" Aku kesepian .
Aku merasakan nya secara mendalam dan permanen, bahwa keadaan sendiri ini mungkin tidak akan pernah hilang .
Tapi aku menyambut baik kesepian yang berhubung dengan menjadi anonim.
Ini bukan kesepian yang menggerogoti bagian dalam...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . . .
KOOKV
Cerita ini hanya fiksi dari author.khusus wilayah bxb,khusus para kaum lurus yang dimohon untuk tidak mendarat ke stan ini.
Semua cerita tak ada kata jiplak atau meniru dari karangan author lain.cerita ini sangat berbeda dari Cerita author sebelumnya.dimohon kalian supaya selalu fokus untuk mendapatkan feel nya.
Happy readers
😚😚😚
Tahun 1306_
Panglima Zeha_
Dimana ada air mengalir_maka disitulah denyut nadi Panglima Zeha.
Dimana ada api berkobar_maka disitulah semangat Panglima Zeha.
Dimana ada angin berhembus_maka disitulah deruan nafas Panglima Zeha.
Dimana terang datang sebagai pengantar semangat Panglima Zeha. Dan gelap hadir sebagai pertanda kemenangan.
Tak ada kekalahan dan tak mengenal kekalahan. Seorang Panglima perang_keturunan Alpha tulang suci satu-satunya.
Mengabdikan hidup dan matinya untuk Raja muda Wang Cien ( Min_YOONGI ). Raja ke-4 Dinasty Goryeo. Raja muda yang penuh rasa iri dengki, dan selalu dirundung kecemasan.
Menjadi Raja di usia 17 tahun dan menikah pada tahun yang sama ketika penobatan-nya. Dari putra mahkota menjadi Raja. Sang penguasa mutlak pada saat itu.
Raja yang selalu berkecil hati karena tingkatan herarki nya yang hanya Alpha tulang murni. Tingkat ke-dua setelah Alpha tulang suci, Alpha tulang suci yang hanya ada satu di muka bumi_dan itu dimiliki oleh Panglima perang nya _Panglima Zeha(Jeon Jungkook).
3 hari 3 malam Panglima Zeha bermandikan darah dari para prajurit yang jatuh tunduk pada pedang nya. Wajahnya begitu mengerikan, aura Alpha tulang suci nya tak bisa di anggap remeh.
Kilatan iris gelap pekat nya, deruan nafasnya, dan gertakan gigi nya seolah mengikarkan bahwa dia lah sang penguasa siang dan malam.
Pheromones yang mencekik leher para prajurit musuh dan pedang nya yang dengan lincah menebas dan menusuk tepat pada titik vital.
Raungan putus asa dari para prajurit yang mati tercekik karena Pheromones nya dan erangan kesakitan dari prajurit yang mati di bawah mata pedangnya. Seolah menjadi alunan nyanyian surga untuknya.
