2

772 112 19
                                    

Happy Reading and Sorry for typo

_______

Hari pertama Haechan berada di Korea, tidak ada yang spesial dan mungkin tidak akan pernah ada kata spesial dihidup seorang Lee Haechan.

Pukul 4 pagi Haechan terbangun, masih terlalu pagi untuk beraktivitas jadi Haechan memutuskan untuk mandi dan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah lebih awal.

Tadi malam sang Appa yak tak lain adalah Donghae datang ke kamar Haechan untuk melihat sang anak yang sudah lama ia tak lihat tetapi yang Donghae lihat adalah Haechan yang sedang menangis sambil memeluk foto kembarannya.

Karena tak mau melihat anak nya terus bersedih seperti itu, Donghae langsung menghampiri Haechan dan segera merengkuh nya. Tak lama setelah Haechan tenang, Donghae mengatakan bahwa besok Haechan bisa masuk sekolah kalau dia mau.

Dan sekarang Haechan sudah lengkap dengan seragam sekolah yang melekat ditubuhnya.

"Ternyata mereka sudah menyiapkannya" gumam Haechan lirih sembari terus menatap pantulan dirinya dicermin.

Karena merasa ini terlalu pagi untuk berangkat jadi Haechan menghabiskan waktu untuk membaca sebuah buku novel yang memang selalu ia baca.

"Mendapatkan kemampuan berarti but~~Haechan? Kau sudah bangun?" Haechan melirik jam yang sudah menunjukkan pukul setengah 6 pagi.

"Sudah pagi ternyata" gumamnya setengah melamun

"Haechan? Ayo bangun! Kau tidak mau terlambat ke sekolah bukan?" Haechan jelas tahu siapa yang menggedor-gedor pintu kamarnya itu, siapa lagi kalau bukan Lee Jeno.

"Ya"balas Haechan sedikit berteriak menjawab teriakan dari Jeno.

Haechan pun langsung mengambil tasnya dan langsung keluar dari kamar nya dan ternyata Jeno masih berdiri disana dengan rambut yang masih basah, jelas sekali bahwa Jeno baru saja selesai mandi.

"Kau sudah siap?" Tanya Jeno basa-basi

"Kau bisa melihat" balas Haechan lalu meninggalkan Jeno yang terdiam ditempatnya.

"Aku ingin Haechan ku yang dulu" gumam Jeno menatap Haechan yang kini sudah menghilang dari pandangannya.

Jeno pun segera bergegas ke kamar untuk bersiap-siap.

Di meja makan pula sudah ada Donghae, Mark dan adik-adiknya (minus Jeno-Haechan) sedangkan Taeyeon masih sibuk memasak beberapa makanan didapur.

Tap
Tap
Tap

Suara langkah mendekat membuat mereka yang berada di meja makan mengalihkan pandangan untuk melihat kearah Haechan yang menghampiri mereka lengkap dengan wajah datarnya.

"Pagi Haechan Hyung" sapa Jisung dan Chenle bersamaan, "Ayo duduk di sini" tunjuk Chenle pada kursi yang berada di tengah antara Chenle dan Jisung.

Haechan tersenyum tipis sangat tipis tetapi mereka menyadarinya juga ikut tersenyum melihatnya.

Haechan langsung duduk di kursi yang di tunjuk adiknya tadi, dan seperti sekarang kedua adiknya itu bergelayut manja di kedua lengan Haechan.

"Haechan" Panggil Donghae membuat Haechan mengalihkan pandangannya untuk menatap sang Appa yang memanggil nya tadi.

Haechan mengangkat satu alisnya bingung "Wae?" Balas Haechan singkat membuat mereka semua menghela nafas pasrah.

"Masih sering diganggu oleh mereka?" Tanya Donghae pelan

Haechan sudah tahu, pasti sang Appa akan menanyakan hal itu kepada nya, sebenarnya Haechan sangat tidak suka membahas nya tapi saat ini yang bertanya itu adalah Appanya, ia tidak mungkin melawan.

Haechan menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan dari Donghae.

"Haechan, jangan takut lagi dengan rumah kita karena rumah kita sudah dilindungi, mereka tidak akan mengganggumu" ucap Donghae lagi

Haechan hanya mengangguk mengiyakan ucapan sang Appa, lagipula ia tidak peduli.

"Pagi" Jeno datang lengkap dengan seragam sekolah nya dan langsung duduk di kursi nya, tak lama kemudian Taeyeon datang membawa lauk pauk yang sudah dibuat.

"Haechan Hyung mau makan apa?" Tanya Jisung menatap Haechan yang masih terdiam menatap menu makanan yang tersaji di depannya

Haechan menoleh kesamping untuk melihat sang adik bungsu yang bertanya kepada nya dengan tatapan polos.

Haechan mengusap kepala Jisung dan Chenle dengan lembut "Melihat kalian berdua makan dengan lahap membuat Hyung kenyang"

"Tidak ada yang seperti itu yah Hyung! Orang Kenyang itu kalau udah makan nasi" balas Chenle galak

Dan aksi kedua adiknya itu membuat Haechan dan yang lainnya cengu melihatnya, bagaimana tidak? Jisung dan Chenle mengambil semua macam lauk pauk dan menyimpan nya di piring Haechan.

"Hey hey, Jisung Chenle jangan seperti itu, nanti Haechan Hyung tidak bisa menghabiskan sarapannya" pungkas Jaemin yang tak habis pikir.

"Haechan Hyung makan yang banyak" ucap Jisung dan Chenle bersamaan

Haechan mengangguk masih dengan wajah datarnya lalu mulai memakan sarapannya.

Jisung dan Chenle sendiri juga ikut memakan sarapannya sesekali melirik kearah Haechan yang sangat lahap memakan sarapannya.

Bukan hanya Jisung dan Chenle tetapi mereka semua yang berada di meja makan itu.

"Kami tahu kau masih sedih Haechan, kami akan menjamin kebahagiaan mu mulai dari sekarang dan akan terus melindungi mu dari gangguan mereka"










































"Kami tahu kau masih sedih Haechan, kami akan menjamin kebahagiaan mu mulai dari sekarang dan akan terus melindungi mu dari gangguan mereka"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku yakin para Fangirl sedang bahagia dengan kemenangan NCTDREAM sama kok aku juga...

Btw Vote And Coment yah

Maap baru up sekarang 😁
Maap juga karena kependekan 😁
Chap berikut aku usahain panjang yah😁

Btw ini alurnya agak Lambat yah jadi maap juga😁

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

INDIGO BOY [LEE HAECHAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang