I LAY MY LOVE ON YOU

619 31 1
                                    

Just a recommendation, playing the song when you read the story.

Enjoy the show!

#####


Mark Lee as Marvin Kosasih.

Giselle as Valerie Roosevelt.


...


Hening. 

Satu kata yang dapat menggambarkan suasana kelas 11 IIS 2 saat ini. Hanya terdapat Valerie Roosevelt seorang sebagai penghuni kelas tersebut kala itu. Entah menyebar kemana kawan-kawan kelasnya yang lain.

Sebetulnya, suatu hal yang umum bila keadaan kelas nampak sunyi dan tak berpenghuni seperti saat ini, sebab kegiatan belajar mengajar telah usai dengan diadakan pekan ujian akhir beberapa hari lalu. Sehingga tak ada jam pelajaran mengikat seperti saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Kini yang tersisa hanya pekan remedial untuk dapatkan kesempatan perbaiki nilai yang tak capai kriteria ketuntasan minimal. Selain itu, pihak sekolah juga mengadakan class meeting sebagai bentuk hiburan bagi para murid setelah bekerja keras belakangan ini. Oleh sebab tendensi itu pula, kawan-kawan kelasnya memilih untuk habiskan waktu di luar dibandingkan berdiam diri dalam kelas.

Valerie yang memang seorang diri dalam kelasnya tersebut memilih untuk mendudukkan tubuhnya secara asal pada salah satu bangku di sudut belakang ruang. Berencana 'tuk menutup dwinetra barang sejenak guna berkelana dalam alam mimpi. Semalam ia tidur cukup larut sebab lakukan marathon drama hingga buatnya kekurangan tidur dan rasakan kantuk seperti sekarang ini.

"Valie, lo di dalem?" Hendak pejamkan netranya, sebuah suara menginterupsi rencananya tersebut. Valerie mendengus seraya layangkan atensi pada sosok yang tengah berdiri di ambang pintu kelasnya.

"Iya, ada apa Vin?" Lelaki itu Marvin Kosasih, anak 11 MIPA 5 sekaligus kapten basket sekolahnya. Entah kepentingan apa yang diperlukan pemuda satu itu hingga bertandang ke kelasnya.

Marvin tak menyahut akan tanya yang dilontar, kendati demikian, pemuda tersebut melangkah masuk pada ruang kelas hampiri Valerie yang berada pada sudut belakang ruang kelas.

Valerie melipat kuasanya di atas meja seraya menopangkan dagu pada lipatan kuasa sebagai bantalan. Ia bahkan hanya sekilas menatap kearah Marvin yang rupanya telah duduk manis pada bangku kosong dihapannya tersebut.

"Kamu tidur jam berapa semalem?" Suara bariton dengan intonasi lembut tersebut sambangi rungunya.

Valerie berusaha mengingat waktu tidurnya semalam, "Jam berapa, ya?"

"Jam tigaan kayaknya?"  balasnya dengan keraguan. Pasalnya ia tak begitu mengingat pukul berapa dirinya terlelap.

Sekon selanjutnya, Valerie mengaduh kesakitan akibat sentilan yang dilayangkan Marvin pada dahi malangnya.

"Argh! Sakit tau, Vin!" Nona Roosevelt mencebik sembari layangkan tatapan sinis pada pemuda dihadapan.

"Enggak inget janji kamu yang bakal tidur gak lebih dari jam 12?"

[ Markselle ] A Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang