He's Pregnant

12.7K 499 67
                                    

Kagami membuka pintu aprtemennya dengan kasar. Bagaimana tidak, sudah beberapa hari ini ia tidak bisa bekerja dengan tenang karena sakit perut yang dialaminya hampir setiap pagi. Pagi ini pun tidak lebih baik, malah semakin memburuk sampai-sampai ia dipaksa pulang oleh kepala tim pemadam kebakaran ditempatnya bekerja, Hyuuga Junpei (yang dulu juga kapten tim basketnya saat ia SMA).

"D'aho kalau kau sakit jangan bekerja, istirahat saja dirumah "

"Tapi senpai, aku hanya sakit perut, bukan masalah besar!"

"Jangan paksakan dirimu bodoh!. Bercermin sana! lihat mukamu pucat begitu, kalau kau pingsan disini justru akan menyusahkan kami !"

"Kau terlalu kejam Hyuuga" kata kiyoshi yang tiba-tiba muncul di belakang Hyuuga sambil menepuk nepuk kepalanya, sedangkan Hyuuga hanya merengut kesal.

"Ah.. Kagami bagaimana kalau ku antar ke rumah sakit, kau belum pernah periksa kan?"

"Tidak usah senpai, aku bisa pergi sendiri lagipula aku yakin ini hanya sakit perut biasa, mungkin aku terlalu banyak makan" Kagami tentu saja menolak. Jika ia menerima ajakan Kiyoshi, ia yakin Ahomine pasti akan marah marah padanya, belum lagi deathglare tajam dari Hyuuga.

Kagami akhirnya memutuskan untuk pulang, shift yang harusnya berakhir jam 3 sore itupun berakhir 5 jam lebih awal, kagami menuju ke apartemennya dengan kesal. Ia merasa tidak melakuakan hal yang salah namun kenapa perutnya terus teras sakit setiap pagi, apa karena ia tidur dengan posisisi yang salah?. Well , jika itu benar maka satu satunya orang yang dapat disalahkan adalah Aomine Daiki, sebelum mereka tinggal bersama --atau lebih spesifiknya tidur bersama-- ia tidak pernah mengalami ini. Tiba-tiba ia menjadi sangat marah pada kekasihnya itu. Entahlah, selain sakit perut emosi Kagami juga menjadi sangat labil. 'seperti ibu hamil saja' pendapat itu sejenak mampir ke pikiran Kagami sebelum ia bergidik ngeri 'apa apaan itu, siapa yang hamil'.

Setelah masuk ke apartemennya kagami memutuskan untuk tidur, masih ada banyak waktu sebelum hari ini berakhir, dan jika sakit perutnya tidak membaik ia punya rencana untuk pergi ke dokter setelah terbangun. Kagami biasanya pulang jam 3 sore sementara Aomine jam 5 sore, waktu selama 2 jam itu biasanya ia manfaatkan untuk menyiapkan makan malam dan melakukan pekerjaan rumah. Hari ini ia bisa lebih santai jadi segera saja aia lemparkan tubuhnya ke sofa terdekat dan tertidur dalam hitungan detik --maklum pekerjaan sebagai pemadam kebakaran memaksa kagami untuk selalu siap dipanggil saat dibutuhkan--.

Aomine pulang dari kantor kepolisian setempat setelah mendapat telepon dari Hyuuga --sebenarnya Hyuuga sangat peduli pada kagami-- yang mengatakan bahwa kagami sakit dan sesuatu seperti "Dasar bodoh, tidak bertanggung jawab, bagaimana kalau dia pingsan dijalan apa kau tidak hawatir hah?!". Tentu saja hawatir kalau tidak mana mungkin ia berlari lari menuju apartemennya yg jaraknya sekitar 2km dari tempatnya bekerja. 'Shit kalau saja ini bukan tengah hari di musim panas dan kalau saja ada jadwal bus melintas sekarang semua pasti akan lebih mudah' sayangnya keberuntungan sedang tidak berpihak pada Aomine.

Sesampainya di apartemen Aomine menemukan kekasihnya yang sedang tertidur pulas diatas sofa, Aomine mendekati figur itu lalu berlutut didepan wajahnya dan mengusapnya dengan lembut. Ahh.. kekasihnya ini memang sangat manis, lihat saja wajahnya yang tenang saat tidur, pipinya yang memerah samar karena udara panas --tampaknya si Bakagami lupa menyalakan ac sebelum tidur-- juga bibirnya yang sedikit terbuka tanpa mengeluarkan saliva atau dengkuran hanya hembusan nafas yang terdengar teratur.

"Sigh...kau membuatku khawatir bakagami" Aomine mendesah lega melihat Kagami-baik baik saja.

"Mmmhh..." Kagami yang merasa terganggu sedikit menggerutu dalam tidurnya membuat Aomine tertawa geli.

He's PregnantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang