Bab 1 Luka

93 16 16
                                    

HALLO! AUTHOR YANG KIYUD DAN KIYOWO INI KEMBALI! KEMBALI DENGAN NASKAH VERSI REVISI!

SEMINGGU UP 2 KALI YA! STAY TUNE!
(insyaAllah tergantung tugas sekolah soalnya :v)

*

*

Happy reading!

***
GUESS WHO AM I
Novel by : sakka no hashira

BAB 1

“KAU! BISAKAH KAU BERGUNA SEDIKIT?!”

PLAK!

Gadis itu hanya terdiam, bahkan pandangannya terlihat kosong. Dirinya sudah tak terkejut lagi, tamparan dari ‘orang itu’ sudah menjadi makanan sehari-harinya.

“Hari ini tak ada jatah makanan untukmu! Pergi sana!” ucap pria tua itu, sembari menendang kepala gadis itu. Lalu meninggalkannya dengan kondisi mengenaskan.

“Ah, hari ini lukaku bertambah lebih banyak dari biasanya, “ ucapnya lirih sembari mencoba untuk berdiri.

Gadis itu mencoba berdiri dengan susah payah. Langkahnya tertatih, tatapan matanya tak ada lagi gairah hidup. Ia membuka knop pintu kamarnya, lalu kembali menguncinya. Ia memutuskan untuk mengurung diri di kamar snedirian.Diambilnya, kotak P3K yang sudah menjadi temannya sendiri.

“Akankah ini berakhir?”

“Hahaha ... aku sudah tak mengharapkan hal mustahil seperti itu.”

Gadis itu menatap wajahnya yang terpantul dalam cermin.Setelahnya, ia hanya tersenyum dan tertawa bersama rasa sakit yang dirasakannya.

“Ini benar-benar menyakitkan,” ucapnya dengan suara parau.

Sedetik kemudian, tangisnya pecah sembari memeluk boneka usangnya.

Villa Senate, itulah namanya, mungkin terdengar aneh di kalangan orang awam. Orang normal memanggilnya Illa, sedangkan orang gila memanggilnya 'si hantu'. Illa sendiri tidak mengerti mengapa orang-orang memanggilnya si hantu. Daripada itu, Illa lebih tidak peduli dengan alasan mereka.

Illa menatap pohon dari jendela kelas, luka di sekujur tubuhnya masih terasa. Karena itulah, hari ini Illa memakai hoddie untuk menutupi luka di tangannya. Meskipun seragam sekolah Illa lengan panjang, tapi hal itu tak bisa membuatnya tenang.

“Haaah ... habis ini ulangan matematika wajib, ya? Mengesalkan sekali, “ pikir Illa yang masih setia menatap pohon dibalik jendela kelas.

Krunyuk!

Seketika pandangan Illa tertuju pada perutnya yang berbunyi. Illa baru ingat, bahwa dirinya belum makan apa pun.

“Mampus, lupa makan!”
Illa sama sekali tidak punya uang hari ini, maka dari itu Illa mencoba mengecek isi tasnya. Siapa tahu ada uang tersisa di dalamnya yang lupa Illa gunakan.

“Yes! Dapat 10 ribu.”

Dan benar saja, Illa menyimpan uang sepuluh ribu di dalam tasnya. Hari ini Illa cukup beruntung. Illa beranjak dari bangku menuju kantin sekolah yang berada di lantai 2. Suasana di kantin tidak terlalu ramai, banyak siswa-siswi yang tengah sarapan pagi di kantin. Illa melirik jam tangan yang dikenakannya. Jam menunjukkan pukul 6.30 pagi, berarti masih ada waktu 35 menit untuk sarapan.

Illa duduk di bangku paling pojok di kantin, dirinya lebih suka menyendiri sembari menatap jendela kantin.

“Bu, saya pesan nasi goreng 1, sama teh hangat 1!” ucap Illa kepada ibu kantin yang bernama Bu Imah. Bu Imah merupakan ibu kantin yang menjadi langganan Illa.

Guess Who Am I (Proses Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang