Disebuah kamar dengan cahaya yang remang-remang terlihat seorang Pria yang usianya hampir mencapai kepala empat sedang memikirkan kejadian yang tidak pernah ia lupakan sejak 16 tahun berlalu.
Pikiran tentang kejadian itu masih saja terus mengganggu pikirannya hingga saat ini, Ia berandai jika itu tidak terjadi.
'Andai saja itu tidak terjadi, apa kami akan bahagia bersama?' batinnya.
Ia terkekeh sedih dengan pikirannya.
'Kapan aku bisa move on jika begini terus?'
Flashback.
Seperti biasanya Doyoung selalu menyiapkan dan mengantarkan makan siang untuk suami nya di kantor.
Memang bulan bulan akhir kehamilan dan setelah melahirkan ia tidak pernah lagi mengantar makanan untuk suaminya.
Jadi bisa dibilang ini adalah pertama kalinya ia datang ke kantor suami nya setelah melahirkan.
Ia memutuskan untuk kembali melakukan rutinitasnya karena luka di perutnya sudah tidak terlalu sakit jika digerakkan.
Namun sebelum pergi tadi, Ia menidurkan kedua anaknya dan menitipkan mereka yang sedang tertidur pada ibu mertuanya.
Ia dengan wajah bahagianya berjalan masuk kedalam kantor suami nya dan di sapa oleh karyawan yang berada disana.
"Selamat Siang Doyoungie"sapa Seorang Resepsionis sambil tersenyum.
"Selamat Siang Nuna, Apakah suami ku ada di ruangannya?"balas dan tanya Doyoung sembari tersenyum pada Resepsionis bernama Kim Yerim itu.
"Ada kok, Tuan Jaehyun baru saja selesai Meeting tadi"jawab nya.
Doyoung hanya mengangguk.
Ia kembali melihat Yeri, "Baiklah, Jika begitu aku keruangan Jaehyun dulu ya Nuna ?"ucapnya berpamitan.
Setelah Yeri merespon, Doyoung pun segera menaiki Lift dan menekan angka lantai tempat Ruangan Suaminya Berada.
Saat ia memasuki Depan ruangan suaminya dan tempat Sekertaris Suaminya juga sahabatnya, Moon Taeil yang kosong.
"Tael hyung dimana ya?"gumam nya.
"Eh tapi ini sudah bulan ke sembilan kehamilan nya kan? Apa dia cuti melahirkan ya? Aku tanya Woojae saja setelah ini"gumamnya lagi lalu ia berjalan dan membuka ruangan suaminya.
Namun sebuah teriakan Jaehyun menghentikan nya membuka pintu.
"Astaga, Bagaimana bisa ?!!"teriak Jaehyun frustasi.
"Saya tidak tau Tuan !! Saya harus bagaimana hiks? Saya tidak bisa mempertahankannya sendiri hiks !"balas Pria lain di Ruangan Jaehyun.
Doyoung melihat Jaehyun mengusap wajahnya kasar lalu menghampiri dan memeluknya sambil mengusap pelan punggung pria itu.
"Hey tenanglah, jangan berkata seperti itu"
"Tapi saya.."
"Taeyong-ah, aku akan bertanggung jawab, Jadi tenanglah ya? Pertahankan bayi-mu dia adalah anugerah dari Tuhan"
Deg
Nafas Doyoung tercekat.
'Bayi? Bertanggung Jawab?'
Haha
Apa maksud suaminya tadi? Ia akan bertanggung jawab untuk bayi yang dikandung Pria itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR FAMILY
FanfictionCerita tentang Jaehyun, Doyoung dan Kehidupan Mereka. Sankyuu dan Selamat Membaca ! If you don't like it, 나가주세요 !