Prolog

2 0 0
                                    

2015

Hujan deras disertai petir membuat suasana semakin kelam. Waktu sudah menunjukkan pukul 06.30 pagi. Suasana seperti ini sebenarnya sangat cocok untuk melanjutkan mimpi yang sempat terhenti. Namun, seolah tidak patah semangat, seorang anak perempuan sudah duduk di meja makan lengkap dengan sepiring nasi goreng yang masih tersisa sesendok.

"Dek, ayo cepat dihabiskan sarapannya"
Gadis kecil itu pun memakan suapan terakhir nasi goreng itu kemulutnya sebelum akhirnya berdiri dan bergegas menggendong tas barbie ungu sambil membawa bekal yang sudah disiapkan oleh ibunya.

Tiba-tiba terdengar suara telepon milik ayahnya berbunyi tepat disamping kotak bekalnya. Gadis kecil itu sontak mengambil telepon dan membaca nama yang tertera di layar.

Panggilan Masuk
Pak Andri

"Pa ini ada telepon dari Papanya Sekala" Teriak gadis itu.
Dia sudah hafal Pak Andri mana yang biasa menelepon ayahnya.

Ayahnya mengangkat telepon dan berbincang sembari keluar rumah untuk memasukan barangnya ke mobil.

Anak perempuannya berjalan menyusul dibelakang  serta berpamitan dengan ibunya untuk berangkat ke sekolah.

"Pa, kenapa papa Sekala menelepon?"

"Hmm tadi Pak Andri bilang mobil mereka sedang dibengkel, jadi hari ini kita jemput Sekala untuk berangkat sekolah bersama kamu"

Tak lama, mobil Kijang Grand berwarna abu tua itu sudah memasuki lorong yang berada tepat bersebrangan dengan lorong rumah mereka.
Setelah menunggu beberapa menit, seorang anak laki-laki keluar dari pintu pagar rumah yang berwarna hijau tua bersama seorang pria. Setelah menyapa, anak laki-laki itu segera masuk ke dalam mobil karena hujan masih sangat deras.

Ayah Dara dan Sekala berteman karena bekerja di kantor yang sama. Hal itu juga yang membuat ibu mereka berdua bisa berteman sebagai ibu Bhayangkari.
Ya, sebagai informasi ayah mereka berdua berprofesi sebagai Polisi. Oleh karena itu cita-cita mereka berdua ingin menjadi seperti ayahnya.

Berangkat ke sekolah bersama seperti ini sudah sering mereka lakukan.
Sekala menumpang dengan Dara ataupun sebaliknya.

Mereka juga berada dikelas yang sama selama 4 tahun berturut-turut dan bahkan pernah menjadi teman sebangku. Walaupun begitu, pada saat itu Sekala dan Dara tidak terlalu akrab.

Namun, kalau bisa memutar waktu. Dara lebih suka seperti saat itu. Saat dimana Dara tetap bisa melanjutkan hidupnya tanpa Sekala.

STORGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang