Matahari sudah berada tepat di atas kepala, teriknya pun dengan ganasnya menyambar hingga amat terasa. Akibatnya, tetesan keringat pun jatuh dri tubuh seorang pria yang kini tengah berdiri seorangan di hadapan tiang bendera, dengan posisi pala mendongak ke atas menatap ke arah bendera.
KEVIN AL-VINO, atau teman temanya sering menyebutnya dengan panggilan kevin. Wajahnya yang tampan, dan postur tubuhnya yang bisa dibilang hampir sempurna itu sangat mengundang banyak pasang mata untuk selalu ingin melihat ke arahnya. Maka tidak heran jika dirinya di nobatkan sebagai MOS WANTED sekolahnya."Kevin, kamu boleh istirahat. Tapi inget jangan ulangin kesalahan kamu lagi."
ucapan seorang pria paruh baya dengan seragam dinas yang melekat di tubuhnya.
Kevin langsung meraih tangan pria itu untuk menjabat tangannya sebagai rasa permohonan maaf atas kesalahan yang telah ia diperbuat."Baik pak, maaf dan terimakasih." ucap kevin.
Kevin langsung melangkah kan kakinya berlari pergi dari lapangan, dengan dua kancing baju yang masih terbuka hingga menampakan sedikit dada bidang miliknya saat berlari. Tidak sedikit siswi yang mengabadikannya dengan cara mengambil gambar secara diam diam, dan kevin sudah terbiasa akan hal itu.
"Gilaaa panas nya bukan maen." kevin dengan wajah tanpa dosanya menyambar minuman yang ada di depan matanya, yang membuat pemiliknya menampakan wajah kesal.
"Anjirr!!! Panas si panas tapi jangan minuman gua lu abisin juga."
"Maap do bablas, nih lu beli lgi ajh." ucap kevin sembari memberikan kartu kredit miliknya ke hadapan ridho sahabatnya. Orang kaya mah bedaa
"Mana ada tukang es yang pake gesekan. begini." kevin terkekeh melihat sahabatnya kesal akibat ulah nya. Kevin merogoh sakunya dan mengeluarkan uang lembaran berwarna merah dan diberkannya kepada ridho.
"Iya iya nihh dah sono beli lgi sekalian gua juga."
"Nah gini kan jdi enak."
Ridho dan Kevin memang sudah bersahabat sedari mereka SMP, bahkan banyak yang mengira kalo mereka kembar karna banyak kemiripan yang di miliki keduanya, namun kalo soal ketampanan kevin lah pemenang nya.
Kevin sudah menggapai Ridho sebagai sosok abang baginya, karna sikapnya yang selalu menjadi dewasa dalam menghadapi sikap kevin yang terkadang masih seperti anak kecil, dalam menyelesaikan masalahnya sendiri.
"Gimana vin tadii?." tanya ridho, kevin menoleh mengerutkan keningnya bingung."gimana apanya?."
"Yaa tadi hukumannya gimna?." kevin sedikit menyunggingkan senyumnya."urmm nothing special."lalu ia kembali menyeruput es yang berada di tanganya.
Ridho menatap kevin heran dengan anak satu ini, entah sikap dia berubah secara tiba tiba dari kevin yang selalu mentaati peraturan sekolah menjadi kevin yang selalu membuat onar dan menjadi incaran guru BK seperti sekarang.
Ia masih belum bisa menemukan titik yang membuat kevin bisa menjadi binal seperti ini, entah dari keluarga, namun ridho belum bisa memastikannya, walaupun ridho dan kevin sudah bersahabat lama namun kevin sangat memprivasikan masalah yang ada dalam keluarganya, sehingga orang² terdekatnya pun tidak mengetahui apa yang sedang dirasakanya.Kringgggg
Bel pulang pun bedering di sepenjuru sudut sekolah,semua siswa/i termasuk kevin kembali merapihkan tas nya, dan memasukan beberapa buku yang berada di atas mejanya. Setelah selesai ia langsung keluar kelas dan pergi menghampiri ridho yang tadi lebih dulu keluar.
"Weyy dho." panggil kevin saat melihat ridho baru keluar dari kelasnya