TANGKUBAN PERAHU

1 0 0
                                    

8 Januari 2022, seperti biasa hanya duduk di warung lesehan menikmati secangkir kopi. Pada saat itu hanya karna "jerawat" kalimat penghinaan kembali terucap.
Apa salah kalau saya tersinggung? Didepan orang lain dia mengatakan kalau saya "kaga punya otak" "goblok" .. Dia bilang hanya refleks... Hmm apa harus kalimat itu? Atau karna sudah hobi?
Saya hanya diam karna tau, ketika saya berbicara akan ada hal yang terjadi, yang membuat saya semakin malu dan sakit.
Dia tetap memaksa saya untuk berbicara "ada apa"... Singkatnya saya pun mengungkapkan kalau saya tersinggung, seperti di awal saya bilang, saya diam karna sudah tau kejadian apa yang bakalan terjadi, benar saja dia bentak saya, dia bilang maaf tapi dengan mengasari saya, dengan tatapan jahat, apa itu maaf yang benar maaf? Tangan saya sakit, pergelangan tangan saya bengkak, karna ulah dia, Saya lelah.
Singkatnya, kita berdua saling diam cukup lama di hari itu.
Aku memulai obrolan, bertanya harus kondisi seperti apa? Momen bagaimana supaya saya bisa bercerita terhadap kamu? Agar dapat kamu terima, dapat kamu dengan yang benar-benar kamu dengar, yang tidak akan kamu potong omongan saya, yang tidak akan ada sikap penolakan terhadap kondisi saya yang sedang ingin cerita? Kamu sering bilang terhadap saya, kamu ingin tau tentang saya, kamu ingin jadi sandaran saya, kamu ingin aku jadikan kamu satu-satunya orang yang saya jadikan tempat berkeluh kesah, tapi apa hasilnya yang saya dapat? Penolakan. Lalu saya harus bagaimana? Dan jawaban kamu hanya "tidak tau" bercerita saja kalau kamu mau, tapi kalau aku kasih respon penolakan, kamu harus tau.

Semua perjanjian kemarin hanya memikirkan tentang kamu ki.

Ya alloh, siapa yang egois? Apa aku salah? Atau dia yang salah?
Hanya engkau yang dapat membolak balikan hati manusia.

Jauhkan hamba bila memang dia bukan jodoh hamba, dekatkan kami bila memang dia jodoh hamba, tapi tolong hentikan kekasaran ini, saya lelah harus begini.

Hanya tidak punya teman untuk bercerita, saya pun tidak bisa bercerita terhadap keluarga, tapi sekarang hanyapun tidak bisa bercerita terhadap pasangan saya.

Dimana saya harus berkeluh kesah selain padamu, tuhan saya butuh seseorang yang memperlakukan saya dengan baik, setia sudah saya lakukan, penantian sudah saya berikan, hanya meminta balasan sikap yang lebih baik, pengertian yang lebih baik.. Apa salah? Saya lelah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 10, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PERJANJIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang