Days with You

299 31 81
                                    

Days with You


[KD-046]

[Pinjam Peluk – Agseisa]

[Fantasy; Marriage Life; Triangle Love; Rated M; TopKai]


Summary:

Ketika cinta datang pada dua entitas berbeda di waktu yang tak terduga, akankah hari-hari yang tercipta akan tetap berjalan sesuai rencana? Sanggupkah empat belas hari mengubah sebuah dunia?


Author's Note:

Tahun keempat ikut serta meramaikan dunia perfanfiksian KaiSoo tercinta. Terima kasih untuk semua panitia dan peserta yang berpartisipasi. Kalian yang terbaik. Dan untuk pemilik prompt ini, mohon maaf jika ada kesalahan. Semoga fanfiksi ini sesuai ekspektasi kamu, ya. Selamat membaca. Love you...(^.^)




Kim Jongin berdiam di sudut ruangan, menatap drama perpisahan yang sedang mengharu-biru. Dilakoni seorang laki-laki berusia akhir dua puluhan. Dan jasad perempuan tua tempat laki-laki itu tersimpuh. Air mata bercucuran seiring untaian penyesalan dari bibirnya.

"Ibu... maaf... maafkan aku... bangun, Bu... aku ingin dengar suaramu sekali lagi... Jangan tinggalkan aku, Bu..."

Hela napas sarat sarkasme dilepas. Tak sedikit pun rasa khawatir hadir. Karena Jongin yakin suaranya adalah entitas abstrak bagi makhluk fana. Kecuali sosok yang telah beralih status menjadi jenazah. Itu pun dulu, waktu dia masih hidup. Sekarang tidak lagi.

Dengan catatan tugas di tangan, Jongin berlalu dari ruangan itu. Kakinya menapak hening lapisan bumi. Terus berlalu hingga ratap kehilangan di belakang punggungnya redup.

Penyesalan adalah salah satu hal yang akrab dalam hidup. Seperti laki-laki tadi. Dia paham ibunya sakit, tetapi tak sekali pun tersirat keinginan untuk datang meski wanita yang telah melahirkannya meminta berkali-kali. Selalu sibuk dengan pekerjaan atau urusan pribadi.

Dan ketika dia bisa kembali pulang, semua sudah terlambat. Tak ada lagi sambutan penuh perhatian. Tak ada lagi curahan kasih sayang. Kesempatan untuk berbakti kini telah hilang sepenuhnya.

Jongin bisa merasakan penyesalan pria itu. Dia tak bisa melakukan apapun untuk mengubah keadaan. Karena dia adalah pelaku penyebab pria itu kehilangan ibunya.

Kim Jongin, malaikat pencabut nyawa, malam ini telah melakukan tugas dengan baik. Dia telah mencabut nyawa Jung Yoona, seorang wanita berusia 80 tahun, setelah menemaninya selama empat belas hari.

"Yo, Jongin!"

Sebuah suara panggilan merebut atensi Jongin dari seekor anak anjing yang bergerak lincah. Jika ditanya perkara hobi saat libur, maka jawaban Jongin adalah berkeliaran di dekat pet shop. Dia sangat menyukai hewan.

Seperti sekarang. Entah sudah berapa lama Jongin memaku diri bersama Si Hitam yang terus menyalak. Bukan menunjukkan permusuhan atau merasa terancam, anak anjing itu sekedar merespon kehadiran tak kasat mata di sekitarnya.

"Pergilah," Jongin mengibaskan tangan. "Aku sedang libur."

"Siapa bilang?" tamu tak diundang membantah enteng. Nyaris terucap rentetan kalimat lain jika tak didahului lengkingan makhluk lucu berbulu gelap.

Days With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang