Ini Yang Ku Mau

15 3 6
                                    

Liburan semester pertama telah usai, kini di SMA Binatara sudah mulai riuh dengan sura siswa siswi yang datang ke sekolah. Khususnya Regan, dia siswa nomor satu yang tiba ke sekolah. Itu selalu menjadi kebiasaannya hingga ia dijuluki sebagai "Teladan Yang Tertampan"

"Azekk, murid teladan nomor satu nih, ternyata masih rajin aja." ujar Beno, temannya

"Ya harus dong, gue kagak mau rutinitas gue menghilang gitu aja." jawab Regan

"sipp tuh Bos, kita kita juga mau kali kebagian rajinnya dikit, susul satu satu kek kitanya." sahut Rian, teman satunya

"enak aja lu, bisa telat gue ntar"

"ya elah Bos, ngalah dikit napa ama anak buahnya" ujar Gondrong, teman satunya lagi

"Bos mah kagak mau kalah orangnya, harus menang terus, mangkanya peringkat satu mulu. Bener kan Bos?" sahut Rian

Lalu yang dijawab mengacungkan jempol pada Rian, tak lama kemudian bel masuk berbunyi

Kring..kring..kringg

Bu Rinta selaku Guru Matematika masuk bersama dengan seorang gadis cantic, nampaknya dia adalah siswi baru.

"Baik Anak-anak, Ibu disini berdiri bersama siswi baru pindahan dari SMA Giranga."

"Nak, silahkan perkenalkan dirimu." suruh Bu Rinta, dan Bu Rinta duduk di meja gurunya

Sementara siswi tersebut ingin memperkenalkan diri, para murid di dalam kelas tersebut antusias untuk mendengarkan suara siswi baru tersebut. Terutama, Regan. Ia terus memandangi siswi tersebut tanpa berkedip.

"kayaknya gue tadi ketemu cewek ini di jalan" batin Regan

FLASHBACK ON

Regan berangkat menuju ke sekolah mengendarai Motor Ninja nya di jalanan sepi menuju sekolah.

Namun setelah sampai di perempatan, Ia tak sengaja hampir menabrak sebuah ontel berwarna biru yang dikendarai seorang gadis SMA.

Seketika Regan mengerem dadak motornya hingga hampir tersungkur, namun untungnya Regan dapat menahan dengan kakinya yang berotot.

'lu kagak kenapa?" tanya khawatir Regan pada gadis tersebut

"kagak, makasih udah mau ngerem" jawab gadis tersebut

"iya, sama sama. nam.."

Ontel tersebut melaju pergi meninggalkan Regan, sendiri dengan penuh tanda tanya.

"dia pake seragam SMA gue? kok kagak pernah keliatan ya?" batin Regan

FLASHBACK OFF

"Perkenalkan, namaku Anatanya Sernila Rapev dari SMA Giranga kalain bisa memanggil saya Tania, alamat rumah saya ada di Jl.Kean 13, dan umur saya baru 15 tahun. Terima kasih, atas perhatiannya, jika berbincang dengan saya maka menggunakan Bahasa non-baku, okay?"

"OKAY!!" serempak satu kelas menjawab

"I think that is enough from me, thank you very much." penutup kata Tania yang absolut

Prok prok prok prok

Riuhan epuk tangan mengisi seisi kelas

"Bagus, Tania. Silahkan duduk di bangku sebelah Gatri. Gatri, silahkan angkat tangan."

Gatri mengangkat tangan dengan posisi tempat duduk nomor dua dari depan di sebelah jendela

Tania menghampiri gatri sembari membalas sapaan teman murid dengan senyuman

"Hai Tania! Kenalin namaku Laras Gayatri biasa dipanggil Gatri, aku suk.."

"kan gue dah bilang kalo ngomong sama gue tuh biasa aja, kagak usah dibuat tegang gitu"

"oh iya gue lupa, maap. Gue suka nari, bahkan juara tingkat nasional sempet mau ke internasional tapi nggak jadi"

"loh kenapa?"

"karena pas itu gue sakit"

"kagak papa, tri. Next time, lu bisa kok" ucap Tania menenangkan

"thanks tan"

Sepulang sekolah di rumah regan

"wah, jagoan papa dah pulang nih" ucap Gano, papa regan

"Pah, regan mau ngomong sama papa" ucap Regan dengan muka serius sembari memasuki rumah

"ngomong apa sayang? Kok sampek tegang gitu kamunya? Nggak kayak biasanya kan pah?" ucap Santi, mama Regan dengan sedikit tertawa

"iya mah, mending kamu ganti baju dulu deh baru ngomong" perintah Gano pada anaknya

"ini beneran pah, mah" ucap Regan penuh penekanan

"yaudah gih ngomong"

"regan pingin nikah"

Papa dan mama regan terkejut dan tidak menyangka bahwa anak semata wayangnya berkata seperti itu, sungguh diluar nalar kedua insan tersebut

'astaga sayang, kenapa kamu pingin nikah? masa depan kamu masih cerah di depan sana,nak" ucap mama

"alasanmu kenapa?" tanya papa

"Regan nggak pingin berbuat zina, mangkanya rega nggak pernah pacara selama ini ya karena itu. Terus ya pah, mending langsung nikah daripada pacarann, kalo nikah kan enak bisa buat anak, kalo pacaran? Haram kan pah?"

"iya bener haram, tapi.. ya sudah papa turutin, abis sma kan?" tanya Gano

"nggak pah, sekarang juga"

Sekali lagi papa dan mamanya dibuat terkejut

"papa orang kaya kan? Pasti bisa nurutin permintaan regan" tanya Regan memastikan

"iya tapi masa depan kamu gimana kalau putus sekolah, nak?" cemas Santi

"tenang aja mah, regan tetep sekolah kok. Toh, Regan pingin cepet cepet belajar ngurus perusahaannya Papa. terus pas Regan udah nikah nanti bisa magang di kantor Papa sepulang sekolah."

"iya bener kamu itu pewaris Papa satu-satunya, tapi belum saatnya, Nak. Ini terlalu cepat, kan Pah?" tanya Santi pada suaminya itu

"iya bener Mah, tapi ada benarnya juga perkataan anakmu itu" jawab Gano sambal mengelus pundak istrinya

"begini Regan, kamu harus mengetahui bibit, bebet, bobotnya gadis tersebut selam seminggu baru Papa mau nikahin kamu. Kamu baru mengenalnya tadi bukan?" syarat Papa lalu diakhiri pertanyaan

"Iy..a, kok Papa tahu?"

"karena ada kabar dari paguyuban sekolah kalua ada siswi baru di sekolahmu, dan Mama Papa rasa itu karena gadis itu" ujar Mama

"hehe, ya begitu, Mah, Pah." kekeh Regan karna ketahuan telah mengalami jatuh cinta pada pandang pertama

"hmmm, anak Papa dah gede, pake cinta cintaan." ucap Gano sambal mengacak acak rambut anaknya

Sedangkan yang rambutnya diacak itu hanya meringis saja

.

.

.

.

.

.

.

.

.

HEYYO CHINGU, FEY BUAT CERITA GAK JELAS NIH, MOHON MAAP KALO JELEK, TAPI KALO SUKA MINTOL DI KLIK BINTANG DAN TAMBAH KE GALERI KALIAN YA, KALO GAK MAU ,YAUDH

HAPPY READING

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 19, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REGANANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang