Hujan dibulan Desember turun tanpa memberi peringatan. Membasahi seluruh penghuni di jagat ini. Hera berteduh dibawah kanopi emperan sebuah toko yang sudah tutup. Hari sudah pukul Sebelas tengah malam, Hera terjebak hujan setelah ia menerobos dari pulang kerja paruh waktunya.
Melipat lutut dengan pandangan menerawang, kenangan masa lalu handir tak bisa ia cegah. Kenangan menyakitkan yang ingin ia lupakan, setetes air membasahi lutut berlapis celana kulot itu. Bukan tetes hujan, melainkan air yg jatuh dari Matanya.
Silau lampu menyorotnya dari kejauhan, tampak sebuah mobil yg berbelok menuju toko yg sudah tutup itu dan berhenti tepat di depannya. Tapi Hera bahkan tidak menghiraukanya, ia terlalu sibuk hanya untuk memikirkan orang lain.
"Kamu baik-baik saja, Hera?".
Mendongak untuk melihat siapa pemilik suara berat itu, untuk beberapa alasan mata itu saling terpaku diiringi kebisingan suara Hujan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu nggak apa-apa, Hera?
ChickLitSaat Raga terpaksa menahan Lara, Hati hancur menahan duka. Dan semua yang ada disekitarnya hanya Nyata yang ternyata Palsu. Hanya satu kalimat yg ia butuhkan, "Kamu tidak apa-apa, Hera?