Pertemuan

45 0 0
                                    






"Hei kau... Bangun cepat. Dasar perempuan malas!"

Ya.. Setiap hari aku harus mendengar ocehan dari seorang laki" yang sangat aku benci. Dia adalah ayahku. Ayahku yg selalu berperilaku kasar terhadapku dan juga ibu ku. Dia tak mau bekerja. Dia lebih suka menghabiskan uang dari ibu hasil bekerja setiap hari. Berjudi, mabuk"an bahkan juga bermain wanita.

Sedangkan aku. Aku yang masih lontang lantung tidak jelas. Mencari pekerjaan kesana kemari tapi tak pernh membuahkan hasil. Sungguh sial hidupku.



◍◍◍◍◍


Rasa lelah karna seharian mencari pekerjaan. Terik matahari begitu panas hari ini. Aku berhenti sejenak dan duduk di salah satu bangku yang masih kosong. Tepat di depan sebuah minimarket. Kering tenggorokanku, kering juga dompetku. Hanya tersisa beberapa lembar saja. Ini pun ibu yang memberiku uang dari hasil kerjanya yg masih tersimpan sedikit. Cukup lah untuk makan hari ini.

Aku berdiri dan berjalan untuk masuk kedalam supermarket. Membeli minuman dingin supaya tenggorokanku tak terasa begitu kering.

Aku mengambil 1 botol kecil untuk menghemat uang. Aku bawa ke tempat kasir dan membayar tagihannya.  Setelahnya aku keluar dan kembali duduk di bangku yang aku tempati tadi.

Seseorang di depanku sedang membaca sebuah koran. Entah apa yang dia baca, namun aku sedikit membaca beberapa bagian teks yang bertuliskan PERUSAHAAN JEON COMPANY SEDANG MENCARI SEORANG SEKERTARIS segera aku membacanya sampai selesai. Tertera dibagian bawah alamat serta nomer kontak yang bisa di hubungi.

Aku buru" merogoh tas dan mencari sesuatu yg sangat bermanfaat. Ponsel, yaa.. Aku mencari ponselku dan akhirnya ketemu. Segera aku menekan nomor telfonnya dan menghubungi salah satu pihak dari perusahaan tersebut.

Berdering yang artinya tersambung. Aku sedikit gugup untuk menanyakan lowongan pekerjaan tersebut. Dan akhirnya mereka mengangkat telfon ku.

"Hallo selamat siang dari JEON COMPANY ada yg bisa kami bantu." terdengar resepsionis memulai pembicaraan diawal. Gugup, aku sungguh gugup. Padahal ini melalui via telfon namun aku begitu gugup.

"Sebelumnya dengan siapa saya berbicara?"

"Hallo eonni. Saya Kim Nari. Saya ingin menanyakan sesuatu. Apakah sampai saat ini masih tersedia lowongan pekerjaan? " aku menanyakannya terlebih dahulu sebelum aku pergi menuju perusahaan tersebut.

"Masih. Silahkan saja datang ke perusahaan kami. Untuk alamat akan kami kirimkan melalui SMS. Mohon nomer yang Anda hubungi saat ini masih aktif."

"O-ohh masik aktif eonni."

"Oke baik. Ada yang bisa kami bantu kembali."

"Tidak ada. Terima kasih."

"Terimakasih kembali dan selamat siang"

Nari segera mematikan telfonnya langsung. Dia menggigit kuku ibu jarinya dengan kaki sedikit di goyangkan. Nari sedang menunggu SMS yg resepsionis tadi janjikan.

Hingga beberapa saat nari menerima SMS yg berisikan alamat dari perushaan JEON COMPANY tersebut.

Segera ia berlari menuju halte bus untuk segera meluncur ke tempat tujuannya kali ini. Doa selalu ia panjatkan di setiap langkahnya. Merasa bahagia dan senang akhirnya dia akan mendapatkan pekerjaan  yang layak.

MR. JEON (M)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang