Jam kosong sangatlah berharga bagi Hinata yang sangat suka membaca manga dan menonton anime. Hinata sangat menyukai keduanya hingga tak ada celah bagi siapapun untuk mengambil sedikit kesempatan hanya agar bisa masuk kedalam hidupnya yang sudah sepenuhnya masuk dunia perbucinan.
Mengacuhkan beberapa temannya yang sedang sibuk bergosip ria. Hinata malah sedang fokus membaca komik D.Gray-Man favoritnya.
Uh! Oh! Lihat, itu Krory husbunya!
"Kalian lihat? Bukankah Madara Uchiha sangat tampan? Aku sangat suka pada tatapannya yang tajam ugh... Tatapannya seperti langsung menembus jantungku."
"Berlebihan!"
"Dia memang sangat tampan 'kan? Aku bahkan sangat penasaran, ngidam apa Ibunya saat mengandung Madara dulu."
"Ngidam kari daging buaya!"
"Ketampanannya tiada tara, kyaaa~"
"Lebih tampan Oryo!"
Gadis berambut pirang yang sedari tadi sibuk mengagumi sosok Madara dalam cover majalah bisnis yang dipegangnya menyipitkan mata menatap Hinata. "Maaf saja tapi Madara tampan itu mutlak tak terbantahkan."
"Oh ya? Katakan itu dalam 10 tahun mendatang saat keriput sudah menginvasi kulit wajahnya." Hinata masih dengan kekeras kepalaannya mencoba untuk membantah argumen sahabatnya. Ia tak habis pikir, apa nilai plus yang bisa diambil dari seorang Madara selain dia tampan?
"Dia dermawan. Dia penyayang binatang. Dia juga baik hati kau tahu? Dia sering menyumbang dana di berbagai tempat seperti panti jompo, panti asuhan dan rumah sakit. Dia sangat dermawan."
Hinata dibuat melongo. Ia tak habis pikir dengan kedua sahabatnya itu. Apa mereka memiliki indra keenam sampai pertanyaan tak terucap darinya langsung dijawab dengan begitu lugasnya?
"Kami hanya menebak."
"Yang benar saja?!" pekiknya saat sekali lagi pertanyaan tak terucapnya kembali terjawab.
Ia ingin membantah tapi masih berpikir apa bantahannya ini berbobot atau tidak. Coba dipikir ulang. Madara itu dermawan. Madara itu penyayang binatang. Madara itu baik hati. Madara itu suka menyumbang dipanti jompo. Panti asuhan dan rumah sakit.
"Oryo juga sama saja dengannya. Oryo itu baik hati, rajin menabung dan tidak sombong! Dia juga sering menyumbang sebagian dari penghasilannya untuk mereka yang membutuhkan!"
"Tapi kami tidak kenal Oryo mu."
"Hah?!" seperti ada sentilan yang menyapa organ jantungnya. Hinata merasa dinistakan.
Oryo nya memang tak sepopuler G Dragon pentolan Big Bang yang banyak dikenal manusia diluar negaranya. Tapi Oryo nya juga tak kalah dari G Dragon meski taraf kepopulerannya tak seluas sang leader Big Bang.
Membanting manga yang semenjak tadi dipegangnya dan menggantinya dengan ponsel. Hinata segera membuka layar kunci ponsel pintarnya dan membuka galery album miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OVERDOSE
Fanfiction"Kalian lihat? Bukankah Madara Uchiha sangat tampan? Aku sangat suka pada tatapannya yang tajam ugh... Tatapannya seperti langsung menembus jantungku." "Berlebihan!" "Dia memang sangat tampan 'kan? Aku bahkan sangat penasaran, ngidam apa Ibunya saa...