prolog

15 2 2
                                    

"CAHAYA KAMU INI ANAK PEREMPUAN!! GAK SEPANTAS NYA KAMU IKUT BALAP LIAR SEPERTI ITU" Ucap Wijaya Ayah dari Cahaya dengan lantang dan penuh kemarahan

Cahaya yang dimarahin hanya bisa diam karna melawan pun sudah cukup lelah baginya, dia bosan berdebat dengan sang ayah karna itu menguras tenaga dan mengulur ngulur waktu baginya.

"Udah mas, kasian Cahaya kamu pelan-pelan ngomong nya jangan emosi" ucap katrin istri baru Wijaya dan mamah tiri nya Cahaya tetapi Cahaya tidak menganggap nya sebagai ibuk, karena bagi nya ibuk nya hanya satu yaitu Luna.

Merasa jengkel mendengar ibuk tiri nya berbicara akhirnya Cahaya pun bangkit dari tempat duduk nya dan pergi meninggalkan mereka berdua tanpa sepatah kata pun.

"CAHAYA PAPAH BELUM SELESAI BERBICARA SAMA KAMU" Wijaya kesal melihat sang anak pergi begitu saya. "Udah lah mas biarin aja dia istirahat" ucap sang istri. Wijaya pun memeluk sang istri dan menghembuskan nafas lelah.

.......

Di sebuah kamar bernuansa biru terlihat Cahaya sedang melamun dan memutuskan ke balkon kamar nya ia ingin melihat bintang di malam hari dan menyegarkan pikiran nya sejenak

"Bun Aya kangen sama bunda, kangen masak bareng bunda, kangen melukis bareng bunda dan masih banyak lagi yang aku kangenin dari bunda" terdengar kekehan dari Cahaya yang mengisyaratkan kesedihan yang teramat dalam

Cahaya ini suka dipanggil Aya sama sang bunda tercinta dan sahabat nya karna mereka menganggap nama Aya sangat lucu untuk seorang Cahaya yang periang. Yaa periang, seperti nya itu dulu entah lah kalo sekarang

"Aku gak suka sama katrin dia itu jahat bun, andai dia gak datang di kehidupan kita mungkin bunda masih ada dan meluk aku sekarang" ucap Cahaya dengan isak tangis yang tertahan dia tidak mau menangis dan bunda nya menjadi sedih di sana

Setelah berlama lama di balkon akhir nya Cahaya pun memutuskan untuk masuk ke dalam kamar nya dan berniat untuk tidur. Yaaa benar dia perlu banyak istirahat kesehatan mental pun perlu di jaga untuk menghadapi hari esok atau bahkan seterusnya...

◇◇◇◇

    Cahaya Putri Adira 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    Cahaya Putri Adira 

CahayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang