Ting ... ting... ting...
bunyi bel yang sangat di rindukan oleh siswa yaitu bel istirahat seperti ketiga gadis yang berada di kelas XII Mipa 1 itu"argh , akhirnya istirahat juga bisa bisa pecah otak gue mikir fisika tadi mana gurunya killer banget lagi ah" ucap Zana frustasi
Ketiga gadis tersebut adalah Zana , Latifa , dan pastinya Gita
"Kantin kuyy gue udah laper banget nih aslii" Ajak Latifa sambil menyeret kedua sahabatnya itu
"Eh bentar dong Tifa , anterin Gita ke bahasa dulu yok" pinta Gita
"lo mau ngapain ke kelas bahasa , ga biasanya lo ke kelas tetangga" heran Zana sebab Gita orang nya paling semangat ke kantin dan sangat malas untuk pergi kemana-mana saat sudah bel istirahat
kalau kata Gita si " Ah ngapain si nanti kita ngga kebagian tempat duduk lagi terus batagor bu mina bakalan abis kan cepet banget abis nya sampe telat dikit aja kita ngga kebagian" untuk menjawab teman-teman nya jika diajak ke tempat lain saat sudah bel istirahat
"Ini Gita mau ke kelas bahasa karena Gita udah janji sama Nana mau ambil barang nya pas istirahat , soalnya Gita kemaren beli barang yang super cute dari Nana" jawab Gita
"Barang apa emang yang lu beli?" sahut Tifa penasaran
"Itu aku beli baju tidur sama lampu jamur terus bando yang buat bobok itu aja si" ucap Gita sambil menunjukan gigi nya
"What lu udah gede masi beli kek gitu ?" pekik Zana , Tifa yang mendengar pekikan sahabatnya itu cuma hanya memutar bola matanya malas karena menurutnya Zana terlalu alay
"iyalah emang gaboleh apa, orang gemoy banget" sewot Gita karena dirinya tidak terima padahal kan dia cuma pengen beli karena bentuk nya yang sangat lucu dan juga berguna buatnya
"huhh yaudah deh terserah lu aja deh Git , gimana jadi nggak ke kelas bahasa ? bacot mulu dari tadi" ujar Tifa yang sudah jengah terhadap kedua sahabatnya yang sedari tadi mengoceh saja selain itu kedua sahabatnya itu juga tidak peka kalau dirinya sudah lapar karena pusing memikirkan fisika yang sangat melelahkan
"yaudah ayo, kita lewat lapangan basket apa lewat perpustakaan ya enak nya?" tanya Gita kepada teman-temannya , sekolah Gita memang sangat luas sehingga jika kita ingin ke kelas A akan ada banyak jalur untuk sampe ke kelas A tersebut , dan kelas bahasa yang ingin di tuju Gita itu dapat di lalu dengan lewat lapangan basket yang berada di sebelah kelas sebelas Mipa dan juga perpustakaan yang dekat dengan kelas sepuluh ips
"Lewat lapangan basket aja deh capek banget lewat perpustakaan banyak tangga naiknya" jawab Tifa sambil berjalan keluar kelas bersama Gita dan juga Zana
sambil membahas dan mereview kegiatan orang yang berada di dekat nya membuat Gita dan kedua sahabatnya tidak sadar ada bola basket yang mengarah ke arah Gita dengan kencang
"EH LO , AWAS BOLANYA KEARAH LO" teriak pemuda yang melemparkan bola dan tidak sengaja mengarah ke Gita
namun terlambat bola tersebut sudah mengenai kepala Gita yang membuat Gita tak sadarkan diri dan kedua sahabat Gita itu panik
"eh lo yang udah lempar bola ini , cepet tolongin temen gue ke uks sekarang" perintah Zana yang langsung di angguk i oleh pemuda yang kelihatanya teman seangkatan nya itu
•••sesampainya di UKS •••
"Tifa lo ke kantin gih beliin teh anget buat Gita kalau nanti sadar" Ujar Zana kepada Tifa
"oke bentar gue beli dulu" setelah mengucapkan itupun Tifa bergegas ke kantin
Zana yang masih setia menunggu Gita sadar itupun terkejud karena pintu UKS dibuka oleh seseorang
"Gita mana?" tanya seseorang itu
"eh itu kak Gita " jawab Zana gugup setelah melihat orang yang berada di depannya sambil menunjuk seorang gadis yang belum sadarkan diri di kasur UKS
beberapa saat sebelumnya
"Huh huh huh pak itu pak" ucap pria berseragam hitam seperti bodyguard yang terlihat seperti habis lari-lari dikejar musuh
"ada apa ? , aturlah nafas mu dulu sebelum kau berbicara" ujar pria yang dipanggil pak tersebut
"maaf pak , tapi ini gawat Nona Gita tadi dia pingsan di sekolahan akibat seorang pemuda tidak sengaja melemparkan bola basket ke kepala Nona Gita" jawab bodyguard tersebut
"Sial , cepat siapkan mobil saya sekarang saya akan ke sekolah Gita sekarang" perintah Anan kepada bodyguard tersebut
"baik pak "
Anan sengaja memerintahkan 3 orang bodyguard untuk mengawasi Gita saat di sekolah karena ada tidak ingin kejadian "itu" terjadi lagi kepada princess nya
30 menit setelah itupun Anan sudah sampai di sekolah Gita dan langsung saja menuju ruang UKS
" Gita mana ?" tanya Anan dengan dingin
"eh itu kak Gita" jawab perempuan itu terlihat gugup dan yap itu adalah Zana
"kenapa Gita bisa sampai seperti ini?" tanya Anan lagi tapi kali ini dengan nada interogasi
belum sempat Zana menjawab mereka berdua kaget karna ternyata Gita sudah siuman
"ehh hauss" ujar Gita dengan lemah
"ini minum dulu Git , masi anget nih" tiba-tiba suara Tifa dari dekat pintu sambil membawa segelas teh ditangan nya
di luar pintu UKS ada orang yang melihat semua kejadian itu
"maaf baby aku tidak bisa membuat mu aman , tapi aku malah melukai mu"
Hola guys😗!
aduh kira kira siapa nih yang bilang gitu?? coba komen dibawah ya 😜
ga gantung kan? jelas enggak lah kan epita baek hati jadi tidak pernah menggantung pembaca , pembaca aja aku kasi kepastian apalagi kamu😀
yuu open curhatan buat yang prenjone ataupun gamon disini yaw! jangan sungkan😋
ok guys see youu di part berikutnya😼
KAMU SEDANG MEMBACA
SEBUAH RASA
Teen Fictiondimana kisah ini berawal dari sebuah persahabatan masa kecil hingga dewasa , dan timbul lah dimana sebuah rasa suka , atau mungkin cinta?? 🦋fllw ig @evita.mlla🦋