Dirty Mind (Futanari GxG 20+)

Vc

WARNING!
Gw ingetin lagi, ini cerita Futanari, yang masih di bawah umur jangan ikutan baca.

"Baby, pap dong"

"Pap apa sayang?"

"Kamu gak pake apa-apa..."

"Iihh gak mau, kamu mesum banget wleee"

Tidak puas dengan obrolan di chat, aku langsung mengalihkan ke panggilan video melalui aplikasi WhatsApp dan langsung diangkat pacarku.

"Sayang lagi ngapain?"

"Lagi nonton aja, tapi kamu VC nanti deh lanjutin nontonnya"

Jam sudah menunjukkan pukul 1 malam, pacarku yang mengenakan baju tidur lumayan terbuka membangkitkan nafsu dalam diriku meskipun aku hanya dapat melihatnya melalui Video Call karna aku yang masih di luar kota.

"Sayang pengen..."

"Pengen apaa bbyy"

"Pengen ituu..."

"iihh itu apaan, kamu mah mesum banget"
Sebenernya dia tau yang ku maksud karna kami sering bercanda tentang itu.

"Kan kamu gak pernah ngasih aku byy..."

"ngasih apa sayang?"

Aku sudah tidak tahan, karna tadi sambil chating sebenarnya aku menonton video bokep.

"Byy please, aku pengen banget..."

"Iiihh aku harus ngapain?"

"Kamu ikutin aja kata ku yaa..."

"Iyaa apaa?"

"Buka baju kamu semua nya"

"Gak mau ah ayang..."

"Sekali ini aja byy..."
Aku masih berusaha membujuknya. Baru kali ini aku berani seperti ini, biasanya aku tidak berani macam-macam mengingat pacar ku yang masih kelas 11 SMA dan aku yang sudah kuliah semester 5. Beberapa tahun terpaut umur dengan ku.

"Iyaa iyaa... Tapi nanti pulang bawa oleh-oleh trus ajak aku jalan pokoknya"

"Siap Princess"

Akhirnya ia mau mengikuti mauku, ia benar-benar melepas semua pakaiannya meskipun masih malu-malu karna baru pertama kali meskipun hanya lewat Video Call.

Aku juga melepas celana ku, dan memperlihatkan milik ku yang sudah berdiri tegak karna nafsu yang belum terpuaskan.

"Iihh aku malu byyy..."
"Punya kamu gede banget byy"
Ia juga baru pertama kali melihat punya ku. Sambil menutup dadanya malu-malu ia memperhati tangan ku yang sudah mulai mengelus-ngelus Mr.P ku.

"Malu kenapa sayang, kan sama aku aja"
"Sekarang kamu ikutin yang aku bilang ya..."

"Jangan sakit yaa... Aku takut..."

"Gak kok sayang... Sekarang taruh hpnya biar aku bisa liat kamu main juga"

Ia memposisikan handphonenya di depan agar aku benar-benar bisa melihat ia dari atas sampai bawah.

"Iih aku malu banget byy, kamu jangan liat begitu ih..."
Ia masih berusaha menutupi miliknya karna aku benar-benar fokus melihat miliknya yang mulus.

"Ehehe"
"Gak usah malu sayang, sekarang kamu coba mainin dada kamu"

"Mainin gimana?"
"Gini?" Ia meremas-remas dadanya sendiri

"Iyaa sayang, mainin ujung nya juga..."
Ia mulai mengikuti perintahku, tangan ku juga tidak tinggal diam sambil terus mengocok milik ku di bawah.