Chapter 3

1 0 0
                                    

    Setelah semua persiapan matang, hari ini adalah acara puncak hari ulang tahun SMA BAKTI NUSA. Semua anggota osis telah mempersiapkan ini semua dari jauh jauh hari, dekorasi bertemakan ‘vintage’ sudah terpampang rapih, bazar-bazar juga sudah di persiapkan, oleh masing-masing kelas dari kelas X.

      Gyana  dan teman temannya tengah bersiap-siap di rumahnya Maria, memakai riasan, dan juga baju yang sudah mereka siapkan jauh-jauh hari.

      “eh kalian yakin gue cocok pake ini?” Tanya Teresa yang menampilkan dress selutut berwarna hitam di padukan dengan jaket jeans dan sneakers putih.
      “cocok kok, bagus Sa badan lo ngebentuk jadinya bagus kalau pake dress” saran Gyana sambil merapihkan baju yang di pakai Teresa.

      Setelah semua sudah siap, kini giliran Gyana yang memoles cantik bibirnya dengan liptint berwarna pink natural serta memakai mascara tipis. Kali ini baju yang Gyana kenakan adalah overall celanaselutut, di padukan dengan kaos merah marun di dlamnya, snakers putih tak lupa bandana berwarna senada dengan kaos yang ia ikatkan di kepala, serta rambut sebahu yang tergerai indah.
.
     “gimana gurls? Kalian udah siap?!” Tanya Maria memastikan.
     “siap!” jawab mreka bersamaan kecuali Kina yang masih sibuk merapihkan kerah kemejanya.
     “Kin sini gue bantu” dengan baik hati Laras mendekat ke arah Kina dan merapihkan bajunya. Setelah siap, mereka pergi dengan mobilnya Maria.

***
      Sesampainya di sekolah, bukan main ramainya. Dari mulai guru-guru, semua siswa, bahkan adanya anak dari sekolah lain serta alumni yang ikut memeriahkan acara. Sebelum live music di mulai, Gyana dan teman temannya berkunjung ke bazar yang sudah berjejer rapi di pinggir jalan.

  
“gue mau coba cilok itu ah”celetuk Tamara
“jangan cilok dong cari yang aneh aneh”
  “tapi bumbunya menggiurkan”.

       Akhirnya, makanan yang mereka tuju adalah cilok ya walaupun hanya Teresa yang beli. Gyana justru lebih tertarik pada es serut dan sandwich yang terbilang harganya cukup murah dan porsinya banyak. Selesai membeli makanan, mereka pindah ke stand souvenir. Dan melihat ada spot photo yang lucu dan instagramable tentunya. Terdapat motor vespa, radio, telefon jaman dulu, pokoknya semua yang serba vintage.

      “eh foto di situ yukk!!” seru Gyana sambil lari kea rah spot photo.
      “ayo!!” balas Maria, Teresa dan Kina bersamaan. Mereka selalu bertingkah heboh kecuali Laras yang lebih pendiam dan bersikap dewasa.
     “eh tapi kita engga fullteam” Gyana memperhatikan temannya satu satu.
    “oh ia Olive. Dia kan panitia takutnya sibuk”
entah kebentulan atau apa, tiba tiba Olive datang.
    “wahh parah ga ngajak”
    “baru aja kita mau telefon, sini cepet”
    “minta foto siapa nih”
    “tuh tuh Aji! Aji! Fotoin dong!” Olive berteriak pada Aji, salah satu temannya di OSIS.
Aji hanya diam dan menghampiri, kemudian mengambil kamera yang di pegang Maria dan memotret mereka.
   “kalian serius mau foto sambil pegang bungkusan   makanan gitu?” Tanya Aji yang melihat mereka menenteng bungkusan makanan.
    “eh ia yah simpen simpen” mereka menyadari dan langsung tertwa bersama.

     Sampai lah mereka pada acara puncak. Sebelum guess starnya, mereka menampilkan band band dari sekolah yang tak kalah keren. Seorang MC dengan semangat menyambut band sekolah yang di panggil ke atas panggung dengan meriah.

Kapan terakhir kali kamu dapat tertidur tenang..
Tak perlu memikirkan tentang apa yang akan datang
Di esok hari..
Tubuh yang berpatah hati
Bergantung pada gaji
Berlomba jadi asri
Mengais validasi

Dan akupun tak hadir
Seakan paling mahir
Menenangkan dirimu yang merasa terpinggirkan dunia..
Tak pernah adil

Kita semua gagal
Angkat minuman mu bersedih bersama sama..
(aa-aa-aaa-aaaaa) sia sia
Pada akhirnya
Putus asa
Terekam pedih semua
Masalahnya
Lebih dari yang
Secukupnya..

    Mereka memainkan lagu Hindia- secukupnya. Semua penonton bersorak gembira sambil ikut menyanyikan lagunya. Setelah band band sekolah tampil, kini tiba lah bagiannya. Yang di tunggu tunggu. Kali  ini guess starnya adalah Fiersa Besari. Lagu yang sejuta umat tau karena liriknya menyetuh dan bisa mengambil hati para penonton. Lagu yang di mainkan pertama adalah “Bukan lagu Valentine”

Sayang.. Valentine untukmu 365 hari
Dalam setahunku..
Bukan.. tentang bunga dan coklat..
Tapi tentang siapa yang tak pernah pergi..
Saat kau terluka..
Aku orangnya…

    Semua penonton sangat menikmati lagunya termasuk teman temannya Gyana yang begitu bahagia. Sampai tak terasa Fiersa Besari sudah menanyikan banyak lagu dan mereka snagat menikmnatinya.

Dan tunggulah aku di sana memecahkan celengan rindu
Berboncengan dengan mu
Mengelilingi kota
Menikmati senja perlahan menghilang
Hingga kejamnya waktu menarik paksa
Kau dari pelukkku
Lalu kita kembali menabung rasa itu
Saling mengirim doa
Sampai nanti sayangku…

Di tutup dengan lagu Celengan rindu yang di bawakan langsung oleh penyanyinya sendiri. Fiersa Besari. Sebelum benar benar selesai, Fiersa Besari sempat berkata-kata soal pejuang hubugan LDR long distance relationship.

    “patah hati tidak perlu sebegitunya, kalau sampai tenggelam cari jalan untuk naik ke permukaan. Kembali bernafas, lalu temukan daratan. Jangan sampai mengambang tak tentu arah”
- Fiersa Besari.

       Kata kata itu membuat Gyana diam sejenak, merasakan, meresap dan mencerna kata kata itu. Ada benarnya juga daripada ia harus berlama lama tenggelam dalam perasaan yang bahkan orangnya sudah pergi dan melabuhkan hatinya entah untuk siapa.

    Acara selesai dan kini seluruh siswa dan murid hanya sedang berfoto foto. Di tengah keramaian, sempat-sempatnya ia melihat sseorang yang membuatnya begitu yakin tak akan ada kata berpisah di antara mereka, namun semua itu sudah kehendaknya tuhan. Hari ini Gyana bisa begitu bahagia karena acaranya dan juga teman temannya, namun kenapa malah masih saja kenangan indah, bukan. Bodoh jika Gyana harus teringat itu kembali setiap melihat wajah.Zadan yang bisa tertwa lepas tanpa penyessalan sedikitpun.

Titik Paham, Untuk SembuhWhere stories live. Discover now