1

2 0 0
                                    

Setelah 3 jam berkutik pada layar monitor dan guru berkacama tebal akhirnya kelas akuntansi telah selesai dan membuat beberapa mahasiswa mulai merenggangkan badannya dan menghela nafas panjang.

"Ren, ada rencana ngga hari ini?" Tanya Dea yang baru saja muncul dari belakang badan Ren.

Ren berpikir sebentar lalu menggeleng-gelengkan kepalanya pelan "Gaada, kenapa emangnya?" Tanya Ren seraya membereskan buku bindernya.

"Ke gramed yuk, mau beli novel" Ajak Dea bersemangat.

"Ay––" Baru saja Ren ingin menyetujui ajakan Dea seorang pria berlari ke arah Ren dan berteriak nyaring.

"REN! AYO JALAN! AKU UDAH SELESAI KELASNYA" Teriak pria itu.

Karen dan Dea saling bertukar pandangan, sepertinya mereka memikirkan hal yang sama.

"PERUSUH!" Teriak Karen dan Dea kompak yang membuat Gaksa terkejut.

Gaksa langsung pasang badan kepada Dea yang terlalu dekat dengan Ren.

"Jangan jadi pengaruh buruk pacarku, jauh-jauh sana hush" Usir Gaksa kepada Dea.

"Apasih aneh banget lo" Ren berdiri dari duduknya, menepis badan Gaksa.

"Ayang kok gitu" Panggil Gaksa dengan raut wajah sedih.

"Gua cuma ke Gramed, bentaran doang" Ucap Ren sedikit berjinjit untuk menepuk-nepuk pucuk kepala Gaksa, pacarnya.

"Gaksa ikut" Ucap Gaksa.

"Engga, ini woman time, lu tuh cowo, gausah ikut" Ujar Dea menolak.

"Gaksa bisa jadi cewe kok" Ucap Gaksa seraya mengambil tangan kanan Ren dan menggandeng nya.

"Gaksa..." Ren menatap Gaksa sendu.

"Nanti Ren pergi lagi, Gaksa gamau"Ucap Gaksa seraya mengeratkan genggamannya.

Ren menatap Dea sebentar kemudian merogoh tasnya untuk mengeluarkan sesuatu.

"Nah, ini novel kesayangan gua, lo pegang sebagai jaminan gua gabakalan pergi ninggalin lu" Ucap Ren sambil menyerahkan novel itu ke tangan Gaksa.

"Janji ya?" Tanya Gaksa.

"Janji" Ren tersenyum kecil lalu menepuk tangan Gaksa.

"Dah ayo pergi keburu malem" Ajak Dea seraya menarik tangan Ren untuk pergi dari tempat itu.

"JAGA PACARKU BAIK-BAIK!" Teriak Gaksa.

"AWAS AJA KLO SAMPE TANGAN REN KEGORES!" Teriak Gaksa lagi.

Dari kejauhan Dea mendecih pelan sedangkan Ren tersenyum sangat lebar.

"Ren..." Panggil Dea yang membuat Ren menoleh kepadanya.

"Kenapa?" Tanya Ren.

"Sorry sebelumnya tapi bukannya Gaksa itu gay?" Tanya Dea.

"Iya dia emang gay, tapi itu dulu" Ucap Ren.

"Kok bisa dia jadian ama lu?" Tanya Dea penasaran.

Ren mengangkat kedua bahunya, ia tidak tahu pasti, yang ia tahu adalah pria itu menyukai dirinya.

"Dia yang bocorin rahasia lu dulu bukan?" Tanya Dea lagi dan Ren mengangguk.

"Iya dia orangnya" Ucap Ren sambil tersenyum tipis.

"Tapi lu yakin dia gabakalan suka sama cowo atau main belakang gitu?" Tanya Dea.

"Gua percaya dia lebih dari gua percaya diri gua sendiri" Ucap Ren yakin.

Awalnya Ren sangat membenci Gaksa, dia pernah menyumpahi Gaksa namun entah kenapa malah sekarang ia menjadi pacar dari malesub itu.

Kisah ini dimulai ketika Gaksa yang notabenya murid baru membongkar rahasia terbesar Ren ketika duduk di bangku SMA.

Bersambung...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REN' S JOURNEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang