Untukmu, Doh Kyungsoo.

561 57 47
                                    

"Untukmu, Doh Kyungsoo."

[KD - 003]

[Best Part - H.E.R]

[Local - semi non baku; established relationship, Rated-M, Top Kai]

Summary:

Di saat Jongin berhasil menemukan kesempurnaan untuk kehidupannya selama ini.

Author's note:

Tbh, sepertinya gak akan sesuai dengan request dari prompter. I'm really sorry if I don't exceed your expectations, Dear Prompter. But still, I hope you like this imperfect story.

Jongin dan kata perfeksionis tampaknya sekali lagi tidak dapat dipisahkan. Mungkin mayoritas orang-orang sudah paham betul dengan sifat lelaki bermarga Kim itu; apalagi jika Jongin berkutat dengan apa yang menjadi pusat konsentrasinya.

Jika berbicara soal pekerjaan, tentu Jongin menjadi satu dari beberapa manusia yang dihindari. Apalagi, untuk menangani mahasiswa-mahasiswa intern yang bekerja di kantornya. Jongin tentu saja menjadi satu dari beberapa nama yang ditakutiㅡatau bahkan menjadi yang paling ditakuti.

Seperti saat ini, iaㅡdengan alis yang berkerutㅡmengoreksi dan meneliti pekerjaan-pekerjaan mahasiswa-mahasiswa magang yang nantinya menjadi salah satu bahan evaluasi di akhir masa internship. Sesekali ia mendecakkan bibirnya; ia merasa anak-anak itu seharusnya tidak melakukan kesalahan-kesalahan sepele begituㅡyang baginya sudah cukup fatal. Helaan napasnya sering terdengar, dan bahkan kata-kata umpatan juga terkadang keluar dari mulutnya. Tentu saja, Tuan Kim yang idealis dan perfeksionis itu sulit untuk merasa puas; bahkan tak jarang ia menyetarakan anak-anak magang itu dengan dirinya beberapa tahun laluㅡyang juga melakukan hal yang sama.

Sejatinya Jongin memang sedikit istimewa. Karena, di kantornya yang sudah ternama itu, kariernya berjalan dengan sangat mulus. Berawal dari asisten arsitek sesaat setelah lulus kuliah hingga menjabat menjadi salah satu arsitek utama dalam waktu hanya dua tahun saja. Semuanya bergantung dari kinerja dan dedikasi Jongin pada pekerjaannya, yang seringkali membuat orang-orang di sekelilingnya takjub.

Sudah pukul dua pagi dan Jongin belum juga menyelesaikan pekerjaannya. Selain karena rancangan project yang belum sepenuhnya selesaiㅡada detail-detail minor yang perlu ia benahiㅡia juga harus mengoreksi hasil pekerjaan para intern yang baru dikumpulkan tadi sore. Rasa-rasanya akan sangat tanggung jika ia mengakhiri pekerjaannya saat itu dengan keadaan belum selesai dan menundanya untuk diselesaikan nanti. Toh hari itu sudah masuk hari Sabtu. Sehingga ia akan mendapatkan setidaknya dua kali 24 jam untuk bernapas sebelum jumlah pekerjaannya meledak di hari Seninㅡtampaknya ia yang akan benar-benar meledak setelah melihat-lihat pekerjaan mahasiswa-mahasiswa magang itu.

"Ini di kampus pada diajarin apa aja, sih? Bikin begini aja nggak bisa," ia menggerutu, setelah menyesap es kopi yang sudah ia beli dari kedai kesayangannya sore sebelumnya. Tentu, ia membeli sebotol besar berisi satu liter penuh untuk menemani sesi terjaganya pagi itu.

Terkadang, ucapan Chanyeolㅡsahabat Jonginㅡtidak sepenuhnya salah. Karena kepribadian Jongin yang keras dan perfeksionis itu, tidak jarang membuat si Kim menjadi sosok yang ditakuti oleh lingkungannya. Meskipun sebenarnya di luar semua itu, Jongin adalah seseorang yang menyenangkan dan setia kawan. Loyalitas yang ia miliki tentu saja tidak diragukan oleh orang-orang yang ada di sekitarnya.

Untukmu, Doh Kyungsoo.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang