The past story 6 || D-Day

28 0 0
                                    

Seluruh murid tanpa terkecuali kembali disibukkan dengan berbagai urusan pendidikan. Bagi murid kelas 12 yang semakin dipadatkan dengan tugas,ujian,dan persiapan persiapan ujian akhir lainnya. Dan tentu saja bagi kelas 10 dan 11 yang disibukkan dengan materi yang dikejar untuk dihabiskan sebelum persiapan ujian kenaikan kelas. Jungwoo dan Chaera juga semakin dekat akibat beberapa kali belajar bersama untuk ujian ujian tersebut. Sementara yang lainnya berbeda dengan Jungwoo dan Chaera yang semakin dekat,mereka menjadi jarang bermain bersama karena kesibukan masing masing.






***






Hening dan tenang hanya 2 kata itulah yang dapat menggambarkan suasana dan kondisi setiap kelas murid kelas 10 dan kelas 11. Mereka semua kini sedang melaksanakan ujian kenaikan kelas di hari terakhir. Para guru sebagai pengawas yang berjalan kesana kemari mengawasi para murid agar tidak melakukan kecurangan. Serta,beberapa murid yang nampak gelisah dan kebingungan menjawab lembaran soal di hadapan mereka saat ini. Ada juga murid yang terlihat tenang tenang saja saat mengerjakan soal. 











***










Suasana ricuh dan heboh pecah ketika bel tanda selesainya ujian di hari terakhir ujian mereka ini berakhir.

"Wah gila tadi susah banget anjir soalnya."

"Iya sadis banget Pak Min." 

"Lo tau gak sih tadi gue di awas saa Bu Poppy dia mondar mandir mulu gue gabisa nyontek jadinya."

"Eh iya tadi lo nomor 23 jawabnya apa? A atau D?"

"Kan bener udah duga pasti hitungan gue ada yang salah." 

"Akhirnya selesai juga main yuk abis ini."

"Nongkrong di tempat biasalah hayu." 

"Tadi si ini jahat banget gamau ngasih tau gue jawabannya."

"Tadi hampir ketangkep nyontek tau gue panik banget tadi." 

"Lega banget ya."

Begitulah kurang lebih isi percakapan para murid usai keluar dari kelas masing masing. Dua orang siswa laki laki berlarian dari arah berlawanan menuju satu kelas sebagai tujuan.

"Yiran!" panggil mereka bersamaan.

Siswi perempuan yang sedang membereskan barang barangnya pun sontak menoleh ke sumber suara. Dilihatnya dua orang siswa tampan berdiri di ambang pintu kelasnya dengan wajah bercucuran keringat dan nafas tidak beraturan.

Daily LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang