aku sarankan untuk membaca cerita ini sambil mendengarkan lagu yang berjudul :
two birds - regina spektor.
terima kasih dan selamat membaca.
🕊
angin berhembus pelan, membuat tirai berwarna putih pada pintu balkon kamar jungwon yang terbuka ikut bergerak karenanya.
jungwon, pemuda manis berlesung pipi itu bangkit dari duduknya berniat untuk menutup pintu balkon kamarnya.
tetapi langkahnya terhenti saat melihat seorang pemuda lain berambut blonde yang sedang melukis di balkon kamar sebelah kanannya.
dengan lihai si blonde menorehkan kuasnya di atas kanvas putih dengan mulut yang terus bersenandung kecil.
🕊
'dont kill me, just help me run away.'
'from everyone, i need a place to stay.'
'where i can, cover up my face.'tiba-tiba saja seseorang menyahut.
'dont cry, im just a freak.'
jay, nama sang pemilik rambut blonde yang sedang melukis sambil bernyanyi kecil itu terkejut kala mendengar seseorang menyambung lirik dari lagu yang dinyanyikannya.
ia menoleh kesamping, tepatnya di sebelah kiri balkon kamarnya, berdiri seorang pemuda bertubuh kecil yang sedang tersenyum kearahnya.
lubang kecil yang muncul di kedua pipinya saat pemuda itu tersenyum menambah kesan manis pada dirinya.lantas jay pun ikut tersenyum.
🕊
"hai, apa kau penghuni baru disini? aku belum pernah melihatmu sebelumnya."
jungwon memulai percakapan dengan bertanya. setahunya, unit kanan dan kirinya kosong karena penghuni sebelumnya pindah.
jay mengangguk
"mhm! kemarin aku dan kedua orang tuaku baru saja pindah ke apartemen ini.
aku juga baru melihatmu, apa kau kemarin tidak ada dirumah?"
jay balik bertanya."ah iya, kemarin aku pergi." bohong jungwon.
mendengar hal tersebut, jay mengangguk.
"um, siapa namamu?" tanya si manis.
"namaku park jongseong, tapi kau bisa memanggilku jay." jawab jay lalu tersenyum.
"dan namamu?" lanjutnya lagi."jungwon, yang jungwon!" jawab si lesung pipi sambil melompat kecil, membuat rambut halusnya ikut bergerak kesana kemari.
jay tertawa pelan.
"sangat menggemaskan."
jay berujar pelan, matanya tak lepas dari jungwon.
mendengar itu, pipi jungwon bersemu.
ia mengalihkan pandangan dari jay.
membuat jay terkekeh."a-aku masuk dulu..dah!"
jungwon tergagap, ia sangat malu.sebelum kakinya kembali melangkah masuk, kalimat jay menghentikannya.
"tunggu dulu! boleh aku meminta nomor teleponmu?"
"ah..tentu."
jungwon berbalik menghadap jay lalu mengeluarkan benda pipih berukuran kecil dari saku celananya.
setelah menyebutkan digit-digit angka yang ada pada layar smartphone miliknya, jungwon berbalik dan dengan cepat memasuki kamarnya.
jay tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
two birds ; jay, jungwon
Conto"semua pasti akan berlalu, percaya padaku." "tapi aku lelah.."