Yin-Yang Harmony System

Bab 121: Tolong Bertindak sebagai Pacarku Bagian 2

30 menit kemudian...….

Mike, Olive, dan teman lamanya 'Alena' sedang duduk di kafe yang sama, minum secangkir kopi. Dan, pada saat ini, Mike menyaksikan keajaiban. Senyum yang hilang dari wajah Olive muncul kembali saat berbicara dengan Alena.

Keduanya terlihat seperti teman lama. Meskipun keluarganya dapat mengidentifikasi mutasi dan kemampuan bawaannya sejak dini, dia masih membangunkannya pada usia enam belas tahun. Oleh karena itu, dia dianiaya oleh ayahnya saja. Kecuali dia, semua orang tampaknya mencintainya terutama ibunya. Jadi, dia punya beberapa teman selama masa kecilnya. Alena adalah teman terdekatnya. Dia juga berasal dari keluarga papan atas bernama Babbage. Dan, ternyata mereka berjanji satu sama lain untuk mencari pacar saat mereka bertemu lagi.

Olive sangat berhati-hati karena kehilangan seorang teman. Dia merasa seolah-olah dia tidak bisa membuat pacar. Dia akan kehilangan Alena sebagai temannya. Lagi pula, teman-temannya yang lain memberikan alasan yang sama saat memutuskan persahabatan. Dia tidak tahu bahwa teman-temannya diancam oleh ayahnya.

Keluarga Babbage sekuat Xavier, jadi dia tidak bisa diancam. Tapi Olive benar-benar takut. Sementara mereka berbicara satu sama lain, Mike terus menatap Olive tetapi bukannya perasaan romantis, hanya ada rasa kasihan di matanya. "Olive, sepertinya pacarmu benar-benar mencintai. Dia telah menatap wajahmu selama setengah jam." Alena adalah seorang gadis jangkung dengan tubuh langsing. Dia langsing atau berlekuk seperti Olive, tetapi tetap sangat ramping seperti Mike.

Itu membuat pantat dan payudaranya rata. Meskipun dia tampaknya tidak terganggu oleh itu. Dia mengenakan baju olahraga hitam. Dia mengenakan sepasang sepatu kets dan rambutnya diikat.

Setelah mendengar kata-katanya, Olive melirik Mike dan sedikit tersipu. Mike juga mendengarnya dan tersenyum, "Tentu saja, saya tidak bisa cukup menonton Olive."

"Hehe! Kamu cukup romantis, Mike." Alena terkikik mendengar kata-kataku. Anehnya, dia tidak menyelam lebih dalam untuk menemukan hubungan mereka. Itu sedikit membingungkan mengingat hubungannya dengan Olive. Tapi, Mike juga tidak menyelam lebih dalam padanya. Sebaliknya, dia sudah menemukan apa yang salah. Ada kamera CCTV yang terpasang di sebagian besar sudut ruangan. Dan, jadi dia melihat seorang pemuda seperti dia duduk di meja yang berbeda, mengawasinya untuk waktu yang lama. Untuk sesaat, dia menganggap pria itu gay.

Tapi kemudian, dia berpikir lagi dan menemukan kontak mata antara Alena dan pria itu. Dia mengenakan jaket hitam di atas t-shirt, topi dan celana jins. Tiba-tiba, seringai muncul di matanya. Saat dia melepaskan Sex Aura.

Dia memusatkan Aura Seks pada dua wanita. Dalam sekejap, mereka menyadari perbedaannya. Tapi Mike tidak akan melepaskannya begitu saja. Dia memandang Alena dan bertanya, "Nona Alena, apakah Anda mungkin mengenal pria itu?" Pertanyaannya menyentak hatinya sejenak. Dia meremas senyum palsu dan berbicara, "Tidak-tidak, saya tidak mengenalnya. Dia mungkin salah satu peserta yang datang ke sini untuk minum kopi." "Mungkin, kamu benar," gumam Mike saat perhatiannya teralih dan melupakan perubahan yang terjadi di tubuhnya.

"Hei sayang, kamu baik-baik saja? Wajahmu memerah." Mike mendekati Olive, meletakkan tangannya di dahinya entah dari mana. Pada saat yang sama, dia langsung mengaktifkan Pleasure Hands. "Tidak-tidak, aku baik-baik saja." Hati Olive juga tersentak tetapi untuk alasan yang berbeda. Dia dengan cepat menghindari tangannya dan bergeser ke dekat Alena. Mike mulai tertawa dalam hatinya. Tapi dia melihat pria itu masih memegang telepon. Dia tidak tahu mengapa, tetapi dia menjadi skeptis tentang telepon itu sebagai telepon biasa. Tapi dia masih menatap Olive dan Alena sambil berbicara, "Nyonya, saya pikir kalian berdua tidak merasa nyaman di sini. Bagaimana kalau kita pergi?" Tepat ketika dia menyelesaikan kalimatnya, pria itu menggelengkan kepalanya sampai Alena mendapatkan sinyalnya.