"Semua tak sama. Persiapkan dirimu
untuk Keniscayaan itu"꧂
Aji Saka. Seorang mahasiswa disalah satu kampus ternama di jogja. Mungkin ini sebuah kesialan bagi mahasiswa lainnya atau juga kesialan bagi kampus tersebut.
Dari semester ke semester, protes dan perlawanan Aji Saka baik birokrasi maupun dosen - dosen kerap kali hadir dan menghiasi kampus tersebut.
Pilihan Aji Saka yang menolak 'Main aman’ dan kerap melawan, membuatnya mendapatkan cap ikon mahasiswa urakan, tak bermasa depan. Dan tentunya tak menyenangkan di lingkungan kampusnya yang rata rata mahasiswa jurusan Ekonomi. Yang orang orang jogja melabeli nya degan istilah : Kampus Borjuis.
April 2009
Di Sebuah indekos yang berjarak tak jauh dari komplek kampus. Aji Saka sedang merapikan alat alat pendakiannya.Merbabu tujuannya kali ini, bersama anggota mapala kampus lainnya untuk kegiatan penaman pohon bersama.
Ponselpun berdering, terlihat kotak pesan yang sudah menanti untuk di buka. "Hallo Saka, Apa Semua persiapan sudah siap?kalau sudah, di tunggu temen temen di basecamp nih, kebiasan kamu nih suka ngaret"
Pesan dari salah satu teman dekat Aji Saka yaitu Bohan, untuk segera berangkat ke basecamp mapala. Aji Sakapun membalas dengan selengekannya."Woke siap bambang Bohan yang budiman, Bentar lagi nih otw, baru berak wkwk”
itulah Aji Saka, ia sangat senang bercanda dengan teman temannya, ia sangat khas, unik.
Jam 09.00 Aji Saka tiba di basecamp mapala, ia di sambut oleh Dudi, Adul,danlainnya.
" Nah itu Saka" Ujar Adul kepada Dudi, yang sembari tadi menanti kedatangnya Saka.
"Halo Halo bestfriendku, dah siap untuk berpetualang dan menebar kebaikan untuk hari ini?" Kata Saka sambil mengayunkan salam kepal untuk kawan kawan,lalu Dudi, adul membalas salamnya.
"Loh, dimana kang mas Bohan? " Saka mempertanyakan keberadaan Bohan yang sembari tadi tak nongol batang hidungnya.
”Bohan nunggu di basecamp Merbabu, ia duluan sambil mempersiapkan benih yang nantinya akan di tanam, saya dan Abdul di suruh nunggu kamu di basecamp, kamu sih tukang Ngaret" Kata Dudi sembari ia mengangkat carrier,untuk dibawa ke mobil pick-up.
"Dah, yuk berangkat nanti kesiangan. " Teriak abdul yang sembari tadi di bangku setir. Dudi pun masuk ke dalam mobil, sementara Saka memilih untuk duduk di bak belakang sambil menjaga barang bawaan mereka.
Udara pagi ini sangat mendukung, tidak panas dan tidak juga mendung, angin sepoi-sepoi melewati jalan raya, Pasar, dan persawahan.
Saka mengamati setiap orang-orang. Lalu ia mengambil sebuah buku catatan yang bersampul merah di dalam daypacknya, menuliskan sebuah catatan untuk menghantar perjalanannya..
Aku berada di tempat dimana aku bisa menjadi seorang yang berjalan di atas kakinya sendiri. Aku berada di tempat dimana aku bisa menjadi seorang yang berkeputusan dengan kepalanya sendiri.
Aku berada di tempat dimana aku bisa menjadikan seorang yang mendapatkan kekuasaan atas tubuhnya sendiri.
Aku berada ditempat dimana aku bisa menjadi seorang yang tidak menemukan kekuatan
Harta, tahta, dan tentara.
Lelaki jingga.
![](https://img.wattpad.com/cover/297713943-288-k728025.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LELAKI JINGGA
Teen FictionCerita ini mengisahkan seorang lelaki berdarah Jawa,ia sangat gemar berpetualang dan menulis setiap momentum yang ia temui di perjalan. Hingga Semesta menuntunnya menemukan cinta yang baru untuk perjalan terakhirnya.