Play With You

5 1 0
                                    

" aku benci hujan" gerutuku pelan.
Udara yang dingin menembus kedalaman kamarku yang selalu membuatku menggigil.

Kulangkahkan kaki ku kedepan cermin, duduk dengan tenang sambil mendengar suara hujan  dan suara disebelah kamarku.

" happy birthday Kayla, happy birthday Kayla, happy birthday, happy birthday, happy birthday Kayla."

Sayup- sayup kudengar nyanyian dari sepasang suami istri dan tawa bahagia seorang gadis.

" aku juga ulang tahun hari ini "batinku

Kutatap cermin didepanku sambil memiringkan kepala dan bertanya.

" kenapa mama tidak bernyanyi juga untukku? Bukankah aku dan kayla bersaudara?"

" karna mempunyai dua putri itu merepotkan " bisik sebuah suara ditelingaku.

" si-siapa itu? " tanyaku gugup

"  apa maksudmu? Aku adalah kamu, apa kamu melupakanku Sandra? "

BRAK...

Aku berdiri dengan kasar dan terburu-buru.

" ja-jangan bercanda ini tidak lucu! Siapa kau?  Keluar sekarang juga sialan! " maki ku dengan nafas memburu.

Nyuuutttt.....

Aku memegang kepalaku yang berdenyut.

" Akkhhhh" ini sakit sekali, apa yang terjadi? semua orang sangat menyebalkan mama, papa, dan Kayla yang mengambil tempatku semuanya berputar dikepalaku.

"HAHAHAHA, lihat kekaca kamarmu bodoh!"

DEGG....

apa itu? Itu aku?  Tapi kenapa aku tertawa? Aku sedang berdiri diam, kenapa aku disitu tertawa?

" sudah kubilang aku itu kamu sandra" jawabnya seolah tau yang kufikirkan.

"berarti kamu hanya milikku kan? "

" tentu saja "bisiknya pelan.

Aku tersenyum lebar dengan pandangan kosong, akhirnya aku punya sesuatu yang cuma miliku, aku tertawa kecil, tiba-tiba muncul cuplikan video di dalam kaca tersebut, disana aku membunuh kayla aku sangat senang, akhirnya benalu itu mati tapi kenapa aku juga membunuh mama dan papa? 

"ahkkk, haah.... Tidak! Ti-tidak berhenti itu bukan aku! "

" itu adalah kita Sandra " bisiknya

" Ti-tidak aku tidak membunuh mama dan papa! Kamu pergi dari sini!  Pergi! Pergi! Pergi hiks... "

" tapi kamu ingin membunuh kayla kan? "rayunya

"....."

"pasti menyenangkan jika dia tidak ada, mama dan papa hanya akan memperhatikan mu,  kamu bisa keluar dan bermain serta memakai baju yang cantik. "lanjutnya

" ya itu pasti menyenangkan "jawabku pelan.

Suasana hening sesaat...

"kamu fikir aku bodoh?kenapa orang yang sudah mati menggangguku" tanyakan sinis.

"siendra pergi aku membencimu! "

" tapi aku menyayangimu dan akan selalu menunggumu Sandra, mari kita bermain bersama " jawabnya ceria.

Aku mengambil guci disamping kasurku dan melemparkanya ke kaca.

PRANG.....

"siendra?"

Seketika suara berisik serta bisikan tersebut menghilang,pandanganku kosong aku berjalan diatas pecahan kaca yang membuat lantai kamarku dipenuhi warna merah yang indah.

"kamu meninggalkan ku juga? Ah... Aku lupa kamu memang sudah meninggalkan ku, aku memang tidak waras " gumamku

" apa karna itu aku tidak dibolehkan keluar? "

Aku mengambil pecahan kaca dikakiku.

" kalo aku mati aku boleh keluar "
Malam itu hujan deras dengan hawa dingin serta gadis dengan penuh darah dilehernya memandang sayu keatas balkon.

" akhirnya kamu menemaniku Sandra, ayo main berdua selamanya "bisik sebuah suara sebelum ia menutup matanya.








Hai semuanya gimana nih tanggapan nya? Silahkan komen ya! 
Jangan lupa vote karna kalian pasti suka boba!
Bye-bye para beban ❤️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 13, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

kumpulan cerpen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang