001

988 72 0
                                    


Antarktika, 1990

Beberapa orang yang mengenakan jas panjang berwarna putih dengan papan dada ditangan kiri dan ballpoint di tangan kanan tampak sibuk hilir mudik didalam ruangan berdiding metal, memantulkan pancaran lampu diatasnya secara sempurna sehingga menampilkan kesan jika seluruh ruangan itu berwarna putih

Disudut salah satu lorong, tampak sebuah pintu yang tertutup sangat rapat dan terkunci dengan teknologi yang sangat canggih. Bagaimana tidak, para staff yang akan memasuki ruangan tersebut harus men scan retina mereka sebagai password nya dan hanya beberapa orang saja yang memang mempunyai akses untuk dapat masuk ke dalam ruangan tersebut

"Bagaimana? Apa subjek kali ini mampu bertahan?"

"Sayangnya tidak Prof. Subjek kita baru saja tewas. Hanya saja, kali ini Ia dapat bertahan lebih lama. Setidaknya Ia dapat hidup selama empat puluh delapan jam"

Sang Profesor terduduk seraya menghembuskan nafasnya dengan kasar. Ia memijit mijit keningnya, "Aku rasa, kita harus sedikit merubah formula dan kembali menurunkan dosisnya." Imbuhnya setelah berpikir beberapa saat

"Saya rasa untuk penurunan dosis itu tidak perlu dilakukan Prof. Anda dapat lihat sendiri, subjek kita kali ini dapat bertahan lebih lama, itu tandanya..."

"Tandanya apa?! Sudah ada kemajuan?! Dengar! Kita sudah mengerjakan proyek ini lebih dari sepuluh tahun!! Dan sampai detik ini, kita hanya menciptakan objek yang hanya bertahan selama empat puluh delapan jam?! Apa itu yang kau sebut dengan kemajuan?!" Profesor yang berusia sekitar lima puluh tahunan itu meluapkan emosinya pada para asisten yang kini tertunduk dihadapannya

*****

Aokigahara, 1990

Asap rokok mengepul memenuhi ruangan yang tak memiliki jendela dan berukuran sebesar sepuluh meter persegi. Seluruh dinding bangunan itu terbuat dari kayu, jika dari luar, maka bangunan itu hanya akan nampak seperti sebuah gudang penyimpanan biasa. Namun, mungkin tak akan ada yang menyangka jika didalam ruangan tersebut, hampir setengah ruangannya di penuhi dengan layar. Layar – layar besar yang masing-masing berukuran dua puluh lima inchi, menampilkan garfik serta tulisan yang sangat membosankan

Bangunan itu tak bersekat, kecuali sebuah kamar disalah satu sudut ruangannya yang dijadikan sebagai kamar mandi. Ditengah-tengah ruangan, terdapat sebuah meja bulat yang menampilkan sebuah hologram tubuh manusia. Tak jauh dari meja tersebut, terdapat sebuah meja berbentuk persegi panjang yang terbuat dari bahan stainless steel lengkap dengan lampu besar dan meja kecil persegi empat yang juga dari bahan yang sama disampingnya. Ya, jika dilihat sekilas, meja itu memang nampak seperti meja operasi

"Anda memang sangat lihai dalam memilih tempat persembunyian Prof." sahut seorang pria yang baru saja keluar dari kamar mandi

"Ya, Aokigahara.... Hutan dengan berjuta mitos dan terangker di Jepang. Siapa yang akan mengira jika kita malah menggunakan lokasi ini sebagai markas" Tambah pria yang sedari tadi anteng menatap dan memutar - mutar hologram yang ada dihadapannya

"Tidak salah kan jika sekarang aku berstatus sebagai buronan Internasional? Hahahahaa" Pria yang mendapatkan pujian dari kedua temannya itu terbahak setelah berhasil menyalakan kembali rokoknya

*****

Seoul, 2016

"Yaaak Cub!! Cepatlaah!! Apa kau mau kita datang terlambat di hari pertama kita masuk huh?" ujar salah seorang pemuda yang bermata monolid

"Tenanglah Hyung. Lagi pula jarak rumah kita ke kampus hanya sepuluh menit dengan berjalan kaki kan?" jawab pemuda yang paling tinggi

"Haaah.... Sejak kapan kau bersekongkol dengannya Yodaaaaa" Rengeknya

Beautiful LiarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang