Part 1

32 6 4
                                    

🔥Happy reading🔥
.
.
.
.
.


Sinar matahari pagi yang menembus masuk melalui jendela itu tak mengusik seorang gadis yang sedang tidur pulas sambil memeluk guling. Bahkan bundanya sudah berkali-kali mengetuk pintu kamar untuk membangunkannya tapi tetap saja gadis cantik yang bernama Arazia Keyla Maheson itu tak mau bangun.

Tok tok tok

"Zia bangun nak, ini udah jam setengah 7 kamu kan harus sekolah." Teriak wanita paruh baya yang bernama Sheila, dari luar kamar.

Mendengar ucapan bunda nya Zia kaget, Ia langsung bangun dan melihat jam weker di nakas nya.

"Iya, bun." Teriak Zia yang masih mengumpulkan nyawanya.

"Bunda mah ngagetin aja, kirain beneran jam setengah 7." Gerutunya sambil menuju kamar mandi.

Setelah mandi dan bersiap untuk ke sekolah Zia mengambil tasnya lalu keluar kamar untuk berpamitan pada bunda.

"Pagi bunda, ayah, Zia langsung berangkat ya." Sapa Zia, sekaligus berpamitan pada ayah dan bundanya.

"Pagi sayang." Jawab ayah dan bunda.

"Kamu nggak sarapan dulu Zi?" Tanya bunda Sheila.

"Enggak bun, udah telat nih. Zia berangkat dulu ya yah, bun. Assalamualaikum." Jawab Zia

"Waalaikumsalam." Ucap bunda dan ayah bersamaan. Setelah itu Zia langsung berangkat sekolah menggunakan mobilnya.

***

Di tempat lain seorang cowok baru turun dari kamarnya yang berada di lantai dua. "Mama sama Papa mana?" Tanya cowok yang bernama Dika Putra Zibrano itu pada adiknya.

"Papa sama mama udah berangkat, tadi katanya ada masalah di kantor papa jadi mama ikut berangkat sekalian ke butik." Jawab adiknya yang bernama Clarisa Alya Zibrano.

"Oh." Jawab Dika singkat dan langsung mengambil roti untuk sarapan.

"Hadehh, gue udah jelasin panjang kali lebar malah dapet jawaban "oh" doang." Gerutu Risa.

"Serah gue." Jawab Dika dengan nada dingin.

"Ya udah deh terserah, aku mau berangkat dulu kasian mang Ujang udah nunggu dari tadi,  Assalamualaikum." Pamit Risa.

"Waalaikumsalam, hati-hati." Jawab Dika lalu ia buru-buru menghabiskan sarapannya.

Setelah selesai sarapan, Dika langsung mengambil kunci motornya, dan dia bergegas untuk berangkat menuju sekolah menggunakan motor kesayangannya.

***

Saat di perjalan, mobil Zia tiba-tiba mogok. "Duh udah hampir telat, ni mobil pake mogok segala." Kesal Zia. 

Dia pun turun dan mencoba untuk mengecek mobilnya tetapi tetap tidak bisa ia pun memutuskan untuk mencari tumpangan. "Eh, itukan anak sekolah seberang." Gumamnya ketika melihat siswa dengan seragam khas SMA Bhineka.

"Stopp!" Teriak Zia. Mendengar itu cowok yang menggunakan motor aerox itu pun mengerem mendadak.

"Hai, gue boleh nebeng gak? Mobil gue mogok ni, lagian sekolah kita kan berseberangan. Boleh ya? Please." Mohon Zia

"Hm." Jawab cowok itu singkat.

"Hm gimana? Boleh nih?" Tanya Zia kembali karena tidak mengerti maksud dari jawaban cowok itu.

"Iya." Jawab cowok itu.

"Nih orang dingin banget ya kayak kulkas dua pintu, ditanya jawabnya singkat sekali." Batin Zia.

Tin tin

Suara klakson motor membuyarkan lamunan Zia. "Jadi gak?" Tanya cowok itu.

"Eh iya iya." Jawab Zia sambil naik ke motor.

Selama perjalanan hanya diisi dengan keheningan. Cowok itu fokus menyetir sedangkan zia sibuk dengan pikirannya hingga tak sadar jika sudah sampai. "Turun." Titah cowok itu.

"Eh iya, makasih ya." Ucap Zia.

"Hm." Jawab cowok itu dan langsung pergi.

***

.
.
.
.
.

Tbc

Jangan lupa tinggalkan jejak!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 22, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KANZIA (Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang