BAB 1

2.6K 38 2
                                    

"Tega kamu, Mas," ucap Anna.

Anna terlojak kaget saat mendengar kalau Dimas telah menikah siri dengan teman kerjanya.

Dimas baru saja menikahi Lisa teman sekantornya. Dimas dan Lisa saling menyukai sejak pertama kali bertemu. Mereka menjalin hubungan secara diam-diam. 

Sampai akhirnya Dimas menikahi Lisa secara siri. Dimas juga menginginkan seorang anak dari rahim Lisa. Istrinya Anna belum bisa memeberikan dia keturunan.

Orang tua Dimas juga sudah menginginkan seorang cucu. Dimas tidak ingin menceraikan Anna. Sosok wanita yang sangat Dia cintai.

Dimas dan Anna menjalin hubungan sejak mereka masih duduk di bangku SMA. Hubungan itu berlanjut ke jenjang yang lebih serius yaitu pernikahan.

Namun sayangnya, orang tua Anna sangat tidak menyukai Dimas. Anna memilih Dimas dari pada orangtuanya. Anna pun diusir dari keluarganya sendiri. 

Anna sosok wanita yang cantik, pintar dan seorang designer pakaian. Saat ini dia sudah mempunyai sebuah butik yang cukup dikenal oleh kalangan menengah keatas.

Sejak menikah, Anna sudah tidak lagi memerhatikan penampilannya. Dia sibuk bekerja lalu mengurus rumah tangga. Anna memang menyewa asisten rumah tangga. Tetapi hanya untuk membersihkan rumah saja.

Sedangkan urusan perut Anna yang mengatur semuanya. Suaminya Dimas hanya mau makan masakan istrinya. Anna bangun setiap pagi-pagi sekali menyiapkan segala kebutuhan sang suami.

Dimas Narendra adalah sosok pria tampan dan juga cerdas. Dia bekerja di perusahaan terbesar di kotanya. Dulunya Dimas dan Anna satu kantor. Karena Anna lebih menyukai mendesign maka dia berhenti dari pekerjaannya.

Selama itu muncul sosok wanita cantik bernama Lisa. Dia adalah bawahan dari Dimas. Saat pertama bertemu keduanya saling suka. Lalu mereka menjalin cinta terlarang hingga menikah. 

Anna menatap sepasang pengantin baru yang baru saja menikah itu. Rasanya ingin dia cabik-cabik wajah Dimas dan Lisa. Selama ini Dimas telah menghianati dirinya. 

"Apa karena aku tidak bisa memberimu seorang anak, hingga kamu menikahi ja**ng itu," kata Anna 

Lisa geram akan mulut berbisa Anna. "Tutup mulutmu. Aku bukan wanita seperti itu. Aku mencintai mas Dimas."

Anna berdecih. "Cih..... wanita mana yang tega merebut suami wanita lain. Kalau bukan seorang ja**ng."

"Cukup Anna!" Bentak Dimas.

"Aku mencintai Lisa. Dia tidak seperti yang kamu pikirkan. Aku juga menikahinya karena ingin memiliki keturunan," ungkap Dimas. 

"Ingat Dimas, aku rela meninggalkan keluargaku hanya untuk menikah dengan pria bre***k seperti dirimu. Sekarang tega sekali kamu mencampakkan diriku," hardik Anna 

Dimas meraih tangan Anna. "Ann.... aku mencintaimu. Sampai kapanpun aku tetap mencintai dirimu. Kamu adalah cinta pertama ku. Sekarang aku juga mencintai Lisa. Dia akan memberi kita anak. Kamu juga bisa menjadi seorang ibu."

Anna melepas tangannya. "Cukup... kamu kira aku bodoh. Wanita mana yang mau berbagi suami. Lama kelamaan kamu akan dikuasai oleh ja**ng ini. Kamu akan melupakan dirku pada saat itu."

Dimas menggeleng. "Ann... aku akan berusaha untuk adil pada kalian berdua. Kamu istriku dan dia juga istriku. Kenapa kalian tidak bisa akur. Aku mohon...terima Lisa sebagai madumu."

Anna sangt geram akan penuturan Dimas. Mana ada yang namanya adil dalam berbagi suami. Meski mulut berbicara menerima tetapi hati tetap merasakan kecemburuan, iri hati terhadap wanita lain. 

Anna sudah tidak tahan lagi. Dia mengepal tangannya kuat. Dimas sudah benar benar keterlaluan. Mudah sekali di bicara seperti itu.

Plakkk.... plakk..... 

Anna menampar pipi Dimas dan juga Lisa. Dia sudah geram akan sepasang suami istri itu. Lisa merasa tidak terima ditampar. Dia lalu ingin membalas kembali tamparan Anna.

Namun sayang Dimas menghalanginya. Lisa melotot pada Dimas yang sengaja membela Anna di depannya.

"Mas... dia menampar pipiku. Aku harus membalasnya," kata Lisa 

Dimas menggeleng. "Jangan Lis.. kamu belum tau siapa Anna."

Lisa tidak perduli akan ucapan Dimas. Dia lalu melayangkan tangannya di pipi Anna, tangan Lisa sudah ditangkap dan dipelintir. 

"Awww... sakit. Lepaskan tanganku wanita gila," ucap Lisa 

Anna semakin memperkuat melintir tangan Lisa. Tangan Lisa sudah seperti baju yang akan di peras saja.

"Mas... ini sakit. Suruh dia lepaskan," lirih Lisa 

"Anna... lepaskan tangan Lisa. Tangannya bisa patah nanti," ucap Dimas.

Anna lalu melepas tangan Lisa lalu mendorongnya hingga wanita itu jatuh tersungkur di lantai. Dimas segera membantu istrinya untuk bangkit berdiri.

Lisa meringis sakit karena ulah Anna. Tangan,pipi dan jidatnya sudah menderita karena Anna. Tangannya di pelintir, pipinya ditampar lalu jidatnya terkena lantai marmer.

"Mas... kenapa kamu tidak kasih pelajaran pada Anna. Dia sudah menyiksa diriku," ucap Lisa 

Lisa berbicara dengan nada manja. Dimas jadi bingung sendiri. Apakah dia harus memarahi Anna dan membela Lisa. Kalau memarahi Anna maka akan semakin membuat kacau. Istri pertamanya itu sudah pasti akan marah.

Kalau tidak membela Lisa. Sudah pasti Lisa juga akan marah. Dimas tidak tahu harus bebrbuat apa. Anna bersedekap dada menikmati raut wajah bingung Dimas.

"Kamu liat... apa ini yang kamu sebut adil. Kedua istrimu sedang bertengkar. Kamu sendiri bingung ingin membela yang mana. Dimas.. kamu sendiri yang membawa neraka dalam hubungan ini," hardik Anna 

"Anna... setuju atau tidak Lisa sudah menjadi istriku. Kamu harus menerimanya sebagai madu. Aku akan membagi waktu untuk kalian berdua. Malam ini aku akan bersama Lisa. Besok pagi aku akan menemanimu," tutur Dimas 

Dimas dan Lisa keluar dari rumah Anna. Dimas membeli rumah baru untuk dia dan juga Lisa. Dimas tidak mau ada pertengkaran antara dua istrinya.

Dimas juga tidak mau menyakiti hati Anna saat dia sedang berduaan bersama Lisa. Maka dari itu, Dimas memisahkan keduanya. Dimas akan membagi waktunya untuk Lisa dan Anna.

Wanita yang saat ini sama-sama di cintainya. Dimas dan Lisa masuk ke dalam mobil dan segera keluar dari gerbang rumah Anna.

Anna terduduk lemas saat semuanya sudah pergi. Dia hanya berusaha untuk kuat saja. Anna menumpahkan semua air matanya. Tega sekali suami yang sangat ia cintai menduakan dirinya.

"Tega kamu, Dimas. Hanya demi anak kamu menikah lagi," lirih Anna 

Anna sungguh tidak percaya. Dia serasa mimpi saat Dimas membawa Lisa masuk ke dalam rumahnya. Dimas memperkenalkan Lisa sebagai istri barunya.

Lebih mengejutkan lagi ternyata Dimas dan Lisa sudah menjalin hubungan terlarang hampir satu tahun. Anna hanya busa menangis meratapi nasibnya. 

Mungkinkah ini karma untuknya. Karena telah meninggalkan serta tidak mendengar  nasihat orang tuanya. Anna tidak diberi keturunan. Lalu di poligami oleh suami yang dia cintai. Anna hanya bisa menerimanya saja. Menyesal pun tiada guna. Semua sudah terjadi.


Dukung Author dengan vote, like dan juga komen

 


JANGAN SALAHKAN AKU SELINGKUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang