"Shika!" sebuah iblis hitam bercampur warna orange api keluar dari sabit milik Shinya. iblis itu pergi menyerang Guren.
Guren mengeluarkan pedang hitam dengan list merah nya. "Keluarlah, Keyla!"
Shinya tertegun sesaat.
SRENG!
Iblis Shika lenyap begitu terkena tebasan pedang milik Guren dan disaat seperti itu Shinya berhasil menaruh sabit panjangnya dileher Guren. ia berhasil mengunci pergerakan Guren dan jika Shinya mau dia bisa saja memutuskan leher Guren dengan sekali tebasan.
Guren yang termakan jebakan Shinya, melirik kearahnya. "Kenapa kau ragu? kalau ingin menebasku, lakukan." ucap Guren.
"Lalu anda sendiri? kenapa tidak menghindar?" balas Shinya. ia tau jebakan seperti ini bisa dengan mudah Guren hindari tapi, kenapa dia malah diam saja? seolah olah memang sengaja.
"Aku tidak masalah kalau harus mati ditanganmu"
Shinya menatap Guren tajam, tak sekalipun tatapannya beralih pada objek lain. "Anda berkata begitu, apa untuk menebus dosa? karena telah membunuh kakakku, Keyla Hiiragi."
"Padahal dia sangat mencintaimu meski cintanya bertepuk sebelah tangan, bahkan sampai iblis menguasai dirinya dia tetap mencintaimu. tapi kau...."
Guren menatap balik Shinya. "Ya, aku membunuhnya."
"Tapi aku tau jiwanya masih hidup dalam pedang itu." ucap Shinya melirik pedang merah ditangan Guren.
"Kakakku menyempurnakan mustika pengutuk, lalu dia dikhianati oleh keluarga Hiiragi."
"Apa tindakanmu memanfaatkan Jennie adalah perintah dari kakakku?"
Keyla Hiiragi, seorang gadis jenius yang sudah menyempurnakan mustika pengutuk dengan mengorbankan segalanya. tapi ia telah dikhianati oleh keluarganya sendiri dan bahkan dibunuh oleh seseorang yang ia cintai. namun karena kejeniusan nya ia berhasil menyimpan jiwanya dalam pedang Guren dan Shinya menyimpulkan kalau tindakan Guren yang memanfaatkan Jennie sebagai senjata terkuat umat manusia adalah karena suruhan sang kakak yang ingin membalas dendam atas apa yang Hiiragi telah lakukan padanya.
Dengan memanfaatkan Jennie seorang gadis yang memiliki kutukan Seraph, maka ia bisa menghancurkan keluarga Hiiragi atau seluruh umat manusia dan vampire.
Shinya menyingkirkan sabit yang memojokkan Guren. "Kalau memang itu adalah perintah kakakku dan hal itu membahayakan keselamatan Jennie.... bisakah kau berhenti melakukannya?"
"Memangnya kenapa? apa kau jatuh cinta padanya?" melihat Shinya yang begitu mengkhawatirkan keselamatan Jennie, tentu menjadi hal wajar Guren bertanya begitu.
Shinya hanya diam. ia tidak berniat menjawabnya atau...tidak ingin mengakuinya..?
Guren memasukan kembali pedangnya. "Memang benar dia ada didalam pedang ini, tapi hanya sebatas itu." setelah mengatakan itu ia langsung melenggang pergi tanpa peduli tatapan yang diberikan Shinya.
Apa alasanmu membunuh kakakku?
Kenapa kakakku menyimpan jiwanya dalam pedangmu? dan... kenapa harus pedangmu?
"Bagaimana jika aku tidak mempercayainya?" teriak Shinya.
"Aku tidak peduli, lakukan saja semaumu"
Shinya menatap dalam diam punggung Guren yang semakin menjauh.
Letnan Guren, sebenarnya berapa banyak lagi rahasia yang kau sembunyikan?.
- S E R A P H : OF THE END -
Jennie memijat pelipisnya sambil menghela nafas berkali kali ia menatap pusing pada buku didepannya.
Saat ini Jennie sedang berada diperustakaan militer.
Shinya datang menghampiri Jennie. "Kau kesini lagi rupanya"
"Apa mau mu? kalau ingin mengganggu pergi saja sana" usirnya.
Melihat Jennie yang serius membaca buku membuat Shinya kepo dengan buku itu.
"Apasih yang dibaca? sini lihat!" Shinya meraih buku itu dan langsung merebutnya.
Jennie berdecak sebal. "Balikin woi!" seolah olah mengabaikan teriakan Jennie, Shinya membuka lembaran lembaran dibuku dengan sengaja.
Page 131 : cara menjadikan manusia menjadi vampir.
Shinya seketika diam melihat sub judul dibuku tebal itu. senyum jahil yang tadi ia tampakkan seketika hilang bersamaan dengan dirinya yang menutup buku itu.
"??" melihat tingkah Shinya yang tiba tiba begini membuat Jennie terheran.
"Apa kau ingin mengembalikan Rosé jadi manusia?" tanya Shinya.
"Ya...gitu deh"
Jennie yang sangat anti pada kegiatan membosankan seperti membaca buku tiba tiba saja selalu membaca buku di perpustakan militer. cukup aneh bukan? bahkan ia rela membaca buku seharian dan menahan diri untuk berhenti, itu semua ia lakukan demi Rosé.
Iya, Rosé. seseorang yang berharga untuknya yang kini terjebak di dunia pervampiran. ia ingin menyelamatkan Rosé dengan merubahnya kembali menjadi manusia lalu membawanya untuk hidup bersama di pasukan pembasmi vampir.
"Kepada Jennie, anggota regu elite rembulan iblis yang berada dibawah pimpinan Shinya Hiiragi harap segera melapor ke unit satu." Sebuah suara dari operator organisasi.
Jennie melirik kearah speaker disudut pojok perpustakaan. "Hmm? apa Guren memanggilku?" tanyanya.
"Kurasa itu dari keluarga Hiiragi" saut Shinya.
"Hiiragi? aaah keluarga yang memimpin pasukan persatuan pemusnah ini?"
Shinya beralih kearah Jennie. "Sebaiknya kau cepat ke sana dan hati hati, keluarga Hiiragi itu menakutkan"
Jennie mengangguk lalu melenggang pergi dari perpustakaan tapi sebelum itu ia sempat terhenti diambang pintu.
"Shinya" panggilnya.
Shinya yang sedang membereskan buku menoleh kearahnya.
"Bukankah nama belakangmu juga Hiiragi?"
"Hmm~ kau baru menyadarinya?"
Shinya tersenyum bangga dengan sedikit gaya narsis. "Hahah iya loh, aku ini seorang tuan muda yang berkedudukan penting"
"Jadi kau harus mematuhiku dan memujaku~ uwaahh Shinya sang tuan muda ~" ucapnya dengan nada menggoda.
Jennie menaikkan sebelah alisnya.
"Pasien RSJ kabur satu nih"
Setelahnya ia pergi menghilang dari balik pintu.
Hiiragi? apa yang diinginkan keluarga penuh ambisi itu pada Jennie?
.
KAMU SEDANG MEMBACA
SERAPH OF THE END || Jennierubyjane.
VampireCour kedua dari book SERAPH. Eksperimen manusia. Penyelamatan Jennie dan Rosé. Misteri Kutukan Seraph. Hubungan antara masa lalu. Asal usul bencana virus yang terjadi. Dan Konflik yang sebenarnya akan segera terungkap!