Happy reading
ෆෆෆ
"AAAA LEVI-SAAN!!!"
"Hah? Ada apa Eren? Kenapa?"
"Eh kamu disitu, kirain aku sendirian hehehe..." Levi sudah siap akan memukul Eren. Padahal Levi sedang menjemur bed cover, tapi Eren mengacau dengan meneriaki namanya keras sekali. Karena panik, Levi meninggalkan kerjaannya dan bergegas ke kamar Eren. Namun Eren, kekasih tiga tahunnya itu tak terluka hanya melindur.
"Ck!" Levi langsung meninggalkan Eren tanpa sepatah kata lagi. Ia kesal!! Pagi-pagi Eren sudah buat ulah dan memancing emosinya.
Eren yang sadar jika Levi sedang kesal segera memakai celana kolor dan mengejar Levi. "Hey, Levi-san maafkan aku ya? Aku serius kaget pas bangun ga ada kamu di sisiku..." Eren mencekal pergelangan Levi. Namun aksinya dibalas tatapan tajam oleh Levi.
"Lepas"
"Ga mau!"
"Lepas"
"Ga!"
Levi lagi-lagi berdecak. Ia memijat kening karena pusing. Eren itu... Padahal sudah jadi mahasiswa kenapa masih manja?!
Levi menuruni tangga, begitupun Eren. Mereka sampai di halam belakang rumah. Levi ingin kembali melanjutkan acara menjemur bed cover, namun Eren menarik jemarinya.
"Apa lagi?"
Eren terkekeh geli. "Kamu kayak aldeberak kalo ngomong gitu" Levi memelototkan mata.
Eren langsung meralat ucapannya. "Becanda! Gemes banget yak kalo marah gitu. Gini nih muka kamu" Eren memeragakan ekspresi Levi yang merungut kemudian tertawa. Levi menjitak kepala Eren lalu mengambil satu jepit jemuran.
"Eren karena kamu udah ganggu saya lagi kerja, kamu saya hukum" ujar Levi serius.
Eren mengerutkan keningnya. "Hmm? Apa tuch" Levi mendekat ke Eren dan menjepit pipi kekasihnya dengan jepit jemuran.
Eren mengaduh-aduh karena perih dan nyeri di pipinya bersamaan. "Ahh! Aduhhh sakit banget Levi-san tolong lepasin!!"
Levi tak memperdulikan Eren dan lanjut menjemur. "Mandi Eren"
Eren menghentakkan kaki. "Gimana mau mandi pipi aku sakit begini!! Hmph!!"
Levi menggelengkan kepalanya. "Kan bisa kamu lepas" Eren terdiam mencerna ucapan Levi lalu ia terkekeh geli. "Hahaha iya juga yak!!" Sabar Levi, pacarmu memang rada-rada.
Eren melepas cengkraman jepit jemuran di pipinya sambil menahan sakit. Kemudian menatap Levi yang sedang sibuk sendiri. Eren tersenyum karena memiliki ide cemerlang.
Eren mendekat ke Levi. "Jangan gerak ya"
Levi mengerutkan alis. "Ngapain??"
Eren hanya membalas dengan senyuman. Setelah itu Eren mengeluarkan jepit jemuran biru langit tersebut dan menautkannya di poni kiri Levi yang lebih banyak rambutnya.
"Selesai!!" ucap Eren ceria. Levi lagi-lagi mengerutkan alis karena tak habis pikir dengan kelakuan absurd Eren.
"Jelek"
Eren memajukan bibir. "Bagus tau!!"
"Kamu jadi cantik banget, cute!!"
Levi tersipu atas ucapan Eren. Ia menolehkan wajah berlainan dengan tatapan Eren yang semakin membuat pipinya bersemu merah.
"Hahaha, you are more cuter day by day!!"
Levi mendorong wajah Eren yang coba mendekat. "D-Diam!!"
Saat ada kesempatan Eren mengecup bibir Levi dan berlari sebelum si empunya menyadari kelakuan mesumnya.
"Eren!!!"
"Yes, i love you!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
my treasure | ereri
Fanfictiongathering of ereri oneshot ✧♡ 「ereri fluff, cute, romance, sweet, angst oneshot au! i might create some parts from real events in the anime」 if you dislike or haters of ereri ship, you don't need to read this! if you are desperate, don't you dare dr...