{ 00 } Prologue

3.2K 234 9
                                    

-
Bangun. Jangan berhenti!

Anak panah menghujaniku sekali lagi. Aku menggunakan pedangku untuk menangkis apa yang aku bisa, dan tertusuk oleh panah yang tidak bisa ku blokir.

Menerjang ke depan, aku menembus dua musuh, dan menebas satu lagi dalam ayunan yang sama.

Aku tidak bisa jatuh.

Ini tidak bisa menjadi akhir bagi Secretia.

Seseorang berlari ke depan dan seperti kebiasaan, saya bertemu dengannya dengan pedang saya terlebih dahulu – dia memblokir saya dengan gerakan terampil dan berbicara,

"Aku mengenalmu. Siapa namamu?”

"Aku sudah lupa."

Aku hanyalah pedang yang melayani Raja.

Dengan satu tanganku yang tersisa, aku mengacungkan pedangku tetapi manuver terampil pria itu menghancurkannya.

“Ah… benar, pedang ini adalah Auro milik Chase. Aku selalu ingin melihatnya.”

Alih-alih menjawab, aku menerjangnya hanya dengan gagang pedangku yang patah.Pria itu tidak repot-repot menghindarinya, sebaliknya, dia menembakkan tombak es.

Yang tidak bisa saya hindari.


Aku bisa mendengar dengungan kehidupan memudar di telingaku.Itu sulit untuk bernafas….

“Aku Arsen Hertz, Komandan Divisi Sihir Kyris, Valkan. Putra Mahkota Secretia, Bern. Saya akan ingat Anda. Anda telah berjuang banyak”

…Aku mengangkat pandanganku dan menatap ke kejauhan.

Kakakku tersayang Yang Mulia. Saya mencoba mencari tempat di mana Anda berada.

Namun, penglihatan kabur saya tidak bisa melihat apa-apa.

"Jadi sekarang istirahatlah"

Cahaya mulai meredup.

Itu adalah ingatan terakhirku.

Ketika saya membuka mata sekali lagi, itu adalah 10 tahun sebelum ingatan yang sama terjadi.

Dan dari semua hal yang saya bisa, mata saya terbuka di negara musuh yang membuat Secretia hancur – saya menjadi pangeran ketiga Kyris, Calian.

Calian.

Garis keturunan naga terbuang sia-sia pada pangeran yang lemah ini.  Dia memiliki terlalu banyak ketakutan, tidak ada dukungan yang layak atau kemampuan untuk melindungi dirinya sendiri. Dia menjalani hidupnya dalam persembunyian, tanpa berusaha dan akhirnya dibunuh bahkan sebelum mencapai usia 15 tahun.

Dan sekarang itulah masa depan yang mendekatiku.

Jadi, Calian di cermin bertanya,

"Apa yang akan kamu lakukan sekarang?"

Aku menjawab,

"Tentu saja. Aku harus hidup.”

***
Jangan lupa ⭐ nya

Cara Hidup sebagai Musuh Pangeran | Terjemahan Indonesia by PiscesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang