Yo, Happy reading! Jan lupa vote, coment dan follow akunku ^^
⌒
Hampa.
Satu kata itu mampu menjelaskan semua hal yang terjadi padaku, siapa sih yang tak tahu dengan kata 'Cinta'?. Perasaan yang katanya sangat menyenangkan lagi membuat bahagia, apa aku salah? Jika salah maka maafkan, gadis yang hampir kepala dua ini benar-benar bodoh dengan masalah Cinta.
True love, Cinta sejati katanya. Aku tak tahu apa itu, pernah beberapa kali di waktu malam ku berfikir sambil berangan-angan. Apakah nanti aku akan menunggangi kuda bersama pangeran hati dan di ajak mengelilingi langit? Apa aku akan di cium layaknya Snow white yang tertidur setelah memakan apel beracun? Apa aku akan di cari oleh pangeran karena meninggalkan sepatu kaca layaknya Cinderella? Apa aku akan mengulurkan rambut panjangku agar pangeran hati bisa menyelamatkanku dari kurungan penculik rapunzel? Atau, apa aku akan mati kesepian setelah membuang semua yang berhargaku demi sang pangeran hati, layaknya Ariel yang tak dapat bertemu dengan sang pangeran?
Ah, lupakan hal itu. Tentu saja aku terlalu bodoh kan?
Baiklah, tak ada untungnya bagiku untuk menghayal layaknya princess disney. Aku hanya lah remaja yang selang dua tahun berusia 20 tahun. Aku harus bangun dari tidur dan menghadapi dunia.
Well, jika beruntung sesekali aku akan menunggu datangnya sang pangeran hati. Hihi!
Ngapain masih baca? Scroll aja, kalau gasuka gapapa. Aku cuma curhat!
-Gadis Madaharsa⌒
Nah noh, Selamat baca dan welcome! Gadis ini bestai Fifi, jadi yang akrab ya!
Salam.
Otor mager, Fifi ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Kapan Cinta Datang?
Teen FictionBagaimana Rasanya jika pada usia 18 tahun, baru menginjak kelas 10 Sma? Ketika teman-teman sebaya sudah menyiapkan kelulusan, dirinya masih sibuk dengan Mos yang Osis berikan untuk para murid baru. Menjadi murid tertua di kelas 10 Ipa 3 sama sekali...