2005
Aku kenal dengannya saat masih playgroup. Dia, Oh Sehun, bocah berumur 5 tahun itu begitu menarik perhatianku.
Aku melihatnya duduk diatas dinding dan aku berinisiatif untuk ikut naik keatas agar dapat bersamanya. Namun apa daya dengan tinggi badanku yang bahkan tidak melebihi tinggi meja belajarku ini, aku kesusahan dan akhirnya memberanikan diri memanggil namanya.
"Sehun," Masih berjinjit dengan tangan yang diulurkan, aku dapat melihatnya yang sedang melongokkan kepala kebawah, menatapku heran.
"Aku juga ingin naik,.." ujarku.
"Dasar, kau ngapain sih mau ikutan naik?" Sehun mendengus lucu dan aku hampir bersorak dikala dia menyodorkan tangannya kedepan wajahku.
"Ayo," aku mengerjap, "pegang tanganku." Aku meraih tangannya lalu tersenyum.
Kala itu aku belum mengerti arti debaran aneh yang menggeluti dadaku sampai-sampai pipiku bersemu merah seperti apel kesukaan nenek.
"Iya,"
Namun ketika bersama dengannya selama 10 tahun, aku mulai paham dan menyadari bahwa aku menyukainya. Aku menyukai Oh Sehun, teman dari masa kecilku.