0.03

313 34 7
                                    

Hapread💙

***
"Maaf new, itu bukan jumlah uang yang sedikit"

New menggelengkan kepalanya sembari terus menangis. "Aku bakal kerja di sini seumur hidupku tanpa menerima gaji lagi darimu kak mild, ku mohon bantu aku, ku mohon" new menjatuhkan lututnya kelantai lalu bertunduk di hadapan mild.

"New! Cepat berdiri!" pinta mild.

"Kak aku mohon"

"Berdiri dan tenanglah, mari kita bicarakan dengan baik" mild mengangkat tubuh new lalu membawanya duduk di sofa.

"Baiklah, bagaimana kalau minggu depan. Akan ku berikan kau pinjaman. Tunggu pelelangan itu selesai, maka aku akan mendapatkan uang dari situ dulu" ujar mild mengusulkan.

New menggelengkan kepalanya. "Prim harus segera di operasi kak, seminggu itu terlalu lama kak, ku mohon"

"Aku tak punya uang sebanyak itu sekarang ini new, untuk buka besok juga aku perlu modal. Mana bisa ku habiskan uangku untukmu, lalu aku akan bangkrut besok. Kecuali kau mengenalmu sebagai seseorang yang rajin menabung" mild mulai menyerah, ia juga sedih karna tak dapat membantu new. Tapi ia tak bisa berbuat apa apa. Dia juga orang yang cukup boros. Pendapatan ia gunakan untuk modal besok hari dan sisanya bervoya ria.

"Hai...."

New dan mild kompak mengangkat kepala mereka.

"Aw ada apa tuan? Apa anda ingin memesan?" tanya mild pada seseorang pria tampan yang baru saja datang di antaranya dan new.

"Aku ining sebotol wine, tapi pria manis ini yang mengantarkannya" jawab pria itu.

"Maaf pak, dia sedang sakit. Kurasa akan lebih spesial jika aku yang mengantarkannya" jawab mild dengan senyuman.

Pria itu tak berekspresi. Ia menatap new yang kembali menundukkan kepalanya. Lalu matanya pindah fokus pada kertas di atas meja.

"Em, baiklah" ia membalikkan tubuhnya hendak pergi. Namun masih beberapa langkah, ia kembali berhenti.

"Bahkan hanya mengantarkan wine ke mejaku saja aku bisa memberinya tip 400juta" ucapnya santai lalu kembali berjalan.

Mild yang mendengarnya menganga. Ia tak percaya dengan apa yang pria tampan itu katakan. Sebegitu menariknya ternyata new.

"New"

"Aku mendengar nya kak, aku akan pergi mengantarkannya" new beranjak dari duduk nya lalu pergi kw bar mengambil sebotol wine.

Setelah mendapatkan wine tersebut ia berjalan dengan wajah lesuh menuju meja pria tadi.
"ini wine mu tuan" ucapnya.

"Duduk lah"

New terdiam sejenak. "Maaf tuan, saya bukan penghibur di sini" harapan new pupus, ia pikir pria itu sungguh ingin memberinya tip.

Pria itu mengerutkan keningnya saat melihat new hendak pergi. Ia menarik lengan new kencang sampai terduduk di pangkuannya.
"Apa kau butuh uang?" ucapnya datar.

New meneguk liurnya payah. Jaraknya sangat dekat dengan pria itu, new dapat melihat dengan jelas, terlebih lagi jakun pria itu yang begitu menonjol membuat mata new tertarik untuk memandanganya.

Namun setelah nya new menggelengkan kepalanya.
"Ti tidak tuan"

"Aku bisa memberi mu pinjaman" pria itu memasukkan cek ke saku new lalu mengecup pipi new singkat. "pergilah" ucapnya pelan.

Jantung new berdetak begitu kencang, ia perlahan beranjak lalu memberikan salam pada pria itu, ia menunduk lalu berterimakasih.
"A aku akan mengembalikan uang ini secepatnya tuan" ucap new antusias.

BATAS WAKTU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang