Matahari sudah terbenam, semua orang sudah kembali kerumah masing-masing. Begitu juga dengan seorang pemuda yang sedang membereskan barang barang miliknya, "setelah ini aku ingin langsung tidur, sungguh hari ini sangat melelahkan!" gerutu pemuda itu.
Pemuda itu berjalan keluar dari perpustakaan dengan gontai, di jam segini sudah tak ada lagi bus yang beroperasi, jadi pemuda ini terpaksa berjalan kaki menuju rumahnya.
Pemuda itu berjalan menuju sebuah gang yang merupakan jalan pintas menuju rumahnya, entah mengapa pemuda itu merasakan ada sesuatu yang karena biasanya gang itu ramai akan anak muda tapi saat ini sangat sunyi namun, pemuda itu tak ingin memperdulikan hal itu karena dipikiran nya saat ini adalah ingin segera istirahat.
"Argh!"
Pemuda itu dikejutkan dengan suara teriakan wanita di ujung gang, mendengar suara teriakan membuat pemuda itu menghentikan langkahnya, rasa penasaran hinggap di pikiran nya.
Ada rasa ingin tahu kenapa wanita itu berteriak namun, langsung saja pemuda itu menghilangkan pemikiran nya itu, "ayo Zhang Zhehan jangan terlibat masalah."
Zhehan kembali melangkahkan kakinya, dia berusaha untuk menghilangkan rasa penasarannya, tapi tetap saja pada akhirnya pemuda itu kalah berperang melawan rasa penasarannya.
Zhehan berjalan menuju arah teriakan itu berasal. Dengan modal penerangan lampu gang yang remang remang, Zhehan berjalan dengan cepat rasa penasaran membuatnya kehilangan rasa lelah.
Ketika berjalan Zhehan menerka apa yang sebenarnya terjadi kepada wanita yang berteriak itu, bisa saja kan wanita itu di rampok? Kalau benar maka Zhehan akan segara menelepon polisi.
Namun saat sampai bukannya menemukan seseorang yang sedang dirampok, Zhehan malah melihat seorang wanita yang sedang dihisap darahnya oleh sesosok makhluk.
Zhehan terpaku beberapa saat ketika melihat sosok yang sedang menghisap darah wanita itu. Sosok itu bermata merah dengan taring yang menancap dileher sang korban.
Merasa diperhatikan sosok itu menatap ke sekitar dan manik merahnya kini bertemu dengan manik coklat milik Zhehan.
Zhehan buru buru melepaskan kontak mata mereka, segera berbalik arah dan berlari. Namun, sialnya makhluk itu lebih cepat dari dirinya, makhluk itu menarik Zhehan, manik mata mereka kembali bertemu coklat dan merah.
Zhehan melotot tak percaya ketika sadar bahwa makhluk penghisap darah itu adalah CEO tempat dimana ia akan memulai magang, kalau tidak salah nama nya adalah Simon Gong Jun.
"Tuan kau...argh!" jerit Zhehan, dia belum menyelesaikan kata-katanya namun, Gong Jun itu sudah menghisap darahnya.
Zhehan meringis saat taring dari Gong Jun menusuk kulit lehernya, rasa perih itu sangat menyakitkan ditambah lagi Gong Jun terus menghisap darahnya. Zhehan berusaha bersuara dan mendorong Gong Jun namun, sia sia rasa takut nya lebih mendominasi daripada keberanian.
Perlahan Zhehan merasa kesadarannya hampir menghilang, entah sudah berapa banyak darah Zhehan yang di hisap oleh Gong Jun. Hingga akhirnya Zhehan benar benar kehilangan kesadarannya, dan untungnya Gong Jun langsung menggendong Zhehan yang sudah tidak sadarkan diri.
"Darah mu manis, seperti dirimu" bisik Gong Jun.
•••
Gong Jun mendudukkan dirinya di sofa yang berada di kamarnya. Matanya terpejam mengingat rasa manis darahnya Zhehan yang mampu menuntaskan haus nya.
Gong Jun membuka matanya, kemudian dia menatap Zhehan yang sedang berbaring di ranjang milik nya. Gong Jun tersenyum mengingat pertemuan mereka yang sangat tidak menyenangkan.
Gong Jun awalnya ingin membunuh orang yang berani mengganggu dirinya. Namun ketika matanya bertemu dengan mata Zhehan, Gong Jun langsung menghilangkan pemikiran nya yang ingin membunuh orang yang mengganggu nya, daripada membunuhnya bukankah lebih baik menikahi nya saja?
Lagipula Zhehan lah yang bersalah disini, jadi siap atau tidak Zhehan tidak bisa kabur dari dirinya, jikapun Zhehan kabur maka bukanlah hal yang sulit untuk Gong Jun menemukan nya, karena wangi manis Zhehan sangat Gong Jun.
"Sekarang tak ada pilihan lain, kau lah yang memilih jalan seperti ini, jadi nikmati saja Pengantin!" gumam Gong Jun saat melihat Zhehan yang masih memejamkan matanya.
•••
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Rules : JunZhe
Fantasy"Kau sudah tau identitas ku! Maka dari itu Aku memberikan dua pilihan yaitu menjadi pengantin ku atau membiarkan aku menghisap darahmu sampai kau mati!"