidak memiliki uang banyak, jadi Fluke dan rekan kerjanya Prem lebih memilih makan siang di cafe pinggir jalan dengan harga yang pas di kantong mereka. Mereka harus berhemat, banyak kebutuhan yang harus mereka penuhi, membayar sewa flat kecil, belanja bulanan, belum lagi biaya perawatan tubuh dan kulit mereka. Mereka itu Uke, jadi harus tetap terlihat cantik dan menawan, kulit mereka harus tetap mulus dan halus agar dapat menarik minat para seme di luar sana.

"Fluke?" Bukan. Itu bukan suara Prem. Melainkan wanita rambut coklat dengan dandanan yang tampak... berlebihan.

Fluke menoleh saat namanya diPanggil oleh suara melengking nan cempreng wanita itu. Fluke sangat mengenal suara itu.

"Apa kabar?" Wanita itu dengan lancangnya duduk di kursi kosong samping Fluke. Ah~ sungguh Fluke sangat jengah dengan wanita yang satu ini.

"Dia... pacar lu?" Tanya wanita itu hati-hati. Fluke menggelengkan cepat, mana mungkin ia tertarik dengan Prem? Jika mereka pacaran siapa yang akan menjadi pihak atas? Fluke tidak mau menjadi pihak atas, ia lebih suka ditusuk.

"Bukan, dia temen Fluke." Jelas Fluke. Prem menjulurkan tangan hendak berkenalan, tapi wanita itu malah menatap jijik pada Prem, apa Prem semenjijik kan itu?

"Jadi lu.. masih sendiri? Yah.. siapa juga yang mau sama lu, ya'kan? Mereka bakalan mikir dua kali buat suka sama lu. Buat liat lu aja kayanya ga minat." Oceh wanita itu.

Telinga Fluke panas, teramat panas. Sampai kapan wanita ini akan merendahkannya? Jangan pikir hanya menjadi istri dari orang terkaya di Thailand dapat meremehkan harga diri orang lain. Dan jika kalian ingin tau, yang mengejar Fluke itu banyak! Hanya saja mereka semua belum masuk kriteria Fluke. Fluke itu pemilih, pendamping Fluke setidaknya harus seperti Ryu Pakphum salah satu pemegang saham di Thailand, atau mungkin Tae Weerapat. Tapi, jika bersama Tae sudah pasti Yacht menentangnya, secara Tae begitu sombong akan kekayaan yang dimilikinya. Dan terlebih, Yacht sangat membenci nya, Fluke sendiri tidak tau mengapa Yacht sangat membenci Tae, Yacht tak pernah menceritakannya.

Baiklah. Kita kembali ke topik awal.

"Maaf, ya. Namtan. Fluke udah punya pacar yang jauh diatas suami Namtan!" Fluke bangkit, meninggalkan wanita bernama Namtan yang dibuat geram.

Prem mengikuti Fluke, semua pertanyaan dibenak Prem terlontar, dari sejak kapan Fluke pacaran? Siapa pemuda beruntung itu? Dan mengapa Prem tidak mengetahuinya?

"Oii Prem! Tadi Fluke bohong! Prem tau kalo P'Yacht bakalan marah kalo Fluke punya pacar." Jelas Fluke. Ah~ mengapa Fluke memiliki teman yang begitu bodoh?

...

"Tunggu, Pa! Aku masih muda buat nikah, coba Papa pikir-pikir lagi." Ucap pemuda dengan surai hitam gelap itu. Ia sedang berdebat dengan sang papa yang wajahnya bahkan sama persis dengannya.

Sang papa mengangkat bahu acuh, siapa yang peduli? Dulu ia bahkan menikah dengan sang istri saat usianya baru 25 tahun, yah.. untungnya ia sudah memiliki pekerjaan tetap sehingga dapat mencukupi kebutuhan sang istri.

"kalo kamu ga bawa calon dalam waktu setengah tahun ini, papa yang akan cariin kamu jodoh, Ohm." Ucap sang papa pada putra tunggalnya, Ohm Thitiwat.

Suasana hening sejenak. Ohm berpikir, setengah tahun bukanlah waktu yang panjang, ia tidak yakin akan mendapat calon dalam kurung waktu 6 bulan.

"kasih waktu 5 tahun, gemana?" Tawar Ohm dengan cengiran bodoh diwajahnya. Sang papa menghela nafas, Ohm selalu saja bermain-main, seakan ia tak memiliki tanggungjawab akan hidupnya.

"Ga! Papa udah ga sabar buat liat kamu nikah." Tolak sang papa tegas. Terdengar helaan nafas, Ohm tidak akan mampu menolak keinginan sang papa untuk melihatnya menikah.

...

Hari sudah malam, Fluke sudah mulai berjalan kembali ke flat kecilnya. Langkah Fluke terhenti saat hp nya berdering. Ia lihat pesan yang masuk, dari Yacht.

Fluke, hari ini pulang kerumah, Mae sama Santa kangen katanya.

Harus dijemput ga? Kayanya ga usah, Fluke kan punya uang atau mungkin Fluke bisa jalan kaki😂😂

P'Yacht tunggu di rumah.

Fluke menghela nafas saat membaca pesan dari Yacht. Kakaknya tak pernah berubah.

Fluke melangkah kembali, tapi fokusnya tetap pada hp, mengetik pesan untuk sang kakak tercinta.

Tin...

Fluke menoleh, cahaya lampu mobil mewah itu menyilaukan matanya, apakah ini akhir dari hidupnya?

Deger..

....

Timeline (OhmFluke X BounPrem Vers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang