Aku tidak menyalahkan takdir yang sudah tertulis.
Aku selalu menerima apa yang sudah menjadi keputusan, entah itu sakit maupun manis.
Tak selalu ku perduli tentang rasaku, mencoba untuk tidak peduli dengan sakitku.
Ngga papa suatu saat pasti baik-baik saja, dokritku untuk hati dan pikiranku.
Kadang, ku juga ingin seperti mereka. Si kupu- kupu yang bisa terbang kemana dia mau.
Capek ? , pasti. Tapi aku harus gimana? Ngeluh pun hanya membuang waktu saja.
Sabar !? , sampai kapan ?. Katanya sabar itu luas.
Luas berarti ikhlas. Lagi lagi ku selalu mendokrit pikiran dan hati. Entah, untuk kesekian kalinya