PROLOG

1 0 0
                                    

Dia berjalan sendirian sambil memeluk tubuhnya yang chubby dibawa hujan deras. Sesekali tangan kanannya dibawa ke pipi untuk mengesat air mata yang mengalir. Duhai air mata, bila agaknya kau akan berhenti mengalir? Tangan dibawa ke dada pula. Duhai hati, berhentilah terasa sakit! Dan menutup mata sambil menelan air liur,menghentikan rasa sakit.masih segar di ingatan dia apa yang di katakan oleh seorang perempuan tadi.

Inikah yang mampu dia lakukan? Ini kah hasil segalanya selama ini? Seakan-akan sebuah panah menusuk di dada ku.

"Ya Tuhan, berikanlah hamba-mu ini kekuatan menghadapi mereka.Tolonglah hamba," pohonnya seikhlas hati.

Saat ini hanya kepada-Nya tempat dia bisa mengadu dan menangis. Dirumah dia hanyalah seorang anak yang ceria dan cerewet tak seperti anak-anak yang lain,andaikanlah dia mengekspresikan mukanya yang sedih pada keluarganya apakah tidak sedikit pelik dan mengarut? Lantas, pilihan apakah yang paling tepat dan terbaik kini?

Ah,pedulikanlah semua itu!

"Jalani sajalah,sudah seperti itu..."

Hanya itu yang terlintas dalam fikiran cynta ini.Nafas dihela panjang.Fikirannya di kosongkan. Dia tidak mahu dia pulang dalam keadaan yang sedih jadi dia memasang sebuah topeng di wajahnya mulai hari itu.

Meskipun dia tidak meninginkan itu,dia menjadikan dirinya berubah drastis.Kelihatan ceria tapi sejujurnya dia lagi memasang sebuah tembok tinggi untuk orang tidak lagi bisa melewati batasnya padanya lagi.

Semua langkah diatur,kini dia bukan lagi dia yang dikenal seperti dulu di luar.

CALL YOU AND LOVE YOU JUST ON PAPER!Where stories live. Discover now