KWANGYA HIGH SCHOOL
Salah satu sekolah yang begitu populer di Korea Selatan lantaran memiliki fasilitas yang lengkap dengan desain interior yang begitu mewah dan unik, siswa yang masuk juga dari berbagai kalangan.Mau itu dari kalangan keluarga atas maupun rendah, meskipun begitu banyak rumor yang beredar bahwa sekolah tersebut menyimpan banyak misteri dimana setiap bulannya akan ada siswa yang menghilang.
Banyak juga yang mengatakan bahwa sekolah itu juga sering terjadi kasus bullying yang dominan dilakukan oleh siswa yang berlebihan uang, kepala sekolah dan juga guru-guru sampai tutup mulut tentang kasus tersebut, lebih memilih diam tanpa tindakan yang lebih lanjut.
So semua bisa dibeli dengan uang dan orang yang tidak bersalah menjadi korbannya.
Meski pihak orangtua siswa yang tidak terima anak mereka diperlakukan tidak adil seperti itu tak jarang pula mereka melaporkan hal itu kepada pihak berwajib namun apa yang mereka dapatkan?
Itu sama sekali tidak ada gunanya. Kalah uang? Jangan berharap lebih!
Mengenai tentang siswa yang menghilang tiap bulannya sama sekali tidak pernah ditindaklanjuti mau itu dari pihak sekolah maupun dari pihak polisi dan detektif sekalipun.
Mereka semua hanya bersikap biasa saja cenderung lebih tidak peduli terhadap kasus-kasus tersebut.
_______
"Aku sudah sampai"
"..."
"Aku tidak peduli"
"..."
"Terserah"
Lee Haechan langsung mematikan telepon nya setelah menerima telepon dari Hyungnya Lee Mark.
Ngomong-ngomong Haechan putra keempat dari tujuh bersaudara tetapi Haechan memilih ikut bersama kakek dan neneknya di Australia dan hari ini Haechan pulang ke Korea karena paksaan dari Eomma Appa dan saudara-saudaranya.
Haechan masih dibandara menunggu kedatangan hyung yang akan menjemputnya.
Pakaian yang serba hitam itu mengundang perhatian dari orang-orang yang berada di sana, bagaimana tidak? Haechan terlihat misterius saat ini.
Tatapan tajam yang membuat beberapa dari mereka merinding melihatnya.
"HAECHAN.." Teriak seseorang dari arah mobil yang baru saja berhenti.
Sedangkan yang dipanggil hanya menoleh sebentar lalu berdiri menyeret dua koper yang berwarna hitam ukuran sederhana itu menghampiri orang yang baru saja memanggil nya.
Lee Mark dan Lee Renjun keduanya yang menjemput Haechan lantas segera mengambil alih koper adik mereka yang lumayan berat meski ukurannya sangat sederhana.
Haechan sendiri langsung masuk kedalam mobil mengabaikan kedua Hyungnya yang menggelengkan kepala melihat sikap acuhnya.
"Masih sama ternyata.." gumam Mark yang masih bisa didengar oleh Renjun
"Kau benar Hyung.." balas Renjun
Setelah menyimpan koper Haechan di bagasi mobil mereka berdua ikut masuk kedalam mobil tentu saja Mark yang menyetir.
Segera Mark melajukan mobilnya untuk pulang ke Mesion sederhana mereka.
Hampir setengah jam, mobil mereka memasuki pekarangan Mesion yang dipenuhi oleh bunga matahari yang subur dan bermekaran sepanjang jalan yang mereka lewati.
"Terimakasih.." gumam Haechan lirih sembari terus menatap Bunga matahari tersebut.
Mobil itu berhenti, dua bodyguard dan dua pelayan yang berdiri disana langsung membuka pintu mobil mempersilahkan tuannya untuk masuk kedalam Mesion sedangkan pelayan itu langsung mengambil koper milik tuan mereka.
Mark dan Renjun segera merangkul pundak Haechan membawanya masuk kedalam Mesion diikuti oleh kedua pelayan yang membawa dua koper Haechan.
"HAECHAN HYUNG.." Teriak ketiga adiknya
Lee Jaemin, Lee Chenle dan Lee Jisung yang langsung menghampiri Haechan dan langsung memeluk nya melepas rasa rindu setelah hampir 6 tahun tidak bertemu.
Haechan hanya tersenyum tipis sembari mengusap kepala ketiga adiknya.
"Aku kekamar" pamitnya dan langsung pergi dari sana menuju kamarnya yang berada di lantai 3
Meninggalkan keenam saudaranya yang menatap nya dengan tatapan sendu.
"Haechan sama sekali tidak berubah" celetuk Lee Jeno
"Haechan masih belum bisa menerima semuanya" imbuh Renjun
"Apa yang harus kita lakukan?" Tanya Jaemin
"Haechan masih diselimuti rasa bersalah yang tinggi dan kita semua tahu bagaimana Haechan sangat menyayanginya" jelas Mark
"Aku mau Haechan Hyung yang dulu" celetuk Jisung dengan wajah sedihnya
"Kalau begitu ayo bersama-sama membantu Haechan melupakan kejadian itu dulu" ucap Mark diangguki oleh kelima adiknya.
Sedangkan di kamar, Haechan langsung merebahkan tubuhnya dikasur miliknya, hampir 6 tahun lamanya ia tidak pernah pulang tetapi kamarnya sama sekali tidak berubah.
Haechan berdiri berjalan menuju lemari minimalis yang ada di samping rak buku dan mengambil salah satu bingkai foto dimana ia sedang berpelukan dengan seorang anak yang seumuran dengannya.
"Yangyang, seandainya aku tidak memiliki kemampuan ini mungkin kau masih ada bersama ku sampai saat ini" ucap Haechan lirih sembari terus menatap bingkai foto ditangannya
"Seandainya aku tidak melakukan hal bodoh itu pasti kau masih ada bersama ku dan yang lain"
"AKU BENCI KEMAMPUAN KU! AKU BENCI!" teriak Haechan
"Maafkan aku..maafkan aku ini semua karena kemampuan bodoh ku ini" ucap Haechan yang terus meminta maaf
Alasan Haechan tidak mau kembali ke Korea karena sangat banyak kenangan yang ada bersama saudara kembarnya Lee Yangyang yang tiada karena keinginan bodohnya.
Dan sikap dingin acuh tak acuh nya itu juga cenderung menghindari saudara-saudaranya itu semua karena trauma kehilangan yang Haechan alami.
Haechan tidak mau kejadian beberapa tahun lalu terulang lagi.
Bahkan Haechan juga sudah berjanji tidak akan mau menggunakan kemampuan nya lagi, Sudah cukup adik kembarnya yang menjadi korban keegoisannya yang sama sekali tidak berguna.
Lee Haechan masa remaja adalah masa dimana kita mendapatkan ujian yang lebih besar dari sebelumnya.
Masih banyak yang akan kau lalui nanti dan kau harus siap merasakan apa itu kehilangan..
Kembali...
Dahlah gaje kan yak?
Maap iya kan masih awal
So prinsip ku semuanya mulai dengan yang santai²aja dulu😄Btw aneh batt sih aku
Aku udah spoiler cerita di work sebelah
Malah aku up beda cerita pula😌Votee yeh
KAMU SEDANG MEMBACA
INDIGO BOY [LEE HAECHAN]
HorrorLee Haechan dengan kemampuan spesial nya. Kuy baca jangan lupa tinggalkan jejak...