Suatu malam di rumahnya..
"Apa-apaan sih lu,geseran dikit anjir masih luas juga sofa nya!". Ucap xaver pada saudaranya itu.
"Gak. Sini lo duduk di pangkuan gua aja,sambil nonton bareng sama gua" lanjut rav dengan perkataannya yang santai menonton tv, sedangkan xaver hanya terpaku karena terkejut lalu membulatkan matanya tidak percaya
"Nahkan mulai lagi lu. Kebiasaan banget lu nyuruh gue buat duduk di pangkuan lu, mentang-mentang lu abang gue" kata xavier dengan mimik wajah yang cemberut dan kesal
"Gak usah kebanyakan bacot,udah sini lo" seketika itu dia langsung menarik pinggang xaver untuk duduk di pangkuannya. Xaver yang terkejut karena ulah saudaranya itu langsung menatapnya tajam
"Rav! Lepasin gue njir. Gue bisa duduk sendiri"
"Gak akan gua lepasin,udah lo duduk diem aja disini. Lagian gua malah nyaman jika lo duduk di sini"
Mata mereka masih saling memandang satu sama lain dalam diam,tapi kali ini berbeda. Tatapan raviza yang teduh membuat xaver sedikit luluh dan menuruti apa yang diucapkan oleh raviza tadi.
Beberapa menit kemudian saat mereka masih menonton bersama tiba-tiba muncul ide jahil di pikiran xaver,dia meraih ponselnya dan mengotak atik ponsel tersebut yang membuat raviza penasaran sebenarnya apa yang xaver lakukan sedaritadi sehingga ia fokus dengan ponselnya
"Lo lagi ngapain? Serius amat sama tuh ponsel,ada apa sih?" Tanya raviza dengan sangat penasaran. Xaver melirik sekilas ke arah raviza kemudian dia mulai berbicara
"Gak ada sih,cuma.." xaver sengaja memberhentikan perkataannya itu dan membuat kakak tirinya semakin penasaran
"Cuma apa? Yang jelas jika ngomong,jangan dipotong-potong atau setengah-setengah". Ucap raviza dengan lugas namun masih terdengar lembut
"Cuma ada cowo yang mampir ke room chat gue,minta pap dari gue" kata xaver yang sudah mulai melakukan niat jahilnya
"Cowo? Siapa? Lo kenal dia? Gua kenal semua yang deket sama lo. Cowo yang mana yang lo maksud?" Raviza semakin penasaran dengan apa yang dibicarakan oleh xaver, seakan-akan dia mencoba ingin terus tahu tentang siapa pria yang dimaksud saudaranya itu.
"Gue gak kenal dia sih,gue juga gak tahu dia dapet nomor gue darimana"
Raviza mulai mengernyitkan keningnya,dia heran siapa yang bisa lebih cerdik mendapatkan informasi tentang xaver selain dia sendiri.
"Ck,ganggu aja. Gak ada yang boleh minta pap ke lo selain gua, gua bakal cari siapa tuh cowo dan lacak dia!". Kata raviza dengan tegas dan sedikit menaikkan nada bicaranya
Raviza menurunkan xaver dari pangkuannya dan menuju kamar untuk mengganti bajunya,lalu pergi keluar rumah. Xaver yang sedikit panik sekaligus takut langsung menyusul raviza yang entah kemana karena dia sudah kehilangan jejak raviza.
Rasa ketidaknyamanan dalam hatinya membuatnya gelisah,dia terpaksa pulang ke rumah dan tanpa sadar ia tertidur pulas karena sudah lelah mencari dimana keberadaan raviza.*waktu: 06.00 pagi.
Saat bangun xaver sudah berada di kasur kamarnya,dia heran sekaligus merasa bahwa dirinya tertidur di sofa ruang tamu semalam.
"Kok gue ada disini? Perasaan semalem gue ketiduran di sofa" batin xaver yang masih heran atas kejadian yang dia alami. Tiba-tiba ada yang membuka pintu kamarnya "lo udah bangun? Gimana? Nyenyak tidurnya?" Tanya seseorang yang tak lain adalah raviza saudaranya sendiri
"Hah? Y-ya nyenyak sih tapi siapa yang pindahin gue kesini? Semalem kan gue tidur di sofa dan lu? Lu ngapain semalem keluar ha?? Gue kehilangan jejak lu dan entah jam berapa lu pulang ke rumah"
'cupp'~ ,raviza mengecup pipi xaver yang membuat xaver diam terpaku. "Lo diem jangan bacot. Pagi-pagi gak usah kebanyakan ngomel,yang mindahin lo itu gua.. udah kan" jawab raviza dengan santai
Wajah xaver terlihat gugup karena kecupan dan perkataan raviza. Entah kenapa jantungnya tiba-tiba berdetak sangat kencang di depan raviza
"Mampus gue kenapa tiba-tiba jantung gue berdetak kencang gini astaga" xaver membatin perkataannya sendiri.
"Kenapa raut wajah lo gitu? Lo mikir apaan? Udah sana mandi trus sarapan gua udah siapin sarapan buat lo"
Xaver tersadar dari lamunannya dan mengangguk saja menuruti perintah raviza ,dia segera bangun dari kasur dan turun ke bawah untuk mandi dan sarapan.
*Skip selesai mandi dan sarapan
"Yah.. lu mah rav sini balikin dih. Enak aja lu main ambil cemilan gue,mana di lahap banyak banget lagi" omelan xaver membuat raviza memutar bola matanya malas dan berdecak sedikit kesal
"Ck yaelah cuma cemilan doang,bisa beli lagi ntar. Gua beliin yang banyak buat lo sekalian tokonya"
"Nyenyenye udah ah gue mau siap-siap berangkat ke kampus kalo lu telat lagi berarti lu mau dihukum sama dosen"
Raviza yang duduk langsung berdiri "yakan ada lo, lo saudara gua jadi kalo gua telat berarti lo juga harus bantu gua buat gak kena hukum sama dosen"
"Idih sok iye banget lu.." balas xaver dengan memenye-menyekan perkataan raviza sambil mengejeknya.
"Terserah lo deh udah ayo berangkat".
Kemudian mereka berangkat ke kampus bersama menaiki mobil sport yang mereka punya
*Skip sampai kampus
Saat sampai kampus mereka langsung jadi perbincangan para murid disana terutama mahasiswi putri kelas lain"Eh lihat itu si xaver ganteng banget sama kakaknya hari ini. Terpesona gw" kata salah satu mahasiswi pada temannya yang lain
Wajah raviza dan xaver memang terkenal tampan sampai ketampanannya meluas ke seluruh fasilitas kampus tersebut. Selain memiliki wajah yang tampan,dua bersaudara ini memiliki sifat dan wajah yang dingin , terutama raviza
Banyak wanita yang mendekati raviza dan xaver. Saat raviza dan xaver berjalan menuju kelasnya tiba-tiba mereka dihentikan oleh seorang gadis"Hai raviza,apa kabar kamu? Kamu makin hari makin tampan deh,kan aku jadi tambah sayang sama kamu" ucap gadis itu yang sembari mengelus dadanya karena dia menyukai raviza dan ingin mendapatkannya
Wajah raviza yang sejak tadi datar dan tidak menunjukkan ekspresi apapun langsung menepis tangan gadis itu "minggir lo,gak usah halangi jalan gua sama xaver jika lo gak mau kena akibat dari perbuatan lo sendiri!" Tuding raviza dengan ucapannya itu kepada gadis tersebut,dia menatap gadis itu dengan tatapan tajamnya yang membuat semua orang terkadang takut pada tatapannya
"Udah ayo xav gua muak sama nih cewe. Risih lol" kata raviza sambil menarik tangan xaver dan membawanya pergi meninggalkan gadis itu menuju ke kelas mereka
Mereka berdua begitu saja melewati gadis yang sedaritadi terpaku di hadapannya
Gadis tersebut berbalik badan dan melihat dua saudara itu pergi dengan sangat kesal,karena dia merasa gagal lagi untuk mendekati raviza. Mahasiswa dan mahasiswi yang melihat kejadian tersebut langsung menertawakan sekaligus membicarakannya karena sikapnya yang terlalu centil pada raviza.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Choice of Forbidden love that i chose with My Brother
Teen FictionJust for fun guys. Gua buat cerita ini cuma untuk ngisi waktu gabut gua,so.. ini alurnya nanti bakal gua jadiin alur BL(Boys Love) yang kagak suka/homophobic mending skip aja Dan kalo kagak nyambung ya maaf aja, soalnya gak pandai buat cerita.