Semua murid kelas dua belas sudah berkumpul di aula sekolah yang cukup luas. Mereka semua bertanya-tanya ada apa dan kenapa mereka dikumpulkan, apa musim ujian sudah datang?
Tuk! Tuk!
Suara mic yang diketuk mengalihkan semua atensi, yang awalnya aula cukup berisik seketika hening ketika melihat kepala sekolah ada diatas sebuah panggung kecil yang memang ada disana.
"Saya mengumpulkan kalian disini karena ingin mengumumkan suatu pengumuman." Pak Johnny sang kepala sekolah menjeda perkataannya. "Pada tanggal lima belas Desember kita akan mengadakan prom night di sekolah. Saya harap semua murid kelas dua belas bisa datang semuanya tanpa ada yang tidak hadir."
"Secara halus tuh guru maksa kita buat datang semua gak sih?" Ten berbisik kepada kedua temannya itu dan Taeyong menyetujui apa yang dimaksud Ten begitu juga dengan Jaehyun.
"Begitu saja, sekian dari saya dan silakan melanjutkan aktivitas kalian, selamat siang." Pak Johnny turun dari atas panggung dan setelah Pak Johnny turun dari panggung beberapa murid langsung memubarkan diri dan ada juga yang menetap disana termasuk juga Ten, Taeyong, dan Jaehyun.
"Ayo kita kembali ke kelas." ajak Jaehyun.
"Bentar Jae, gue mau naliin dulu sepatu." Taeyong berjongkok lalu membenarkan tali sepatunya.
"Lama lo anjir, buruan habis ini mapel Bu Jiho." sebenarnya itu hanya ucapan untuk mempercepat Taeyong karena ia sudah ingin cepat-cepat kembali ke kelasnya ketika melihat Pak Johnny menghampiri mereka bertiga.
"Ten." panggil Pak Johnny. Sudah Ten duga kepala sekolahnya itu datang menghampirinya dengan senyum yang cukup mengerikan bagi Ten tapi senyuman dari kepala sekolah itu seketika berubah ketika melihat Jaehyun.
Jaehyun menundukan kepalanya ketika dipandang begitu sengit oleh kepala sekolahnya itu. Taeyong setelah selesai menalikan sepatunya langsung berdiri.
"Ayo Ten." Taeyong langsung menarik lengan Ten tapi tertahan oleh Pak Johnny. "Eh Pak Johnny, selamat siang. Maaf saya tidak menyadari keberadaan Bapak tadi." ucap Taeyong basa-basi.
"Saya ingin berbicara kepada Ten dulu, kalian berdua bisa pergi ke kelas terlebih dahulu." suruh Pak Johnny kepada Taeyong dan Jaehyun.
Jaehyun sudah akan melangkah pergi tapi tertahan oleh Taeyong. What the heck Jaehyun tidak ingin terlibat dengan kepala sekolahnya itu tapi kenapa Taeyong menahannya?
"Tidak Pak, kita bertiga akan pergi ke kelas bersama."
Dalam hati Ten ingin memeluk Taeyong dan berucap terimakasih padanya karena sudah menyelamatkannya dari manudia aneh macam kepala sekolahnya ini.
"Tidak." Pak Johnny berdehem lalu berbicara lagi. "Maksud saya. Saya ingin berbicara empat mata dengan Ten."
"Disini saja Pak." ucap Ten.
"Tidak bisa."
"Kalau begitu tidak usah atau mungkin lain kali saja karena saya dan teman-teman saya ini ada mata pelajaran Bu Jiho dan kami takut kena hukuman jika terlambat datang di kelasnya."
"Baiklah baiklah." dalam hati Pak Johnny mengumpati dua muridnya itu, Taeyong dan Jaehyun. "Prom night nanti saya harap Ten bisa berdansa dengan saya."
WHAT THE FUCK
Umpat Ten, Taeyong, dan Jaehyun dalam batin. Benar-benar perkataan yang diluar dugaan sekali.
Jaehyun merasa hawa-hawa aneh setelah Pak Johnny mengatakan itu. Dia akhirnya tahu kenapa kedua pria manis ini datang ke bangku tempat makannya karena ingin menjauh dari kepala sekolahnya yang aneh ini. Ya dia tau karena ia tadi melihat Pak Johnny dan kedua pria manis ini berbicara.
"Anu Pak saya tidak tau, bagaimana nanti saja ya Pak, kami bertiga permisi." Ten dengan terburu-buru megandeng kedua lengan temannya itu untuk pergi meninggalkan aula dan pergi ke kelas.
–––––
Waktu pulang sekolah akhirnya telah tiba. Kelas dua belas pulang lebih telat daripada kelas yang lain mereka pulang pada pukul jam empat sore dan sore hari ini hujan turun. Ada beberapa siswa yang menetap lebih lama di kelas dan menunggu hujan reda termasuk Taeyong, Ten, dan Jaehyun.
Sebenarnya Jaehyun akan pulang dengan menerobos hujan tapi Ten dan Taeyong menyegahnya dan bilang lebih baik menunggu hujan reda saja sayang sekali seragam baru pertama kali pakai sudah basah saja dan Jaehyun pun diiming-imingi tumpangan untuk pulang oleh Taeyong makanya ia mau untuk menetap sebentar di sekolah bersama kedua pria manis itu.
"Aku tau kenapa kalian jam istirahat tadi datang ke bangku kantinku." ucap Jaehyun tiba-tiba.
Ten dan Taeyong langsung menghentikan acara makan cemilannya lalu menatap Jaehyun.
"Lu tau apa?" tanya Taeyong.
"Kalian pasti ngehindarin Pak Johnny, kan?"
"Iya."
"Kalian takut padanya?"
"Kita tidak takut padahnya hanya saja ngeri aja kalo ngobrol tuh sama orang, ya kan Yong?" Taeyong menganguk menyetujui.
"Sepertinya Pak Johnny menyukai salah satu dari kalian berdua."
"Pastinya itu bukan gue yang dia sukain tapi Ten." Taeyong menyenggol bahu Ten. "Gue bingung kenapa Pak Johnny suka sama lo Ten, lo gak pake pelet kan?"
"Anjeng mana mungkin. Gak usah ngadi-ngadi lo!"
Tiba-tiba saja ruang kelas mereka terbuka dan ketiga orang itu sontak melihat ke arah pintu, takutnya yang datang Pak Johnny lagi.
"Woi Ten mau pulang kagak lo?" Ah ternyata bukan Pak Johnny tapi sepupunya Ten, yaitu Doyoung.
"Taeyonh, Bokap lo udah nungguin lo didepan." Taeyong ngasih thumbs up.
"Gue duluan ya kalo gitu, bye." Ten mengambil tasnya lalu pergi bersama Doyoung.
"Ayo Jae, kita pulang bareng." Taeyong menepuk bahu Jaehyun sambil membereskan tas sekolahnya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Principal Love Me [JOHNTEN]
Short StoryGimana sih rasanya disukain sama Kepala sekolah sendiri, kalo kata Ten mah sih ngeri ngeri sedep. [BXB] [H-WORDS] [🔞 jaga-jaga] no salpak-salpak club!