page 1

284 26 2
                                    


⚠️JANGAN SALAH LAPAK

Happy Reading

...

"udah mulai ngga nurut sama ayah?"

winar menatap jengah ketika yudha sudah mulai mengomeli anak-anak mereka, sungguh winar sudah mulai muak ini menjadi perdebatan setiap pagi, sebenarnya wajar saja mereka sudah memikirkan percintaan karena mereka akhir SHS tetapi sifat posesif yudha sudah tidak bisa dicegah lagi.

"udahlah mas, mau mereka punya pacar atau engga itu bukan urusan kita kecuali udah diluar batas" winar mengusap bahu suaminya yang masih menatap tajam keempat remaja yang menundukkan kepalanya.

winar mengisyaratkan untuk mereka segera berangkat "kita lanjut sarapan aja ya, mas?" winar segera tersenyum membalas senyum sendu anak-anaknya sekedar memberitahu jika semua akan baik-baik saja

mereka pun segera keluar dan masuk ke dalam mobil bahkan denan bahkan segera menancap gas, mereka pun bernafas lega akhirnya terjauhkan dari tatapan laser ayahnya.

"udah kakak bilang kan dek? jangan pernah pulang sama skylar, ayah itu tau kalau si skylar suka sama kamu, ngga mau kan dimarahin ayah kayak tadi lagi?" oke omelan denan kali ini untuk si bungsu.

"udah kak jangan dimarahin lagi, lagi pula kan tara ngga tau kalau ayah ada dirumah sore itu"ucap naren dengan tangannya mengelus rambut tara.

"halah bang dery kan juga sering kepergok ayah gara gara mau ngapelin kakak dan ujung ujungnya kita semua juga bakal dimarahin, kita itu sama aja"

akhirnya renjana angkat bicara dan mereka pun kembali hening sampai suara telpon denan berbunyi.

"halo mahen, kenapa?"

naren tersenyum ketika mendengar denan menyebut nama mahen, memang naren menyukai teman kakaknya itu.

"mau ikutan ngumpul ngga sore nanti? ajakin adek adek lu juga, kalo acc biar langsung gua bilang ke dery biar tempatnya agak luas"

denan menatap adik-adiknya dibalas tatapan memohon agar denan mau mengajak mereka juga.

"boleh deh, bilang aja ke dery"

"oke, see you ya"

"gimana izin ke ayah ya?"gumam tara sambil mengetuk dagunya yang lain pun ikut memikirkan alasan untuk kelancaran nongkrong mereka.

renjana tersenyum cerah "kita harus minta bantuan bunda, nanti kita suruh deh bunda ajakin ayah jalan jalan" ide renjana langsung disetujui saudaranya yang lain, memang bunda winar adalah malaikat mereka.

...

"jadi tadi kalian diomelin dulu? udah gua bilang noh si tara pulang sama gua aja eh bocahnya malah kaga mau, udah dicuci skylar otaknya"jelas harsa ketika naren bercerita perihal mereka agak telat ke sekolah.

"namanya juga udah suka, ya pasti bakal nurut lah sama aja kayak lu sama si jendra kan"ucap naren yang sedang melaksanakan piket sedangkan renjana dan harsa hanya duduk tanpa niat membantu.

"eh na, aku aja kali ya yang nelpon bunda?" naren pun langsung mengiyakan, harsa hanya menahan tawa melihat penderitaan teman temannya itu.

"untung gua anak johan bukan yudha"

"gua juga kaga mau punya saudara kek elu"

"halo bun"

"ya? kenapa renja?"

"bunda boleh ngga? boleh ya plis"

"boleh apa? kalian jangan macem-macem loh, tadi pagi ayah kan sudah marah"

"bundaaaa"

"coba jelaskan dulu renja"

"kita mau jalan bentar nanti jam 8 pulang, bunda mau ya bawa ayah jalan juga maybe ke rumah om taeil"

"oh gitu ya, rencananya sih emang mau kesana sekalian sama om jefri dan yg lain juga"

"BAGUS BUNDA, MAKASIH MUAH MUAHH"

setelah sambungan telepon itu terputus renja dan naren langsung berpelukan "kita dibolehin na, kesempatan emas" dibalas anggukan semangat naren.

"udah na, cepet rapiin alat kebersihannya terus kita langsung pulang"

naren pun langsung membereskan alat kebersihan dan segera bergegas menuju gerbang sekolah.

"cepet masuk, denan sama tara udah disana" ah ternyata itu mobil dery, kakak harsa sekaligus pacar denan, dan mereka bertiga pun langsung memasuki mobil itu dan mulai meninggalkan gerbang sekolah.

"galvin udah disana juga, bang dery?"tanya renjana mengundang tatapan bingung naren dan harsa "sejak kapan si galvin ikutan ngumpul, emang dia ngga sibuk?" oke, harsa mode kepo "yaiyalah ikut kan kita bakal ke cafe punya galvin"

"wah anjir, bagus juga lu nyari gebetan ren"

renjana hanya tersenyum bangga, memang galvin definisi sempurna ada minus nya juga sih, galvin gantungin perasaan renjana.

"halah, belum tentu juga bakal nembak lu, ini udah mau bulan ke 5 kalian deket, gaada kemajuan noh minimal sih pacaran lah" terkutuklah mulut harsa yang ceplas-ceplos.

"ada akhlak lu nanya begitu, hah?!"

"udah udah, jangan berantem mungkin galvin lagi cari waktu yang tepat buat nembak renjana dan harsa? emang kamu udah ditembak jendra? kalian sama aja"

...

mau dilanjut?


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 10, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Galak | Nakamoto FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang